(Ringkasan Fawaid Kajian Ust. Dr. Firanda Andirja, MA. -hafizhahullaah-, 22 Muharram 1440 | 01 Okt. 2018, Masjid Jaami’ Ponpes Abu Hurairah Mataram)

Kehidupan kita di dunia sangat-sangat singkat, dibandingkan dengan kehidupan setelah kematian yang begitu lama.

Satu hari di padang mahsyar sama dengan 50 ribu tahun hitungan waktu di dunia.

فِي يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُ خَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ

“…dalam sehari (di akhirat) yang setara dengan lima puluh ribu tahun.” -Sura Al-Ma’arij: 4.

Kehidupan di akhirat dimulai dengan kematian. Tak ada tempat lari dari kematian.

أَيْنَمَا تَكُونُوا يُدْرِكْكُمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِي بُرُوجٍ مُشَيَّدَةٍ ۗ وَإِنْ تُصِبْهُمْ حَسَنَةٌ يَقُولُوا هَٰذِهِ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ ۖ وَإِنْ تُصِبْهُمْ سَيِّئَةٌ يَقُولُوا هَٰذِهِ مِنْ عِنْدِكَ ۚ قُلْ كُلٌّ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ ۖ فَمَالِ هَٰؤُلَاءِ الْقَوْمِ لَا يَكَادُونَ يَفْقَهُونَ حَدِيثًا

Alam Barzakh adalah alam antara (dunia dan akhirat). Namun ia termasuk alam akhirat.

“Di manapun kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu berada di dalam benteng yang tinggi dan kukuh….” (An-Nisa’: 78)

Orang yang mati syahid tidak ditanya malaikat di alam kubur. Karena mereka telah diuji di bawah kilatan pedang. Adapun orang mukmin yang lain, tetap ditanya dan diuji oleh malaikat Munkar dan Nakir.

Sekalipun mayat tidak dikubur, ia tetap masuk ke alam Barzakh. Maka ruh gentayangan di alam dunia itu tidak ada. Jika sudah mati, langsung masuk ke alam Barzakh.

Alam kematian adalah perkara ghaib. Jangankan alam kematian, alam tidur saja tidak bisa dijelaskan.

Azab di alam Barzakh itu hak. Ada orang yang diazab di alam kuburnya sampai hari kiamat tiba.

Orang kafir dan munafik tidak akan mampu menjawab pertanyaan Munkar dan Nakir. Sekalipun mereka hafal jawabannya. Sebab jawabannya hanya bisa dengan keimanan (Tauhid).

Alam Barzakh adalah alam tersendiri. Tidak bisa diqiyaskan dengan alam dunia. Maka tidak boleh menolak kejadian-kejadian luar biasa di alam Barzakh hanya karena tidak masuk akal jika ditimbang secara akal dengan hukum di dunia.

Latihlah diri untuk biasa berkhalwat bersendiri dengan Allah dalam ketaatan. Seperti; shalat malam, baca Qur’an ketika sendiri, i’tikaf, dll. Karena di alam Barzakh kita akan hidup sendiri. Inilah hikmah Allah mensyariatkan ibadah i’tikaf. Faidah ini disampaikan oleh Ibnu Rajab dalam kitabnya Lathooiful Ma’aarif

Tiupan sangkakala pertama (an-Nafkhotul Uulaa), menjadikan segenap makhluk di bumi terhentak. Dan alam ini dihancurkan oleh Allah.

Tiupan sangkakala kedua (an-Nafkhotuts Tsaniyah). Allah menghidupkan makhluk dan membangkitkan mereka dari kubur.

Kemudian manusia dikumpulkan di Padang Mahsyar. Menurut pendapat yg lebih kuat; Padang Mahsyar adalah bumi yang telah dirubah dan didatarkan oleh Allah. Ketika itu bumi akan bersaksi atas amalan manusia yang dilakukan di atasnya, yang shalih maupun yang buruk.

Di akhirat, orang-orang yang beramal shalih akan dibanggakan dan disohorkan oleh Allah. Orang yang berpuasa nafasnya harum semerbak, muaddzin lehernya terlihat paling tinggi, orang yang saling mencintai karena Allah juga akan dipanggil oleh Allah, mereka semua akan dimuliakan dan dibanggakan oleh Allah di hadapan semua makhluk.

Termasuk juga pelaku maksiat, akan dipermalukan oleh Allah; yang suka minta-minta akan bangkit hanya dengan tengkorak tanpa daging di mukanya. Yang poligami tapi tidak adil, akan berjalan miring, dll.

Bersambung

Ditulis oleh: Abu Ziyan Johan Saputra Halim, M.H.I.

Web: alhujjah.com

Semoga Allah melimpahkan taufik-Nya kepada kita semua untuk amal yang dicintai dan diridhai-Nya. Shalawat dan salam semoga juga dilimpahkan Allah kepada Nabi kita Muhammad Shallallahu Álaihi Wasallam, segenap keluarga dan para sahabatnya.

MEDIA DAKWAH EUROMOSLIM: Buletin Terbit Setiap Hari Jum’at
EUROMOSLIM-AMSTERDAM
Indonesisch-Nederlandsche Moslim Gemeenschap–Amsterdam
Organisasi Keluarga Muslim Indonesia-Belanda di Amsterdam
EKINGENSTRAAT 3-7, AMSTERDAM-OSDORP

Amsterdam, 25 januari 2019 / 19 jumada al ula 1440
Saran, komentar dan sanggahan atas artikel diatas kirim ke:
E-mail: Euromoslim-Amsterdam: media@euromoslim.org