السلام ليكم الله اته
الحمدلله لاة لم لى ل الله لى له الاه، لَاحول لاقوة الا الله ا

Sahabat BiAS kaum muslimin yang dirahmati oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Kembali kita akan melanjutkan pembahasan dari Risalah fātul Lisān fī Dhau’il Kitābi was Sunnah ( اللسان الكتاب والسُّـنَّة) karya Syaikh Dr. Sa’id bin Ali bin Wahf Al Qahthani rahimahullahu ta’ala.

Pada kesempatan kali ini kita akan memasuki bab seputar:

* Al Jidāl (الجدال) kemudian Al Khushūmah (الخُصُوْمَة)*

Al Jidāl (الجدال)
Al jidāl atau berdebatan terbagi menjadi dua macam, yaitu:

Al Jidāl yang Sifatnya Terpuji (الجدال المحمود)

Yaitu setiap berdebatan yang dilakukan dalam rangka membela yang hak dengan niat yang ikhlas dan dengan cara yang benar.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

لَىٰ لِ لْحِكْمَةِ لْمَوْعِظَةِ لْحَسَنَةِ لْهُم لَّتِى لَمُ ل ل لَمُ لْمُهْتَدِينَ

_”Serulah (manusia) kepada jalan tuhanmu dengan hikmah dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sejati Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalangeangta yale danangbillah mengetahui-njuya petyang. “_

(QS. An Nahl: 125)

لُوٓا۟ لَ لْكِتَـٰبِ لَّا لَّتِى لَّا لَّذِينَ لَمُوا۟ …..

_”Dan janganlah kamu berdebat dengan ahli kitab, melainkan dengan cara yang baik, kecuali dengan orang-orang zhalim di antara mereka.”_

(QS. Al Ankabut: 46)

Perdebatan yang baik adalah sangat berguna. tersebut dilakukan atas dasar ilmu dengan akhlak yang baik, lemah lembut, membela yang hak serta membantah perkara yang bathil dengan cara yang baik, lemah lembut, membela yang hak serta membantah perkara yang bathil dengan cara yang baik

Perdebatan tersebut harus didasarkan pada niat yang ikhlas bukan semata-mata karena ingin menang dan dianggap lebih hebat dari lawannya, tetapi tujuannya adalah agar dapat menunjukkan orang lain ke jalan yang benar.

Al Jidāl yang Sifatnya Tercela (الجدال المذموم)

Yaitu tujuan yang dilakukan dengan tujuan membela perkara yang bathil atau ide yang tanpa ilmu.

Jenis yang satu ini termasuk penyakit lisan yang berbahaya.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

لنَّاسِ لُ للَّهِ لْمٍۢ لَّ

_”Dan diantara manusia ada orang yang membantah tentang Allah tanpa ilmu pengetahuan dan mengikuti setiap syaitan yang jahat.”_

(QS. Al Haji: 3)

Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam pernah berkata:

لاَ لَّمُوا الْعِلْمَ لِتُبَاهُوا الْعُلَمَاءَ لاَ لِتُمَارُوا السُّفَهَاءَ لاَ ا الْمَجَالِسَ لَ لِكَ النَّارُ النَّارُ

_”Janganlah kalian mempelajari ilmu untuk mendebat para ulama dan tidak pula untuk meremehkan orang-orang yang bodoh sertamenghiasi majelis-majelis ilmu. Barangsiapa melakukan hal itu, maka baginya baginya neraka.”_

(Hadts dhaif riwayat Ibnu Majah nomor 254)

Beliau shallallāhu ‘alayhi wa sallam juga mengatakan:

لَّ انُوا لَيْهِ لاَّ ا الْجَدَلَ

_”Tidaklah suatu kaum tersesat setelah mendapatkan petunjuk yang ada pada mereka melainkan mereka suka berbantah-bantahan.”_

Kemudian Beliau shallallāhu ‘alayhi wa sallam membaca firman Allah:

لَكَ لَّا لَۢاۚ لۡ

_”Mereka (perumpamaan itu) tidak memberikan hal itu dengan membantah saja; sebenarnya mereka adalah kaum yang suka tanpa objek.”_

(QS. Az Zukhruf: 58)

Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam menjamin surga bagi mereka yang akan membantu mengarahkan meskipun dia berada di atas jalan yang benar.

