السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
الحمد لله على إحسانه، والشكر له على توفيقه وامتنانه، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له تعظيما لشأنه، وأشهد أن محمدا عبده ورسوله الداعي إلى رضوانه، اللهم صلى عليه وعلى آله وأصحابه وإخوانه

• Pertanyaan 01

Kalau mau membuat rumah, pergi ke kyai atau ustadz, untuk minta hari apa untuk mulai bikin rumah, apakah ini syirik ?

• Jawaban 01

 Ngapain cari hari pertama bikin rumah harus hari ini. Inilah yang disebut dengan tathoyur, mengkait-kaitkan nasib dengan waktu. Tidak ada dalilnya jika membuat rumah harus hari ini, harus jum’at ini, harus pagi hari dimulai, harus jam 12 siang dimulai, ini gak ada. Ini tidak pernah diajarkan oleh Rasulullah shalallahu’alayhi wasallam. Wallahu A’lam bishshawāb.

• Pertanyaan 02

Kalau percaya atau menafsirkan mimpi dengan keyakinannya, apakah itu bentuk kesyirikan ?

• Jawaban 02

 Tidak. Namanya tafsiran gak mesti benar. Oleh karenanya seorang, jika mimpi, berusaha dia tafsirkan dengan tafsiran yang baik, jangan dia tafsirkan dengan tafsiran-tafsiran yang buruk. Jika dia mimpi buruk, maka jangan dia ceritakan. Dia cuekin aja. 

Tugas dia adalah beristihadhah, berdoa kepada Allah. Jika dia menceritakan, apa faedahnya. Yang faedah bagi dia, dia berdoa kepada Allah, agar dilindungi dari keburukan. Dia banyak beribadah agar dijauhkan dari keburukan. Jika dia ingin mentafsirkan, tafsirkan kepada tafsiran yang baik. Wallahu A’lam bishshawāb.

• Pertanyaan 03

Di Sulawesi Tenggara ada keyakinan tathoyur, jika seorang baru keluar rumah tahu-tahu ada beolnya orang lain di depan dia, wah ini nasib sial. Oleh karenanya supaya dia bantah tathoyur terus dia mengatakan, justru ini akan datangkan rejeki.

• Jawaban 03 

Kita bilang gak perlu seperti itu. Bukan berarti jika ada beol lalu datangkan rejeki, tidak perlu. Kebetulan ada orang lagi terganggu kemudian dia beol di situ. Atau mungkin dia lagi kebelet gak sempat lalu beol disitu. Sudahlah, tinggal kita bersihkan. 

Gak ada hubungannya dengan nasib sial. Ada orang ingin ganggu kita mungkin, bukan berarti menunjukkan nasib sial. Jadi tidak perlu dibantah dengan keyakinan yang sebaliknya, menyatakan beolnya orang di depan rumah saya, tanda rejeki. Ini juga ngawur seperti ini, ini tidak benar. Wallahu A’lam bishshawāb.

• Pertanyaan 04

Beliau bertanya, beliau beli gelang kayu, ternyata dikatakan gelang itu bisa mendatangkan kesehatan atau gelang tersebut bisa menolak roh-roh halus atau balak.

• Jawaban 04

Jelas ini kesyirikan, inilah yang disebut dengan jimat, maka buang. 

• Pertanyaan 05

Apakah riya’ setelah selesainya amal perbuatan membatalkan pahala? Seperti riya’ ketika melakukan amalan perbuatan tersebut? Contoh orang riya’ dengan sedekah yang ia keluarkan dengan menyebutnya setelah sedekah. Apakah pahala sedekahnya akan hilang? 

• Jawaban 05

Jadi, orang ini setelah sedekah dia ikhlas. Setelah setahun kemudian timbul riya’ dalam dirinya ingin pamer. Kata para ulama, jika amal sudah selesai maka sudah selesai. Ini riya’ dosa tersendiri, tidak ada kaitannya dengan pahala yang tadi. Pahala yang tadi sudah selesai dan ini dosa tersendiri. 

