ANAK-ANAK RASŪLULLĀH SHALLALLĀHU ‘ALAYHI WA SALLAM

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله، والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين اما بعد

Alhamdulillāh. Ma’āsyiral Ikhwah wa Akhawat Fīdīn Rahimakumullāh.

Kita bersyukur kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla, kita kembali memuji dan menyanjungnya atas semua limpahan nikmat dan karunia-Nya.

Alhamdulillāh, kita dimudahkan kembali untuk melanjutkan pembahasan kitāb yang sangat bermanfaat Tahdzībus Sīratin Nabawiyyah (تهذيب السيرة النبوية) buah karya Al-Imamu Hafidz Abu Zakariyya Yahya ibnu Syaraf An-Nawawi Ad-Dimasyqi rahimahullāhu ta’āla.

Bersama kajian yang diselenggarakan oleh BiAS (Bimbingan Islām) bersama saya Abdullah Taslim.

Saat ini kita sampai di (الحلقة العاشرة) halaqah yang ke-10, dengan pembahasan yang baru, yaitu:

أولاده – صلى الله عليه وسلم
*▪︎ Anak-anak Nabi ﷺ*

Imam An-Nawawi rahimahullāhu berkata:
له – صلى الله عليه وسلم – ثلاثة بنين:
Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam memiliki tiga orang putra. Ada perselisihan pendapat, tapi inilah pendapat yang terkuat.

Pendapat yang shahīh kata Imam An-Nawawi, beliau memiliki tiga orang putra yaitu:

القاسم، وبه كان يُكْني.
Pertama Al-Qāsim dan dengan nama inilah beliau shallallāhu ‘alayhi wa sallam diberi kun-yah, sehingga beliau disebut dengan Abul Qāsim (bapaknya Al-Qāsim).

ولد قبل النبوة. وتوفي وهو ابن سنتين.

Al-Qāsim dilahirkan sebelum Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam diutus sebagai nabi. Dan Al-Qāsim wafat ketika berumur 2 tahun.

وعبد الله (ويسمى) الطيب. والطاهر. لأنه ولد بعد النبوة.
Putra beliau shallallāhu ‘alayhi wa sallam berikutnya adalah Abdullāh yang dinamakan Ath-Thayyib (anak yang baik) dan Ath-Thāhir (yang suci) karena dia dilahirkan setelah kenabian. Setelah Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam diangkat sebagai nabi.

وقيل: الطيب والطاهر غير عبد الله.
Ada juga yang mengatakan: Dua nama ini Ath-Thayyib (yang baik) dan Ath-Thāhir (yang suci) bukan Abdullāh (nama anak yang lain).

والصحيح الأول
Tapi yang shahīh adalah pendapat yang pertama, yang mengatakan bahwa itu adalah nama lain (julukan) untuk Abdullāh. Sehingga ada yang mengatakan anak laki-laki Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam lebih dari tiga.

Ada pendapat Ath-Thayyib tersendiri, Ath-Thāhir tersendiri. Tapi Imam An-Nawawi mengatakan itu adalah julukan untuk Abdullāh (jadi tidak berbeda).

والثالث إبراهيم. ولد بالمدينة سنة ثمان. ومات بها سنة عشر،
Putra beliau shallallāhu ‘alayhi wa sallam yang ketiga adalah Ibrahim. Dilahirkan di Madīnah di tahun ke-8 Hijriyyah dan wafat di Madīnah di tahun ke-10 Hijriyyah.

وهو ابن سبعة عشر شهرًا، أو ثمانية عشر شهرًا.
Ketika wafat dia (Ibrahim) berumur 17 bulan atau 18 bulan (1 tahun lebih 5 bulan atau 1 tahun setengah). Itulah putra Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam.

وكان له – صلى الله عليه وسلم – أربع بنات:
Dan Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam memiliki 4 anak perempuan. Dan tidak ada perbedaan pendapat di kalangan para ulama untuk anak-anak wanita Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam.

زينب، تزوجها أبو العاص بن الربيع بن عبد العزى بن عبد شمس وهو ابن خالتها، وأمه: هالة بنت خويلد
⑴ Zainab radhiyallāhu ‘anhā.
Beliau menikah dengan Abu Al-‘Āsh ibnu Ar-Rabī’ ibnu Abdil ‘Ūza ibnu Abdil Syams. Suaminya ini adalah anak dari bibinya yang bernama Hālah bintu Khuwailid. Dia (Hālah) adalah saudara dari Khadijah bintu Khuwailid radhiyallāhu ‘anhā.

Ibunya Zainab adalah Khadijah, istri pertama Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam.

وفاطمة، تزوجها علي بن أبي طالب – رضي الله عنه
⑵ Fāthimah radhiyallāhu ‘anhā.
Setelah dewasa beliau menikah dengan Ali bin Abi Thālib radhiyallāhu ‘anhu.

ورقية
⑶ Ruqayah radhiyallāhu ‘anhā.

أم كلثوم
⑷ Ummu Kaltsum radhiyallāhu ‘anhā.

تزوجهما عثمان بن عفان، تزوج رقية ثم أم كلثوم
Keduanyanya dinikahi oleh Utsman bin Affān. Pertama Utsman menikahi Ruqayyah, setelah Ruqayyah wafat, kemudian Utsman menikahi Ummu Kaltsum radhiyallāhu ‘anhā.

