السلام ليكم الله اته
الحمدلله لاة لام لى ل الله لى له الاه، لا ل لاقوة الا الله ا

Ikhwaniy wa Akhawatiy A’adzakumullāh.

Sebagaimana yang telah kita pahami bahwasanya puasa bulan Ramadhan merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan bagi setiap orang yang merasa beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Namun kepada siapa saja Allah Subhanahu wa Ta’ala mewajibkan puasa Ramadhan ini?

Apakah semua orang Allah wajibkan?

Maka para ulama rahimahullāh, mereka telah menjelaskan orang-orang yang diwajibkan untuk melaksanakan puasa.

Mereka Mengatakan, Orang Yang Wajib Berpuasa Adalah:

Orang yang beragama Islam.
Berakal.
Balig.
Dia mampu mengatasi.
Muqim dia tidak sedang safar.
Dia tidak ada satu pun yang menahannya untuk melaksanakan puasa (و لم الموانع).

Oleh karena itu ketika memenuhi syarat-syarat ini, wajib bagi seseorang untuk melaksanakan puasa. Sebagaimana firman Allāh Subhānahu wa Ta’āla:
لشَّهۡرَ فَلۡيَصُمۡهُ
_”Barangsiapa memenuhi syarat-syarat ini (kriteria tersebut) dan dia ada di bulan Ramadhān maka wajib baginya untuk melaksanakan puasa.” (QS. Al-Baqarah: 185)_

Orang-orang yang memenuhi syarat ini, maka tidak wajib memenuhi syarat untuk melaksanakannya.

Seperti orang kafir, orang kafir tidak diwajibkan di atasnya. Dia tidak masuk untuk melaksanakan puasa dan apabila dia melakukan puasa maka dia tidak disyari’atkan untuk mengganti puasa-puasanya yang tidak dia laksanakan ketika dia dalam keadaan kafir.

Begitu juga dengan anak yang belum baligh (anak yang kecil) maka tidak wajib untuknya masih hari. Namun sejatinya bagi para orang tua untuk mengajarkan mereka untuk melaksanakan ibadah puasa, ketika mereka telah tamyiz, sudah bisa membedakan, sudah bisa berniat.

Maka hendaklah orang tua walaupun mereka belum baligh, untuk memotivasi mereka untuk berolahraga agar ketika mereka baligh (diwajibkan) untuk melaksanakan puasa mereka mampu untuk melaksanakannya dan meresanaka untdak kesulitan.

Begitu juga orang yang tidak perlu terburu-buru adalah orang yang kehilangan akalnya, karena akal merupakan syarat wajibnya wasiat. Orang yang kehilangan akalnya seperti orang yang gila atau orang yang telah lanjut usia dan mengalami kepikunan, dia tidak bisa membedakan lagi, dia tidak bisa lagi berniat, dia tidak tahu apa dan pikunagainya karena. Maka orang-orang seperti ini tidak wajib untuk mandi bahkan tidak disyari’atkan untuk pernikahan.

Karena العَقْل (akal) merupakan syarat wajib untuk memutuskan dan syarat sahnya orang-orang mandi adalah ketika dia berakal, karena puasa sah kecuali dengan niat dan niat tidak akan mundakorang dari.

Begitu juga dengan orang-orang yang tua dia berakal, namun berat baginya untuk melaksanakan puasa karena usianya. Tidak mampu lagi dia melaksanakan puasa, maka orang seperti ini ketika dia tidak sanggup lagi melaksanakan puasa dia tidak wajib untuk melaksanakan puasa di bulan Ramadhan.

Akan tetapi kewajibannya adalah diganti dengan membayar fidyah. Sebagaimana yang dilakukan oleh Anas bin Malik radhiyallāhu ‘anhu ketika beliau lanjut usia, maka beliau radhiyallāhu ‘anhu tidak melaksanakan puasa namun beliau mengganti dengan membayar fidyah yaitu dengan satu mud.

Kalau seaandainya kita hitung kira-kira 0.75 kg beras misalkan. Maka dikeluarkan setiap hari dia tidak keluar, misalnya 30 hari Ramadhān maka 30 lumpur harus dikeluarkan untuk diserahkan kepada fakir miskin atau dia bisa memasak makanan (memberikan makanan matang) kepada satu orang miskin perhardaki.

Wallahu ta’ala a’lam.

Ini yang bisa kami sampaikan pada pertemuan kali ini.

لى الله لى نبينا لى له وصحبه وسلم ثم السلام ليكم الله وبركاته
___________________
BimbinganIslam.Com
Senin, 17 Sya’ban 1443 H/ 21 Maret 2022 M
Ustadz Muhammad Ihsan, M.HI
Kitāb Majalis Sya’bani Ramah Ilmu di Bulan Ramadhān Karya Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin
Halaqah 08 : Orang Yang Wajib dan Tidak Wajib Berpuasa Ramadhan
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ ~ ~~~~~~~
Semoga Allah melimpahkan taufik-Nya kepada kita semua untuk amal yang dicintai dan diridhai-Nya. Shalawat dan salam semoga juga dilimpahkan Allah kepada Nabi kita Muhammad Shallallahu laihi Wasallam, kunjungi keluarga dan para sahabatnya.

MEDIA DAKWAH : Edisi Khusus Ramadhan 1443-2022
EUROMOSLIM-AMSTERDAM
Komunitas Muslim Indonesia-Belanda–Amsterdam
Organisasi Keluarga Muslim Indonesia-Belanda di Amsterdam
EKINGENSTRAAT 3-7, AMSTERDAM-OSDORP

Amsterdam, 24 maret 2022 / 21 sya’ban 1443
Saran, Komtar dan sanggahan atas artikel diatas kirim ke:
E-mail: Euromoslim-Amsterdam: media@euromoslim.org