Adapun sedekah yang diawalnya diterima (in sya Allah). Karena dia tidak riya tatkala sedang bersedekah. Wallahu A’lam bishshawāb.

• Pertanyaan 06

Terkadang saya bersedekah atau menyumbang dan tidak saya beritahukan kepada istri saya. Terkadang juga saya sampaikan tapi hanya sampaikan nilainya atau jumlahnya lebih sedikit dari yang sebenarnya. Ini karena saya takut riya’ dan saya takut istri saya tidak ikhlas klo saya sebutkan nilainya. Apakah ini berdosa ? 

• Jawaban 06

Dia sumbang duit, tapi dia tidak mau kasih tahu istri. Dan memang tidak perlu kasih tahu istri, ngapain kasih tahu istri? Tidak harus. Yang penting istri diberi nafkah yang enak, dibelikan baju yang bagus, diberikan perhiasan, dikasih mobil, suruh diam, gak usah ngatur urusan. Yang penting kita gunakan untuk bertakwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Istri curiga klo sikap kita macam-macam. 

Tapi selama kita berbuat baik, yang penting kebutuhan istri dan anak-anak dipenuhi maka tidak harus istri mengetahui keuangan kita. Dan tidak perlu memberi tahu. Klo diberi tahu, dikasih tahu sebagian pun tidak masalah, tidak berdosa. Tetapi kita latih istri kita untuk mau bershodaqoh. 

Pelan-pelan, kita suruh istri kita bershodaqoh. Kita sampaikan akan pentingnya shodaqoh, sampaikan bahwa kita meninggal dunia tidak akan ada harta sedikitpun yang kita bawa. Ini harus kita pahamkan kepada istri kita, sehingga istri kita yang mendorong kita untuk bershodaqoh suatu saat. Karena gak baik juga kucing-kucingan tiap bershodaqoh. 

Meskipun tidak harus kita menyampaikan seluruh keuangan kita kepada istri, tidak harus. Yang penting kewajiban kita adalah memenuhi kebutuhan istri dan anak-anak. Menyiapkan untuk masa depan kita, setelah itu bukan kewajiban kita. Wallahu A’lam bishshawab.

• Pertanyaan 07

 Bagaimana orang yang pergi ke pawang hujan supaya hujan tidak turun? Apakah bisa dikatakan musyrik ? Dan faktanya benar-benar tidak turun padahal musim hujan.

• Jawaban 07

Saya katakan bahwasannya terkadang hujannya tidak turun, terkadang juga pawangnya kacau jadi hujannya tetap turun. Tidak mesti tidak turun. Dan itu hikmah dari Allah, Allah menguji. 

Oleh karenanya Ibnul Qayim rahimahullah menyebutkan tidak ada atau sebagian ulama menyebutkan bahwasannya kesyirikan tidak mendatangkan kemudhorotan 100%, ada kemasla-hatannya. Kalau seandainya kesyirikan itu tidak ada kemaslahatannya sama sekali, maka tidak akan ada yang melakukan kesyirikan. 

Saya ulangi!!! Allah sengaja menjadikan apa yang ada diatas muka bumi ini kesyirikan tersebut, tidak 100% kemudhorotan, tapi ada kemaslahatannya. 

Seandainya kesyirikan itu gak ada kemaslahatannya sama sekali, maka tidak ada ujian dan tidak ada orang melakukan kesyirikan. 

Oleh karenanya buktinya dukun terkadang beri manfaat bahkan sering. Yang tadinya suaminya ngamuk-ngamuk, dipelet jadi suka sama istrinya. Iya atau tidak ? Manfaat atau tidak ? Manfaat bagi istrinya. 

Orang yang sakit bisa jadi sembuh. Ini semua praktek dukun dengan menggunakan jin-jinnya dan syaithan-syaithannya, ada manfaatnya, tapi ini merupakan kesyirikan. 

