8. Bersikap Moderat (Wasath) dan Pertengahan (I’tidāl)

Termasuk faktor-faktor mantapnya Ahlus Sunnah di atas kebenaran dan konsisten di atasnya adalah, sikap mereka rahimamullāh yang wasath (moderat) dan i’tidāl (sikap pertengahan), sebagaimana firman Allah ta’ala,

وَكَذَٰلِكَ جَعَلْنَاكُمْ أُمَّةً وَسَطًا

“Dan demikian (pula) kami telah menjadikan kamu (umat Islam) sebagai umat yang wasath (moderat).”

(QS. al-Baqarah: 143).

Yaitu sebagai saksi yang adil.

Mereka bersikap moderat tidak bersikap ghuluw (ekstrem) dan tidak jafā’ (sikap menyepelekan), tidak ifrāth (sikap berlebih-lebihan) dan tidak pula tafrīth (sikap meremehkan), serta tidak menambah-nambahi dan tidak mengurangi.

Bentuk sikap wasath mereka adalah dengan berpegang teguhnya mereka terhadap kebenaran, konsisten, dan mantap di atasnya, serta menjauhi semua jalan yang menyimpang, tidak condong kepada sikap ghuluw ataupun jafā’.

Mereka senantiasa bersikap wasath di dalam kebenaran dan konsisten di atasnya, mereka kokoh di atas kebenaran dengan pengokohan dari Allah tabāraka wa ta’ālā bagi mereka.

Inilah faktor utama dari faktor-faktor yang menyebabkan mantapnya mereka di atas kebenaran. Sebaik-baik perkara adalah yang pertengahan, tanpa diiringi sikap tafrīth dan tidak pula ifrāth.

Setiap kali seseorang bersikap wasath dan i’tidāl, maka ia adalah orang yang paling layak dan paling utama dengan kebenaran.

‘Ali bin Abi Thālib radhiyallāhu ‘anhu berkata,

«إن دين الله بين الغالي والمقصر، فعليكم بالنُمرقة الوسطى، فإنها يحلق المقصِّر، وإليها يرجع الغالي»

“Sesungguhnya agama Allah itu berada di antara sifat berlebihan dan sifat kurang, maka wajib atas kalian untuk bersandar kepada sandaran yang pertengahan, karena dengan bersandar padanya akan memangkas sifat yang kurang dan kepadanya akan berpulang sifat berlebihan.”

Sikap wasath itu tidak akan bisa diperoleh selamanya melainkan dengan berpegang teguh terhadap kebenaran (al-Haq) tanpa menambah-nambahi atau mengurang-ngurangi.

Barangsiapa bersikap demikian, maka ia adalah orang yang lebih utama dengan kebenaran, dan orang yang paling jauh dari penyimpangan, serta paling berhak dengan kemantapan dan keselamatan.

Oleh karena itulah Nabi ﷺ bersabda,

«القصدَ القصدَ تبلغوا»

“Bersederhanalah, bersederhanalah, niscaya kalian akan mendapatkan.”

(HR. Bukhari no.6463).

Dan sabda beliau ﷺ,

«عليكم هدياً قاصداً، فإنه من يُشادَّ الدينَ يبلغه»

“Berpegang teguhlah dengan petunjuk yang pertengahan. Karena sesungguhnya orang yang bersikap keras di dalam agama, akan terkalahkan (tidak sanggup dalam agamanya).”

(HR. Ahmad 5/350, 361. Disahihkan oleh Syaikh al-Albani di dalam Shahīhul Jāmi’ no. 4086).

Ibnul Qayyim rahimahullāhu berkata,

فدين الله بين الغالي فيه والجافي عنه، فخير الناس النمط الأوسط، الذين ارتفعوا عن تقصير المفرطين، ولم يلحقوا بغلو المعتدين، وقد جعله الله سبحانه هذه الأمة وسطاً، وهي الخيار العدل، لتوسطها بين الطرفين المذمومين، والعدل هو الوسط بين طرفي الجور والتفريط، والآفات إنما تتطرق إلى الأطراف والأوساط محمية بأطرافها وخيار الأمور أوساطها

“Agama Allah itu berada di antara orang yang berlebihan dan orang yang mengabaikan, dan sebaik-baik manusia adalah kelompok yang pertengahan, mereka itu bersikap tinggi dari peremehan orang-orang yang tafrīth (suka mengabaikan) dan tidak menyusul sikap ghuluw -nya orang-orang yang melampaui batas.

Allah subhanahu wa ta’ala menjadikan umat ini (umat Islam) sebagai umat pertengahan dan mereka adalah umat terbaik yang adil, oleh sebab sikap tawassuth (pertengahan) mereka di antara dua golongan yang tercela.

Sikap adil adalah sikap pertengahan di antara dua golongan yang bersikap lalim (berlebihan) dan tafrīth.

Sesungguhnya segala hal yang merusak itu menembus segala sisi, dan yang paling pertengahan adalah yang terjaga segala sisinya, dan sebaik-baik perkara adalah yang paling pertengahan.”

? Ighātsatul Lahfān (I/201).

••• ════ ༻?༺ ════ •••

Sumber: Buku “15 Faktor Penopang Mantapnya Aqidah”

Judul Asli: “Tsabat Aqidah as-Salaf wa Salamatuha min at-Taghayyurat”karya Syaikh Abdurrazzaq al-Badr

Alih Bahasa: Abu Salma Muhammad (alwasathiyah.com)

EUROMOSLIM-AMSTERDAM
Indonesisch-Nederlandsche Moslim Gemeenschap–Amsterdam
Organisasi Keluarga Muslim Indonesia-Belanda di Amsterdam
EKINGENSTRAAT 3-7, AMSTERDAM-OSDORP
Amsterdam, 25 Desember 2018 / 18 Rabi’ul Akhir 1440

Saran, komentar dan sanggahan atas artikel diatas kirim ke:
E-mail: Euromoslim-Amsterdam: media@euromoslim.org