Surat Al Kafirun, An Nashr Dan Al Lahab (Bagian 01)

السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
الحمد لله على إحسانه، والشكر له على توفيقه وامتنانه، وأشهد أن لا إله إلا الله
وحده لا شريك له تعظيما لشأنه، وأشهد أن محمدا عبده ورسوله الداعي إلى رضوانه، اللهم صلى الله عليه
وعلى آله وأصحابه وإخوان 

Tafsir Surat Al Kafirun

Ikhwan dan akhwat yang dirahmati oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla

Kita lanjutkan pengajian dari tafsir Juz’amma. Kita akan menyebutkan tafsir dari surat “Qul yā ayyuhāl kāfirūn” atau dikenal dengan surat Al Kāfirūn.

Surat Al Kāfirūn adalah surat makiyyah. Disebut dengan surat makiyyah karena surat ini diturunkan kepada Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam di fase Mekkah sebelum beliau berhijrah ke kota Madīnah.

Surat “Qul yā ayyuhāl kāfirūn” dikenal dengan surat “Bara’ah minna syirk” (yaitu) penyataaan berlepas diri dari segala bentuk kesyirikan. Oleh karenanya Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam sering membaca surat “Qul yā ayyuhāl kāfirūn” dan surat “Qul huwallā ahad” dalam shalāt-shalātnya dan kedua surat ini dikenal dengan surat Al Ikhlās.

Di kenal dengan surat Al Ikhlās karena kedua surat ini ( “Qul yā ayyuhāl kāfirūn” dan “Qul huwallā ahad”) menjelaskan tentang “bara’atu minna syirk” (bagaimana berlepas diri dari kesyirikan).

Surat “Qul yā ayyuhāl kāfirūn” adalah surat yang menjelaskan bagaimana berlepas diri dari kesyirikan secara amalan. Yaitu Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam diperintahkan untuk menyatakan dengan tegas:

Qul yā ayyuhāl kāfirūn.

” Katakan lah: Wahai orang-orang kāfir.”

⇛Ini bentuk praktek bagaimana Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam menyatakan dengan tegas pernyataan berlepas diri dari kesyirikan.

Sedangkan surat  “Qul huwallāhu ahad” adalah bara’atu minna syirk yang menjelaskan tentang berlepas diri dari kesyirikan akan tetapi dari sisi ilmu. Yaitu menjelaskan bahwasanya Allāh adalah Maha Esa.

Sehingga surat “Qul yā ayyuhāl kāfirūn” dikenal juga dengan surat Al Ikhlās bersama dengan surat “Qul huwallāhu ahad”.

Dan Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam sering membaca surat “Qul yā ayyuhāl kāfirūn” terkadang digandengkan dengan surat “Qul huwallāhu ahad”. Sebagaimana disebutkan dalam hadīts-hadīts yang dibawakan oleh Al Hafizh Ibnu Katsīr dalam tafsirnya.

Yang pertama, dalam Shahīh Muslim dari Jabir bin Abdillāh radhiyallāhu Ta’āla ‘anhuma bahwasanya Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam membaca surat “Qul huwallāhu ahad”:

في صلاة ركعتين بعد الطواف

” Tatkala beliau shalat selesai dari thawāf.”

Beliau membaca :

“Qul yā ayyuhāl kāfirūn” pada raka’at pertama, kemudian

“Qul huwallāhu ahad” di raka’at kedua.

Shahīh Muslim dari hadīts Abū Hurairah :

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَرَأَ بهما رَكْعَتَىِ الْفَجْرِ (قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ) وَ (قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ)

“Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam juga membaca surat “Qul yā ayyuhāl kāfirūn” dan “Qul huwallāhu ahad” pada dua raka’at sebelum shalāt subuh.”

Dalam hadīts yang lain dari Ibnu Umar:

قرَأ فِي الرَّكْعَتَيْنِ قَبْلَ الْفَجْرِ وَبَعْدَ الْمَغْرِبِ {قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ} ، {وَقُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ}

“Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam juga dalam hadīts yang lain ternyata membaca surat “Qul yā ayyuhāl kāfirūn” dan “Qul huwallāhu ahad” pada shalāt ba’diyah maghrib (dua raka’at setelah maghrib)”

Pada shalāt dua raka’at setelah maghrib Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam :

Raka’at pertama membaca “Qul yā ayyuhāl kāfirūn” dan

Raka’at kedua membaca “Qul huwallāhu ahad”

Kemudian juga dalam riwayat yang lain bahwasanya Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam membaca surat “Qul yā ayyuhāl kāfirūn” dalam shalāt witirnya.

Dalam shalāt witir Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam membaca :

Raka’at pertama surat “Sabbihisma rabbikaal a’la” surat Al A’lā, kemudian
Raka’at kedua membaca “Qul yā ayyuhāl kāfirūn” dan
Raka’at ketiga membaca “Qul huwallāhu ahad”.

Kemudian juga diantara sunnah membaca surat “Qul yā ayyuhāl kāfirūn” dan ini sering ditinggalkan oleh kaum muslimin yaitu membaca surat “Qul yā ayyuhāl kāfirūn” sebelum tidur.

Dalam hadīts, Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:

إِذَا أَوَيْتَ إِلَى فِرَاشِك فاقْرَأْْ : ( قلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ )

“Jika kau hendak tidur (pergi ke tempat tidurmu) bacalah surat “Qul yā ayyuhāl kāfirūn.”

(HR Tirmidzi nomor 3325, versi Maktabatu al Ma’arif Riyadh nomor 3403)

⇛ Ini menunjukan disunnahkan seorang membaca surat “Qul yā ayyuhāl kāfirūn” sebelum tidur.

Dari sini bisa kita ambil kesimpulan bahwa Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam sering membaca surat “Qul yā ayyuhāl kāfirūn” di awal hari dan juga dipenghujung malam sebelum tidur dan juga tatkala di waktu sahur.

Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam, Subhānallāh.

  • Dari dua raka’at sebelum subuh beliau membaca “Qul yā ayyuhāl kāfirūn”.
  • Tatkala dua raka’at setelah Maghrib beliau juga membaca “Qul yā ayyuhāl kāfirūn”.
  • Tatkala hendak tidur beliau juga membaca surat “Qul yā ayyuhāl kāfirūn”.
  • Tatkala Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bangun tidur kemudian melaksanakan tahajud kemudian melaksanakan shalāt witir beliau membaca “Qul yā ayyuhāl kāfirūn”.
  • Kemudian beliau juga membaca surat “Qul yā ayyuhāl kāfirūn” tatkala selesai dari thawāf (tatkala melaksanakan shalāt dua raka’at setelah thawāf).

Ini menunjukan bahwasanya surat ini adalah surat yang penting dan sering dibaca oleh Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam karena isinya adalah “bara’ah minna syirk” (pernyataan berlepas dirinya Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam dari kesyirikan).

Demikian, wabillāhi taufiq.

والسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Sumber:

BimbinganIslam.com

Rabu, 18 Muharram 1438 H / 19 Oktober 2016 M

Ustadz Dr. Firanda Andirja, MA

Tafsir Juz 30 | Surat Al Kāfirūn, An Nashr Dan Al Lahab (Bagian 01)

Surat Al Kāfirūn | Muqaddimah