Kita katakan demikian pula, terkadang dukun yang kita datangi atau orang yang didatangi kemudian diminta untuk jadi pawang hujan, terkadang berhasil. Dan ini ujian dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. 

Namun barangsiapa yang pergi kepada dukun tersebut maka dia telah terjerumus ke dalam kesyirikan. 

Dan masalah dukun, butuh pembahasan tersendiri, butuh pengajian tersendiri. 

Oleh karenanya tidak boleh pergi ke dukun, meskipun terkadang mereka berhasil. Wallahu A’lam bishshawāb.

• Pertanyaan 08 

Bagaimana cara menuntun untuk bertaubat kepada orang yang sedang sakaratul maut, yang masih dalam kondisi musyrik?

• Jawaban 08 

Kita menyuruh dia untuk mengucapkan taubat, kita nasehati. Klo dia sakaratul maut, kita suruh لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ, tidak ada cara lain, kecuali menyuruh dia mengucapkan لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ. 

Sambil kita jelaskan klo bisa bahwasannya bertaubat dari kesyirikan-kesyirikan yang pernah dia lakukan, kemudian katakan lagi, katakanlah لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ, لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ, semoga dia bertaubat di akhir waktu tersebut. 

Saya punya teman, dia cerita sendiri kepada saya. Bapaknya dan ibunya murtad. Kemudian mereka semua sudah masuk islam (saya lupa murtad atau aslinya orang-orang nasrani atau sejak awal sudah musyrik, saya agak lupa). Intinya anak-anaknya sudah masuk Islam. Kakaknya juga sudah masuk islam, ibunya sudah masuk islam, tinggal bapaknya tidak mau masuk islam. 

Akhirnya bapaknya sakit. Berbulan-bulan sakitnya. Setiap hari didatangi oleh kakaknya, didakwahi, dengan penuh kesabaran. Tidak mau juga masuk islam. Sampai detik terakhir, mau meninggal dia mengatakan, لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ, kemudian meninggal. Subhanallah. 

Kita jangan pernah meremehkan hidayah Allah. Allah bisa beri hidayah kapan saja. Dia didakwahi 2 bulan gak mau masuk islam. Sudah sakit parah, gak mau masuk islam. Terakhir tatkala mau meninggal, karena kesabaran mungkin mereka berdoa dan berdoa, tatkala mau meninggal dia mengatakan لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ. Kemudian meninggal dunia, husnul khotimah. 

Oleh karenanya jangan pernah meremehkan hidayah, kita berusaha dan hidayah datang dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Demikian saja.

وبالله التوفيق و الهداية
والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته


BimbinganIslam.com
Kamis, 01 Jumadal Akhir 1439 H /17 Februari 2018 M
Ustadz Dr. Firanda Andirja, M.A.
Hadits Arba’in Nawawī 
Hadits Kedua | Penjelasan Penyimpangan Dalam Tauhid Uluhiyyah Syirik Kecil (Bagian 12 dari 12)


Semoga Allah melimpahkan taufik-Nya kepada kita semua untuk amal yang dicintai dan diridhai-Nya. Shalawat dan salam semoga juga dilimpahkan Allah kepada Nabi kita Muhammad Shallallahu Álaihi Wasallam, segenap keluarga dan para sahabatnya.

MEDIA DAKWAH: Buletin Euromoslim Terbit Setiap Jum’at  
Euromoslim Amsterdam  
Indonesisch-Nederlandsche Moslim Gemeenschap–Amsterdam
Organisasi Keluarga Muslim Indonesia-Belanda di Amsterdam
EKINGENSTRAAT 3-7, AMSTERDAM-OSDORP
Amsterdam,  18 mei 2018 / 02 Radaman 1439  
Saran, komentar dan sanggahan atas artikel diatas kirim ke: 
E-mail: Euromoslim-Amsterdam: media@euromoslim.org