السلام ليكم الله اته
الحمدلله لاة لم لى ل الله لى له الاه، لَاحول لاقوة الا الله ا

Sahabat BiAS kaum muslimin yang dirahmati oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

In syā Allah kembali kita akan melanjutkan pembahasan dari Risalah fātul Lisān fī Dhau’il Kitābi was Sunnah ( ات اللسان ضوء الكتاب والسُّـنَّة) karya Syaikh Dr. Sa’id bin Ali bin Wahf Al Qahthani rahimahullahu ta’ala.

Pada kesempatan kali ini kita akan memasuki bab seputar:

*Obat dari Penyakit Al Khushūmah dan Al Ghadhab (Amarah)*

Cara Mengobati penyakit ini sendiri dengan terus berusaha mencari muka dan menganggap emosi.

Lebih detailnya terdapat dua metode yang bisa kita lakukan agar emosi kita stabil dan tidak mudah meluap-luap.

• melakukan pencegahan (الوقاية)

Hal ini sebagaimana mestinya dalam sebuah peribahasa yang masyhur:

الوقاية العلاج
_”Mencegah itu lebih baik daripada Mengobati.”_

Maksudnya adalah kesalahan yang kita maksudkan kesalahan diri kita dari hal-hal yang menimbulkan amarah. Diantara factor utama yang menimbulkan amarah adalah sikap sombong dan bangga terhadap diri sendiri.

Di mana saat kita merasa orang lain meremehkan kedudukan dan harga diri kita, maka secara otomatis rasa amarah dan amarah akan mudah sekali muncul.

Faktor-faktor lain yang mungkin merupakan kemarahan yang terjadi pada saat-saat tidak tepat.

Sahabat BiAS kaum muslimin yang dirahmati oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Bercanda atau bergurau, memang bukan perkara yang terlarang. Akan tetapi jika terlalu berlebihan menakjubkan. Seseorang yang terlalu sering dan berlebihan dalam bercanda ditakutkan akan dapat menggambarkan perasaan orang lain yaitu saat bercanda pada saat yang seharusnya tidak dijadikan bahan gurauan.

Ia mungkin merasa bahwa apa yang ia lakukan wajar (hal yang biasa), tetapi tidak dengan orang lain. Orang lain belum tentu merasa hall yang biasa-biasa saja. Saat ini orang lain akan marah, tidak senang dengan guru yang ia buat dan secara otomatis membuat orang tersebut menjadi naik pitam. Seorang muslim yang baik tentunya harus bijak dalam bercanda.

Adapun cara yang kedua adalah:

• Berusaha Meredam Amarah yang Ada dalam Dada, jika memang kita sudah terlanjur tesulut emosi.

Ada beberapa tahapan yang perlu kita lakukan untuk menganggap emosi tersebut.

⑴ Kita harus segera beristi’adzah, meminta perlindungan dari Allāh Subhānahu wa Ta’āla dengan mengucapkan: بالله الشيطان الرجيم

Segera ambil wudhu’.

Beralih dari posisi kita saat marah. Jika kita berdiri maka segera duduk, jika duduk maka segera masalah, kemudian diam dan tidak perlu berkata-kata atau mungkin bisa keluar dari tempat tersebut.

⑷ Berusaha mengingat-ingat janji Allah Subhānahu wa Ta’āla kepada mereka yang mampu menahan amarah dan tidak melampiaskannya.

Begitu juga kita berusaha mengingat bahwa jangka panjang yang akan muncul karena melampiaskan amarah sering kali akan menjadi penyesalan seumur hidup. Apa lagi hukuman yang akan Allah Subhanahu wa Ta’ala berikan di akhirat nanti.

Dalam hal ini Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam pernah berkata:

كَظَمَ غَيْظًا – قَادِرٌ عَلَى – اهُ اللَّهُ وَجَلَّ عَلَى رُءُوسِ الْخَلاَئِقِ حَتَّى اللَّهُ الْحُورِ ا اءَ
_”Barangsiapa mampu menahan amarahnya, namun ia mampu untuk melampiaskan hari maka Allāh Subhaghlānānsel wa Ta’ memberinya kebebasan untuk memilih bidadari yang ia suka.”_
(Hadīts hasan riwayat Abu Dawud nomor 4777)

Sahabat BiAS kaum muslimin yang dirahmati oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Jika tahapan-tahapan ini sudah kita lakukan, in syā Allah emosi dan amarah yang tadinya meluap-luap akan berkurang sedikit demi sedikit, sehingga tidak muncul permusuhan diantara kita dan orang lain.

Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala senantiasa melindungi kita dari penyakit ini. ا العالمين

لى الله لى ا محمّد لى له لم
السلام ليكم ورحمة الله وبركاته
____________________
BimbinganIslam.Com
Senin, 24 Rabi’ul Akhir1443 H/29 November 2021 M
Ustadz Afit Iqwanudin, Amd, Lc.
Kitāb Āfātul Lisān Fī Dhau’il Kitābi adalah Sunnah ( اللسان الكتاب والسُّـنَّة) karya Syaikh Dr. Sa’id bin Ali bin Wahf Al-Qahthāni rahimahullāh
Halaqah 14: Obat dari Penyakit Al-Khushūmah dan Al-Ghadhab (Amarah)
————
———– ———————— Semoga Allah melimpahkan taufik-Nya kepada kita semua untuk amal yang dicintai dan diridhai-nya. Shalawat dan salam semoga juga dilimpahkan Allah kepada Nabi kita Muhammad Shallallahu laihi Wasallam, kunjungi keluarga dan para sahabatnya.

MEDIA DAKWAH EUROMOSLIM: Buletin Terbit Setiap Hari Jum’at
EUROMOSLIM-AMSTERDAM
Komunitas Muslim Indonesia-Belanda–Amsterdam
Organisasi Keluarga Muslim Indonesia-Belanda di Amsterdam
EKINGENSTRAAT 3-7, AMSTERDAM-OSDORP

Amsterdam, 24 Juni 2022 / 25 dzulqodah 1443
Saran, Komtar dan sanggahan atas artikel diatas kirim ke:
E-mail: Euromoslim-Amsterdam: media@euromoslim.org