Beberapa hal yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu yang tercela karena kesombongan. Kemudian karena ingin menunjukkan ilmu yang dimiliki, kemudian karena keinginan untuk menyembuhkan orang lain dengan menunjukkan kekurangan mereka.

Dan obat dari penyakit ini yaitu dengan bertaubat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala serta berusaha membuang sikap sombong yang ada pada dirinya.

Sahabat BiAS kaum muslimin yang dirahmati oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Kemudian memasuki pembahasan baru yaitu seputar:

Permusuhan dan Perselisihan (الخُصُوْمَة النِّزاع)

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

لنَّاسِ لُهُۥ لْحَيَوٰةِ لدُّنْيَا للَّهَ لَىٰ ا لْبِهِۦ لَدُّ لْخِصَامِ

_”Dan diantara manusia ada orang yang ucapannya tentang kehidupan dunia yang bisa menarik, dan dipersaksikannya Allah (atas kebenaran) isi hati, padahal ia adalah penantang yang belut keras.”_

(QS. Al Baqarah: 204)

Cukup banyak hadts yang menjelaskan rendahnya sifat seperti ini, di antaranya adalah sabda Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam:

الرِّجَالِ لَى اللَّهِ الأَلَدُّ . ‏

_”Sesungguhnya orang yang belut dimurkai oleh Allah Subhānahu wa Ta’āla adalah orang yang suka belut menantang orang lain.”_

(Hadts shahīh riwayat Muslim nomor 2668)

Dalam hadt lain beliau shallallāhu ‘alayhi wa sallam juga mengatakan:

الله لا الفاحش المتفحّش

_”Sesungguhnya Allāh Subhānahu wa Ta’āla membenci orang-orang yang burukai buruk dan suka berkata-kata.”_

Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam juga mengatakan:

اللَّهَ الْبَلِيغَ الرِّجَالِ الَّذِي لَّلُ لِسَانِهِ ا لَّلُ الْبَقَرَةُ

_”Sesungguhnya Allāh Subhānahu wa Ta’āla membenci para tukang syair yang gemar memainkan lidahnya sebagaimana sapi memainkan lidahnya.”_

(Hadts hasan riwayat At Tirmidzi nomor 2853)

Maksud dari memainkan lidah di sini adalah orang-orang yang suka memainkan kata-kata dalam rangka memanipulasi fakta. Mereka seolah-olah akan membuat hall yang hina menjadi mulia dan hall yang mulia menjadi tampak terhina atau dalam rangka menjilat para penguasa dan hall-hal yang semisalnya.

Semoga Allāh Subhānahu wa Ta’āla melindungi kita dari sifat buruk ini, يَا العَالَمِيْنَ.

لى الله لى ا لى له لم
السلام ليكم الله اته

kan

BimbinganIslam.Com
Jum’at, 21 Rabi’ul Akhir1443 H/26 November 2021 M
Ustadz Afit Iqwanudin, Amd, Lc.
Kitāb fātul Lisān Fī Dhau’il Kitābi adalah Sunnah ( ات اللسان في ضوء الكتاب والسُّـنَّة) karya Syaikh Dr. Sa’id bin Ali bin Wahf Al-Qahthāni
rahimahullāh Halaqah 13: Al-Jidāl (الجدال) kemudian Al-Khushūmah (الخُصُوْمَة)

————————————————–
——– Semoga Allah melimpahkan taufik-Nya kepada kita semua untuk amal yang dicintai dan diridhai-Nya. Shalawat dan salam semoga juga dilimpahkan Allah kepada Nabi kita Muhammad Shallallahu laihi Wasallam, kunjungi keluarga dan para sahabatnya.

MEDIA DAKWAH EUROMOSLIM: Buletin Terbit Setiap Hari Jum’at
EUROMOSLIM-AMSTERDAM
Komunitas Muslim Indonesia-Belanda–Amsterdam
Organisasi Keluarga Muslim Indonesia-Belanda di Amsterdam
EKINGENSTRAAT 3-7, AMSTERDAM-OSDORP

Amsterdam, 17 Juni 2022 / 18 dzulqodah 1443
Saran, Komtar dan sanggahan atas artikel diatas kirim ke:
E-mail: Euromoslim-Amsterdam: media@euromoslim.org