السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله، والصلاة والسلام على رسول الله و بعد

Para sahabat Bimbingan Islam yang berbahagia.

Pada pertemuan sebelumnya telah kita bahas terkait dengan dalil Rububiyyah, baik dalil secara akal maupun dalil dari Al-Qur’an dan As-Sunnah mengenai peng-Esa-an Allāh Subhānahu wa Ta’āla terhadap apa yang dilakukan oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla, untuk memahami, meyakini bahwa Allāh-lah satu-satunya Dzat yang Maha segalanya.

Namun para hamba Allāh Subhānahu wa Ta’āla yang berbahagia, bahwa Tauhid Rububiyyah pengakuan dan peng-Esa-an Allāh terhadap ini tidaklah cukup, kalau seandainya tidak dibarengi dengan Tauhid Uluhiyyah.

Yang kita ketahui bahwa unsur Iman kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla para ulama mencoba untuk merincikannya, mendetailkannya sehingga bisa memahamkan dalam diri kita bahwa bagaimana cara kita Meng-Esa-kan Allāh Subhānahu wa Ta’āla harus dengan tiga unsur ini baik dari sisi Rububiyyah Allāh, Uluhiyyah Allāh dan Asma wa Shifat Allāh yang ini adalah satu kesatuan untuk menjadikan Allāh Subhānahu wa Ta’āla sebagai Rabb dan juga sebagai Tuhan untuk kita sembah dengan nama dan sifat-sifat Allāh Subhānahu wa Ta’āla yang Maha Agung.

Karenanya, kalau seandainya manusia (seorang muslim) hanya mentauhidkan Allāh dari sisi pengakuan dan pengEsaan Allāh, bahwa Allāh-lah yang menciptakan, Allāh-lah yang mengatur, Allāh-lah yang memberikan rezeki, Allāh-lah mematikan, Allāh-lah yang menghidupkan.

Dari sisi perbuatan Allāh Subhānahu wa Ta’āla dan pengagungan ini saja tanpa dibarengi dengan amalan seorang hamba untuk meng-Esa-kan Allāh, untuk menyembah hanya kepada Allāh, untuk mencintai hanya kepada Allāh, untuk tidak meminta kecuali hanya kepada Allāh, maka Tauhid Rububiyyah ini tidaklah cukup.

Apa yang melatar belakangi dengan penyataan ini, yang harus Tauhid seseorang, Tauhid Rububiyyah seseorang, harus dilandasi dengan Tauhid Uluhiyyah sebagaimana yang telah disebutkan oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla di dalam beberapa ayat-Nya.

Di antaranya apa yang Allāh Subhānahu wa Ta’āla sebutkan di dalam surat Yusuf ayat 106.

Allāh katakan:

وَمَا يُؤۡمِنُ أَكۡثَرُهُم بِٱللَّهِ إِلَّا وَهُم مُّشۡرِكُونَ
_”Dan tidaklah kebanyakan dari mereka beriman kepada Allāh, kecuali mereka dalam keadaan berbuat syirik.”_

Maknanya, bahwa mereka mengakui bahwa Allāh-lah yang menciptakan, Allāh-lah yang memberikan rezeki, Allāh-lah yang mengatur segala sesuatu yang ada, dari Tauhid Rububiyyah yang telah kita jelaskan sebelumnya.

Namun sayangnya mereka masih melakukan kesyirikan bersama Allāh dengan makhluk-makhluk Allāh Subhānahu wa Ta’āla, dari berhala-berhala (patung-patung) yang ada, yang mereka tidak bisa memberikan manfaat dan mudharat, tidak bisa memberikan sesuatu dan mencegah sesuatu. Namun mereka masih meminta dan menyembah kepada selain Allāh Subhānahu wa Ta’āla.

Dan ini yang dinyatakan oleh banyak para ahli tafsir di dalam menafsirkan ayat tersebut, di antaranya apa yang telah dikatakan oleh Ibnu Abbas radhiyallāhu ta’āla ‘anhumā.

