ISTRI-ISTRI RASLULLĀH SHALLALLĀHU ‘ALAYHI WA SALLAM

السلام ليكم الله اته
الحمد لله، الصلاة السلام لى ل الله لى له ان لى الدين اما

Alhamdulillah. Ma’āsyiral Ikhwah wa Akhawat Fīdn Rahimakumullāh.

Kita dipertemukan kembali dengan taufik dari Allāh Subhānahu wa Ta’āla, dalam melanjutkan pembahasan kitāb yang sangat bermanfaat Tahdzībus Sīratin Nabawiyyah (تهذيب السيرة النبوية) buah karya Yarahya Yabiray Abu Hafizhullima.

Bersama kajian yang diselenggarakan oleh BiAS (Bimbingan Islam) bersama saya, Abdullah Taslim.

Saat ini kita sampai di: الحلقة الثانية , halaqah yang ke-12, dengan pembahasan yang baru, yaitu:

في أزواجه – صلى الله عليه وسلم
_▪︎ Istri-istri Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam._

Imam An Nawawi rahimahullāhu mengatakan:

أولاهن خديجة، ثم سودة، ثم عائشة، ثم حفصة، وأم حبيبة، وأم سلمة، وزينب بنت جحش، وميمونة، وجويرية، وصفية.
_Yang pertama (jelas) beliau adalah Khadijah bintu Khuwailid radhiyallāhu ‘anhā, kemudian Saudah bintu Zam’ah, kemudian Aisyah (putri Abu Bakar Ash Shiddiq) kemudian Hafshah (putri Umar bin Khaththāb), Ummu Habibah bintu Abu Sufyān, Ummu Salamah (Hindun binti Abi Umayyah), Zainab bin Jahsy, Maimunah binti Al Hārits, Juwairiyah binti Al Hārits, Shafiyyah._

Imam An Nawawi mengatakan:
وسنذكرهن في تراجمهن – إن شاء الله تعالى
_Saya akan menyebutkan dengan rinci istri-istri Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam di biografi mereka (tentu di kitāb yang asli karena kitāb yang kita bahas adalah kitāb ringkasan), in syā Allāh._

وهؤلاء التسع – بعد خديجة
_Disebutkan jumlah mereka sembilan orang, yang disebutkan di sini setelah Khadijah._

Sehingga jika dijumlahkan termasuk Khadijah jumlahnya sepuluh orang.

توفي عنهن، ولم يتزوج في حياة خديجة غيرها
_Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam wafat sebelum mereka kecuali Khadijah. Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam ketika Khadijah masih hidup tidak menikahi yang lainnya._

Jadi Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam menikahi yang lainnya setelah wafatnya Khadijah radhiyallāhu ‘anhā.
ولا تزوج بكرًا غير عائشة
_Dan Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam tidak pernah menikahi seorang pun yang masih gadis (perawan) kecuali Aisyah radhiyallāhu ‘anhā._

Ditambahkan keterangan oleh sebagian ulama kita, bahwa ada yang luput disebutkan oleh Imam An Nawawi di sini yaitu ummul mukminin (Zainab bintu Khuzaimah) yang dijuluki “Ummul Masakin”, ibunya orang-orang miskin karena selalu berbuat baik terhadap orang-orang miskin.

Beliau dinikahi oleh Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam setelah Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam menikahi Hafshah bintu Umar. Setelah Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam menikahi beliau dua bulan atau tiga bulan kemudian beliau wafat.

Jadi istri Nabi yang wafat di masa hidup Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam masih hidup ada dua yaitu Khadijah dan Zainab bintu Khuzaimah.

Selanjutnya Imam An Nawawi berkata:
وأما اللاتي فارقهن – صلى الله عليه وسلم – في حياته فتركناهن لكثرة الاختلاف فيهن
_Adapun istri-istri yang diceraikan oleh Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam (setelah dinikahi oleh Rasūlullāh kemudian diceraikan) kata Imam An Nawawi, kami tidak disebutkan namanya karena banyak khilaf (perselisihan/perbedaan pendapat) dalam masalah ini._

Sampai-sampai dalam keterangan lain dari Imam Ibnu Abdil Barr.

