AKHLAK RASŪLULLĀH ﷺ BAGIAN KETIGA
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله، والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين اما بعد
Alhamdulillāh. Ma’āsyiral Muslimin, Ma’āsyiral Ikhwah wa Akhawat Fīdīn Rahimakumullāh.
Alhamdulillāh kita kembali bersyukur kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla memuji dan menyanjung-Nya atas semua limpahan nikmat dan karunia-Nya.
Alhamdulillāh kita bersyukur dengan taufik dari Allāh Subhānahu wa Ta’āla kita dimudahkan untuk kembali bertemu di dalam majelis ilmu yang mulia dalam lanjutan kajian Kitāb Tahdzībus Sīratin Nabawiyyah (تهذيب السيرة النبوية) ringkasan sirah atau sejarah hidup Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam. Buah karya dari Al-Imamu Hafidz Abu Zakariyya Yahya ibnu Syaraf An-Nawawi Ad-Dimasyqi rahimahullāhu ta’āla.
Bersama ana yang membawakan materi ini Abdullah bin Taslim, kajian ini diselenggarakan oleh grup kajian BiAS (Bimbingan Islām).
Kita masih melanjutkan pembahasan tentang akhlak Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam yang diterangkan dalam kitāb ini.
Al-Imamu An-Nawawi rahimahullāhu ta’āla mengatakan:
وكانت معاتبته تعريضًا:
Ketika menegur seseorang, Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam dengan isyarat tidak langsung menunjuk orang perorangan kecuali dalam kondisi-kondisi yang dibutuhkan.
Dalam sebuah hadīts shahīh yang diriwayatkan oleh Al-Bukhāri dan Muslim. Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:
ما بال أناس يشترطون شروطًا ليست في كتاب الله تعالى؟
“Ada apa dengan orang-orang yang mensyaratkan ketentuan-ketentuan yang tidak terdapat di dalam kitābullāh, Al-Qur’ān wahyu Allāh Subhānahu wa Ta’āla?”
Ini teguran Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam tidak menyebutkan orang perorang, tetapi ada orang-orang yang berbuat seperti ini untuk menegur mereka.
ونحو ذلك
Dan yang semisal itu, ketika Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam menegur orang-orang yang berbuat salah.
ويأمر بالرفق ويحث عليه
Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam memerintahkan untuk bersikap lemah lembut dan mendorong kepada kita untuk berlaku lemah lembut.
وينهى عن العنف ويحث على العفو والصفح، ومكارم الأخلاق
Dan beliau shallallāhu ‘alayhi wa sallam melarang dari sikap keras, sebagaimana beliau senantiasa menganjurkan atau memotivasi kita agar mudah untuk memaafkan, mengampuni dan menghiasi diri dengan akhlak mulia
ويحب التايمن في طهوره وتنعله وترجله وفي شأنه كله.
Dan Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam menyukai tāyamun (التايمن) mendahulukan yang tangan kanan ketika beliau bersuci, ketika menggunakan sandal beliau mendahulukan kaki kanan, ketika merapihkan rambut (ترجل) mendahulukan sebelah kanan dan semua urusannya.
Dalam semua hal-hal yang baik beliau shallallāhu ‘alayhi wa sallam selalu mendahulukan yang kanan.
وكانت يده اليسرى لخلائه، وما كان من أذى
Adapun tangan kiri Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam digunakan untuk (ketika) digunakan untuk buang hajat atau ketika menyingkirkan kotoran atau hal-hal yang kotor.
Ini semua disebutkan di dalam hadīts-hadīts yang shahīh dari Aisyah radhiyallāhu ‘anhā maupun sahabat lain yang menceritakan perbuatan Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam.
وإذا نام أو اضطجع؛ اضطجع على جنبه الأيمن مستقبل القبلة
Ketika beliau berbaring, beliau berbaring dengan rusuk sebelah kanan dengan menghadapkan wajahnya ke arah kiblat.
Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam pernah disebutkan dalam hadīts yang shahīh beliau tidur terlentang sambil meletakkan kaki kanannya di atas kaki kirinya.
Selanjutnya:
وكان مجلسه مجلس حلم وحياء، وأمانة وصيانة، وصبر وسكينة. ولا ترفع فيه الأصوات، ولا (تؤبن) فيه الحرم أي: لا تذكر فيه النساء
Majelis (tempat duduk atau tempat berbincang) Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam adalah majelis yang diisi dengan kelembutan, sifat malu, amanah, shiyānah (صيانة) selalu menjaga kebaikan agama.
Majelis yang diiringi dengan kesabaran dan ketenangan. Dan tidak meninggikan suara di dalamnya dan tidak dilakukan تؤبن di dalamnya artinya tidak disebutkan tentang wanita di dalamnya atau hal-hal yang menimbulkan syahwat, kecantikan atau hal-hal yang tidak dibutuhkan dalam agama.
يتفاضلون فيه بالتقوى، ويتواضعون ويوقر الكبار، ويرحم الصغار، ويؤثرون المحتاج
Mereka mengutamakan ketakwaan, mereka saling merendahkan diri dan menghormati yang lebih tua, menyayangi yang muda, dan mereka selalu mengutamakan orang-orang yang membutuhkan.
Ini majelisnya Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam mengutamakan orang-orang miskin atau orang-orang yang membutuhkan.
ويحفظون الغريب، ويخرجون أدلة على الخير.
Mereka menjaga orang-orang asing dan ketika mereka keluar selalu menjadi pembimbing orang-orang yang menyebarkan kebaikan.
Pengaruh dari majelis Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam dirasakan oleh para sahabat radhiyallāhu ‘anhum ajma’in.
Setelah mereka menghadiri majelis Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam mereka menjadi orang-orang yang menyebarkan kebaikan bagi orang lain.
Na’am, inilah gambaran tentang akhlak Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam, in syā Allāh masih ada kelanjutan dari pembahasan materi ini pada pertemuan selanjutnya.
Cukup sampai di sini.
صلى الله و سلم وبارك على نبينا محمد وعلى آله وصحبه و من تبعهم بإحسان إلى يوم الدين
والحمد الله رب العالمين
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد إن لا إله إلا أنت استغفرك وأتوب إليك
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
BimbinganIslam.Com
Senin, 11 Rabi’ul Awal 1443 H/18 Oktober 2021 M
Ustadz Abdullah Taslim, Lc. MA
Kitāb Tahdzībus Sīratin Nabawiyyah (تهذيب السيرة النبوية)
Halaqah 19: Akhlak Rasūlullāh Shallallāhu ‘alayhi wa sallam Bagian Ketiga
———————————————————-
Semoga Allah melimpahkan taufik-Nya kepada kita semua untuk amal yang dicintai dan diridhai-Nya. Shalawat dan salam semoga juga dilimpahkan Allah kepada Nabi kita Muhammad Shallallahu Álaihi Wasallam, segenap keluarga dan para sahabatnya.
MEDIA DAKWAH EUROMOSLIM: Buletin Terbit Setiap Hari Jum’at
EUROMOSLIM-AMSTERDAM
Indonesisch-Nederlandsche Moslim Gemeenschap–Amsterdam
Organisasi Keluarga Muslim Indonesia-Belanda di Amsterdam
EKINGENSTRAAT 3-7, AMSTERDAM-OSDORP
Amsterdam, 04 februari 2022 / 03 rajab1443
Saran, komentar dan sanggahan atas artikel diatas kirim ke:
E-mail: Euromoslim-Amsterdam: media@euromoslim.org