Di mana beliau mengatakan:

من إيمانهم إذا قيل لهـم مـن خلـق السماء، ومن خلق الأرض ومن خلق الجبال ؟
_”Dari keimanan mereka (orang-orang musyrik) apabila dikatakan kepada mereka siapa yang menciptakan langit dan bumi dan siapa yang menciptakan gunung?”_

قالوا: الله
_Mereka mengatakan, “Allāh”._

وهم مشركون
Namun mereka dalam keadaan berbuat kesyirikan.

Mereka masih menyembah selain Allāh Subhānahu wa Ta’āla dan yang lainnya dari penafsiran-penafsiran para sahabat dan para ulama mengenai ayat tersebut, bahwa tidaklah kebanyakan mereka kecuali mereka di samping menyembah Allāh (mengakui Rububiyyah Allāh) namun mereka masih melakukan kesyirikan menyembah kepada selain Allāh Subhānahu wa Ta’āla.

Dan juga apa yang Allāh Subhānahu wa Ta’āla telah katakan di dalam salah satu ayatnya surat Al-Ankābut ayat 61.

Allāh Ta’āla berfirman:

وَلَئِن سَأَلۡتَهُم مَّنۡ خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضَ وَسَخَّرَ ٱلشَّمۡسَ وَٱلۡقَمَرَ لَيَقُولُنَّ ٱللَّهُۖ فَأَنَّىٰ يُؤۡفَكُونَ
_Senada dengan apa yang di atas, ketika ditanya kepada mereka, “Siapa yang menciptakan ini semua dari langit, dari bumi dan yang menundukkan matahari, bulan?”._

Mereka mengatakan, “Allāh”

Namun kenapa mereka mendustakan dan menyembah kepada selain Allāh Subhānahu wa Ta’āla?

Karenanya (hendaknya) di dalam mentauhidkan Allāh, harus mencakup tiga hal yang tadi telah kita sebutkan. Tidak hanya pengakuan kepada apa yang telah dilakukan oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla dengan kebesarannya, namun juga harus berkaitan dengan Tauhid Uluhiyyah.

Tauhid Uluhiyyah, tauhid yang berkaitan dengan perbuatan hamba. Bagaimana hamba bersikap kepada Allāh, bagaimana hamba menyembah hanya kepada Allāh, bagaimana hamba memperlakukan Allāh Subhānahu wa Ta’āla sebagai tanda untuk mengakui bahwa Allāh-lah yang Maha segalanya yang harus ditunjukkan dengan perbuatan seorang hamba kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla.

Insya Allāh kita akan mempelajari, membahas tentang Tauhid Uluhiyyah ini, sehingga keimanan kita kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla dengan keimanan yang baik, yang benar sesuai dengan apa yang diharapkan oleh Allāh dan Rasul-Nya, bukan hanya sekedar dengan apa yang kita inginkan.

Semoga Allāh berikan manfaat dan keberkahan dalam kehidupan kita dan Allāh berikan hidayah kepada kita semua.

Wallāhu Ta’āla A’lam wa Bishawab.

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
____________________
BimbinganIslam.Com
Senin, 24 Muharram 1444 H / 22 Agustus 2022 M
Ustadz Mu’tashim, Lc, M.A Hafizhahullāh
Kitāb Ushulul Imam Karya Kumpulan Para Ulama
Halaqah 04: Tauhid Rububiyyah Saja Tidak Cukup
———————————————————-​
Semoga Allah melimpahkan taufik-Nya kepada kita semua untuk amal yang dicintai dan diridhai-Nya. Shalawat dan salam semoga juga dilimpahkan Allah kepada Nabi kita Muhammad Shallallahu Álaihi Wasallam, segenap keluarga dan para sahabatnya.

MEDIA DAKWAH EUROMOSLIM: Buletin Terbit Setiap Hari Jum’at
EUROMOSLIM-AMSTERDAM
Indonesisch-Nederlandsche Moslim Gemeenschap–Amsterdam
Organisasi Keluarga Muslim Indonesia-Belanda di Amsterdam
EKINGENSTRAAT 3-7, AMSTERDAM-OSDORP

Amsterdam,30 sept 2022 / 04 rabi’ul awwal 1444
Saran, komentar dan sanggahan atas artikel diatas kirim ke:
E-mail: Euromoslim-Amsterdam: media@euromoslim.org