وتوفيتا عنده
Dan keduanya wafat ketika mereka menjadi istri Utsman bin Affān radhiyallāhu ‘anhu.

ولهذا سمي ذا النورين
Oleh karena itu Utsman dinamakan yang memiliki dua cahaya (ذا النورين), karena beliau menikahi dua putri Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam.

توفيت رقية يوم بدر في رمضان سنة اثنتين من الهجرة
Ruqayyah wafat di bulan Ramadhan tahun ke-2 Hijriyyah.

وتوفيت أم كلثوم في شعبان سنة تسع من الهجرة.
Dan Ummu Kaltsum wafat di bulan Sya’ban tahun ke-9 Hijriyyah.

Inilah putri-putri Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam.

Kemudian kata Imam An-Nawawi di sini:

فالبنات أربع بلا خلاف. والبنون ثلاثة على الصحيح.
Empat anak perempuan Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam ini tidak ada perbedaan pendapat di kalangan ulama, dan anak laki-laki Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam menurut pendapat yang shahīh adalah tiga orang, dan pendapat ini adalah pendapat yang dikuatkan oleh Imam An-Nawawi.

وأول من ولد له القاسم، ثم زينب، ثم رقية، ثم أم كلثوم، ثم فاطمة
Urutan putra-putri beliau shallallāhu ‘alayhi wa sallam adalah, yang pertama Al-Qāsim (dilahirkan sebelum Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam diangkat menjadi nabi) kemudian Zainab, kemudian Ruqayyah, kemudian Ummu Kaltsum, kemudian Fāthimah radhiyallāhu ‘anhā.
وجاء أن فاطمة -رضي الله عنها- أسن من أم كلثوم
Ada pendapat yang menyebutkan bahwa Fāthimah radhiyallāhu ‘anhā lebih tua dibandingkan Ummu Kaltsum (Fāthimah dahulu lalu Ummu Kaltsum).

ذكر ذلك علي بن أحمد بن سعيد بن (حزم) أبو محمد الحافظ، .
Pendapat ini (Fāthimah dulu baru lahir Ummu Kaltsum) disebutkan oleh Ali bin Ahmad bin Said bin Hazm Abu Muhammad Al-Hafidz. Tapi Imam An-Nawawi di sini memilih Ummu Kaltsum dahulu baru Fāthimah radhiyallāhu ‘anhā.

ثم في الإسلام عبد الله بمكة
Kemudian setelah masa Islām, lahirlah Abdullāh di Makkah.

ثم إبراهيم بالمدينة.
Kemudian lahir Ibrahim di Madīnah.

وكلهم من خديجة إلا إبراهيم فإنه من مارية القبطية
Semua anak Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam adalah dari perkawinan beliau shallallāhu ‘alayhi wa sallam dengan Khadijah radhiyallāhu ‘anhā (Ibu mereka adalah Khadijah) kecuali Ibrahim. Ibrahim lahir dari budak perempuan beliau shallallāhu ‘alayhi wa sallam yang bernama Māriyah Al-Qibthiyyah yang dihadiahkan oleh raja Mesir saat itu.

وكلهم توفوا قبله، إلا فاطمة فإنها عاشت بعده ستة أشهر على الأصح الأشهر.
Dan semua putra-putri beliau shallallāhu ‘alayhi wa sallam wafat sebelum Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam wafat kecuali Fāthimah radhiyallāhu ‘anhā. Fāthimah wafat 6 bulan setelah Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam wafat. Berdasarkan pendapat yang paling kuat dan paling populer dalam hal ini.

Bārakallāhu Fīkum. Itulah kisah anak-anak Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam yang dibawakan oleh Imam An-Nawawi. Semoga memberikan faedah untuk kita semua.

Cukup sampai di sini.

صلى الله و سلم وبارك على نبينا محمد وعلى آله وصحبه و من تبعهم بإحسان إلى يوم الدين
والحمد الله رب العالمين
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد إن لا إله إلا أنت استغفرك وأتوب إليك
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
____________________
BimbinganIslam.com
Selasa, 14 Shafar 1443 H/ 21 September 2021 M
Ustadz Abdullah Taslim, Lc. MA
Kitāb Tahdzībus Sīratin Nabawiyyah (تهذيب السيرة النبوية)
Halaqah 10: Anak-Anak Rasūlullāh Shallallāhu ‘alayhi wa sallam
———————————————————-​
Semoga Allah melimpahkan taufik-Nya kepada kita semua untuk amal yang dicintai dan diridhai-Nya. Shalawat dan salam semoga juga dilimpahkan Allah kepada Nabi kita Muhammad Shallallahu Álaihi Wasallam, segenap keluarga dan para sahabatnya.

MEDIA DAKWAH EUROMOSLIM: Buletin Terbit Setiap Hari Jum’at
EUROMOSLIM-AMSTERDAM
Indonesisch-Nederlandsche Moslim Gemeenschap–Amsterdam
Organisasi Keluarga Muslim Indonesia-Belanda di Amsterdam
EKINGENSTRAAT 3-7, AMSTERDAM-OSDORP

Amsterdam, 03 december 2021 / 28 rabi’ul akhir 1443
Saran, komentar dan sanggahan atas artikel diatas kirim ke:
E-mail: Euromoslim-Amsterdam: media@euromoslim.org