Beliau mengatakan:
وفي أسباب فراقهن اختلاف كثيرا يوجب عن القطع بالصحة في واحدة منهن
_Tentang sebab perceraian Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam dengan istri-istri yang sudah beliau nikahi banyak sekali perbedaan pendapat yang mengharuskan kita untuk tawaqquf, untuk tidak memastikan tentang keshahīhan (kebenaran) salah satu dari keadaan istri-istri Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam yang tersebut._

Sehingga Imam An Nawawi tidak menyebutkan karena banyaknya perbedaan pendapat dalam masalah ini.

Itulah istri-istri Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam.

وكانت له سُرِّيَّتان: مارية : وريحانه بنت زيد، وقيل بنت شمعون، ثم أعتقها
_Kemudian Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam memiliki dua budak perempuan yaitu:_

_⑴ Māriyah Al Qibthiyyah._
Beliau adalah ibu dari Ibrahim putra Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam yang dihadiahkan oleh raja Mesir atau Iskandariyyah yaitu Al Muqawqis.

_⑵ Rayhānah bintu Zaid, (dia dari kalangan orang-orang Yahudi yang kemudian masuk Islām). Ada juga yang mengatakan dia adalah Rayhānah bintu Syam’ūn yang setelah itu dimerdekakan oleh Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam._

Kemudian Imam An Nawawi rahimahullāhu mengatakan:

روينا عن قتادة قال:
_Kami meriwayatkan dari Qatādah (tabi’in yang mulia Qatādah bin Di’āmah As Sadūsī rahimahullāhu ta’āla)._

Beliau berkata:
تزوج النبي – صلى الله عليه وسلم – خمس عشرة امرأة، فدخل بثلاث عشرة، وجمع بين إحدى عشرة. وتوفي عن تسع
_Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam menikahi lima belas orang perempuan, kemudian yang Beliau kumpuli sebagai istri adalah tiga belas orang, kemudian Beliau kumpulkan (yang bersama beliau) sebelas orang, dan ketika Rasūlullāh wafat istri beliau shallallāhu ‘alayhi wa sallam yang masih hidup ada sembilan orang radhiyallāhu ‘anhunnā._

Na’ām inilah kisah tentang istri-istri Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam. Semoga kita bisa mengambil pelajaran dan menjadi ilmu yang bermanfaat bagi kita semua.

Demikian, mohon maaf atas segala yang salah dan kurang.

صلى الله و سلم وبارك على نبينا محمد وعلى آله وصحبه و من تبعهم بإحسان إلى يوم الدين
والحمد الله رب العالمين
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد إن لا إله إلا أنت استغفرك وأتوب إليك
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

____________________
BimbinganIslam.com
Kamis, 16 Shafar 1443 H/ 23 September 2021 M
Ustadz Abdullah Taslim, Lc. MA
Kitāb Tahdzībus Sīratin Nabawiyyah (تهذيب السيرة النبوية)
Halaqah 12: Istri-Istri Rasūlullāh Shallallāhu ‘alayhi wa sallam
———————————————————-​
Semoga Allah melimpahkan taufik-Nya kepada kita semua untuk amal yang dicintai dan diridhai-Nya. Shalawat dan salam semoga juga dilimpahkan Allah kepada Nabi kita Muhammad Shallallahu Álaihi Wasallam, segenap keluarga dan para sahabatnya.

MEDIA DAKWAH EUROMOSLIM: Buletin Terbit Setiap Hari Jum’at
EUROMOSLIM-AMSTERDAM
Komunitas Muslim Indonesia-Belanda–Amsterdam
Organisasi Keluarga Muslim Indonesia-Belanda di Amsterdam
EKINGENSTRAAT 3-7, AMSTERDAM-OSDORP

Amsterdam, 17 Desember 2021 / 13 jumadal awwal 1443
Saran, datanglah Desember lalu sanggahan atas artikel diatas kirim ke:
E-mail: Euromoslim-Amsterdam: media@euromoslim.org