السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Para sahabat Bimbingan Islam yang berbahagia.

Pada pertemuan kali ini insya Allāh kita akan membicarakan sedikit tentang bentuk penyimpangan di dalam Tauhid Rububiyyah, walaupun kita paham bahwa Tauhid Rububiyyah adalah perkara yang ada di dalam naluri dan fitrah manusia.

Untuk mengakui adanya Allāh, adanya Tuhan yang menciptakan, mengatur, memiliki, menentukan dan segalanya, untuk mengagungkan Tuhan dan Allāh Subhānahu wa Ta’āla.
Namun di sana ada saja manusia-manusia yang tidak menggunakan fitrah mereka, tidak mau menggunakan akal mereka untuk bisa memahami adanya Tauhid Rububiyyah ini.

Di antara bentuk penyimpangan terhadap Tauhid Rububiyyah ini, antara lain:
_⑴ Pengingkaran terhadap Rububiyyah Allāh secara asal, secara dasar, mengingkari tentang wujudnya Allāh Subhānahu wa Ta’āla dengan mengatakan, “Bahwa Allāh tidak ada” tidak ada Tuhan yang mengatur, mencipta dan sebagainya, semuanya terjadi seperti itu, alam yang mengatur dengan sendirinya._

Maka ini adalah bentuk penyimpangan dari sebagian mereka (orang-orang Atheis) dan sejenisnya, yang tidak mau menggunakan nalar, akal, dan ilmu pengetahuan mereka, dengan adanya dzat Yang Maha Mengatur segalanya.

Apa yang Allāh Subhānahu wa Ta’āla katakan di dalam surat Al-Jatsiyah: 24:

وَقَالُوا۟ مَا هِىَ إِلَّا حَيَاتُنَا ٱلدُّنْيَا نَمُوتُ وَنَحْيَا وَمَا يُهْلِكُنَآ إِلَّا ٱلدَّهْرُ ۚ
_Bahwa mereka mengatakan: “Tidaklah kehidupan dunia kita kecuali mati, hidup kemudian mati kembali, tidak ada yang menggerakkan semua kecuali masa, kecuali alam”._

Maka ini pernyataan yang tentunya tidak bisa diterima oleh akal dan hati manusia.

Kemudian bentuk penyimpangan lain terhadap Rububiyyah ini adalah:
_⑵ Menentang dengan sebagian keistimewaan dan sifat-sifat yang agung dari Allāh Subhānahu wa Ta’āla dari makna Tauhid Rububiyyah tersebut._

Misalnya, seperti mereka meniadakan kemampuan Allāh Subhānahu wa Ta’āla untuk mematikan dan menghidupkan setelah manusia mati atau dengan menyatakan bahwa Allāh Subhānahu wa Ta’āla tidak bisa memberikan manfaat, tidak bisa mengatur, tidak bisa menentukan beberapa hal (keadaan) yang ada dan sebagainya.

Dengan meniadakan sebagian pengkhususan sifat-sifat khusus dari ketuhanan Allāh Subhānahu wa Ta’āla. Maka ini menunjukkan bahwa ada penyimpangan dari peng-Esa-an, pengakuan keimanan terhadap Tuhan (Allāh Subhānahu wa Ta’āla) yang mampu segalanya.

Maka di sini, kita harus mengakui dan mengimani bahwa Allāh mampu segalanya, melakukan segalanya, menghidupkan setelah kematian, menghidupkan dari sesuatu yang tidak ada dan sebagainya.

Kemudian bentuk penyimpangan yang lainnya:
_⑶ Dengan memberikan sifat-sifat ketuhanan kepada selain Allāh Subhānahu wa Ta’āla dengan meyakini bahwa ada di sana makhluk Allāh yang mampu menghidupkan, mampu untuk memberikan manfaat, mampu untuk mencegah hal yang berbahaya kepada manusia, kepada makhluknya dan sebagainya._

Padahal itu adalah sifat-sifat yang khusus dimiliki oleh Tuhan, dimiliki oleh Allāh yang tidak bisa diberikan kepada makhluk selain Allāh Subhānahu wa Ta’āla, yang tidak bisa diberikan kepada selain Allāh Subhānahu wa Ta’āla dari para makhluk-Nya.

Maka bentuk penyimpangan ini harus dikikis sehingga menjadikan diri kita bisa mentauhidkan Allāh Subhānahu wa Ta’āla dari Tauhid Rububiyyah yang benar dengan pengakuan, pengagungan terhadap kemampuan Allāh, dengan amalan Allāh, bahwa Allāh mampu dan bisa melakukan segala sesuatunya dari mengadakan, menghidupkan, mematikan, memberikan manfaat dan sebagainya.

Dengan ini maka insya Allāh kita akan bisa mempunyai keimanan terhadap Rububiyyah yang benar dengan menjauhi penyimpangan-penyimpangan yang tidak berdasar baik secara akal ataupun secara syari’at.

Semoga Allāh Subhānahu wa Ta’āla menjadikan kita bagian dari hamba-hamba yang terus menerus mendapatkan hidayah dari Allāh Subhānahu wa Ta’āla dan bisa beriman dengan cara yang benar sesuai dengan apa yang diinginkan oleh Allāh dan Rasul-Nya.

Wallāhu Ta’āla A’lam wa Bishawab.

Semoga bermanfaat.
و السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
____________________
BimbinganIslam.Com
Selasa, 25 Muharram 1444 H / 23 Agustus 2022 M
Ustadz Mu’tashim, Lc, M.A Hafizhahullāh
Kitāb Ushulul Imam Karya Kumpulan Para Ulama
Halaqah 05: Bentuk Penyimpangan dalam Tauhid Rububiyyah
———————————————————-​
Semoga Allah melimpahkan taufik-Nya kepada kita semua untuk amal yang dicintai dan diridhai-Nya. Shalawat dan salam semoga juga dilimpahkan Allah kepada Nabi kita Muhammad Shallallahu Álaihi Wasallam, segenap keluarga dan para sahabatnya.

MEDIA DAKWAH EUROMOSLIM: Buletin Terbit Setiap Hari Jum’at
EUROMOSLIM-AMSTERDAM
Indonesisch-Nederlandsche Moslim Gemeenschap–Amsterdam
Organisasi Keluarga Muslim Indonesia-Belanda di Amsterdam
EKINGENSTRAAT 3-7, AMSTERDAM-OSDORP

Amsterdam,07 Okt 2022 / 11 rabi’ul awwal 1444
Saran, komentar dan sanggahan atas artikel diatas kirim ke:
E-mail: Euromoslim-Amsterdam: media@euromoslim.org