السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Para sahabat Bimbingan Islam yang berbahagia.
Pada kesempatan kali ini (insya Allāh) kita akan membicarakan tentang Tauhid Al-Uluhiyyah yang sebelumnya kita telah membicarakan tentang Tauhid Rububiyyah.
_Tauhid Uluhiyyah ini adalah pelengkap dari keimanan seorang hamba untuk mengagungkan Allāh Subhānahu wa Ta’āla yang telah menciptakannya, telah menghidupkannya, telah mengaturnya dan sebagainya._
Sebagaimana telah kita ketahui bahwa Tauhid Uluhiyyah ini adalah keterkaitan dengan perbuatan hamba di dalam menyakini dan menyikapi dengan kebesaran Allāh Subhānahu wa Ta’āla, sehingga diharapkan seorang hamba hanya menyembah kepada Allāh, hanya taat kepada Allāh dan sebagainya.
Kata Al-Uluhiyyah (الألوهية) diambil dari kata Al-Ilah (الإله) atau Allāh (الله) yang mengandung makna yang disembah dan ditaati.
Dengan pengertian ini seorang hamba hendaknya menyembah, mentaati, tunduk, dengan apa yang ada di dalam hati dan sikapnya hanya kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla.
Karena memang Allāh Subhānahu wa Ta’āla sendiri yang telah menciptakan, mengatur, menentukan, menghidupkan dan sebagainya.
Sehingga pantaslah Allāh Subhānahu wa Ta’āla meminta para hambanya untuk meng-Esa-kan seluruh macam ibadah yang ada hanya kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla.
_Sehingga Tauhid Uluhiyyah ini adalah bagaimana seorang hamba meng-Esa-kan Allāh Subhānahu wa Ta’āla di dalam ibadahnya, sehingga seorang hamba mengetahui dan meyakini, dengan sepenuhnya bahwa Allāhlah satu-satunya yang berhak untuk diibadahi._
Maka seorang hamba harus menjadikan shalat, zakat, puasa, haji, amar ma’ruf nahi mungkar, ketaatan kepada orang tua, silaturahim dan segala macam-macam ibadah lainnya, semuanya harus diarahkan hanya kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla.
Inilah maksud dari Tauhid Uluhiyyah.
Bagaimana seorang hamba bersikap dihadapan Allāh Subhānahu wa Ta’āla, di mana Allāh meminta kepada para hamba-Nya hanya Allāhlah yang berhak untuk ditaati.
Karena banyak diantara manusia yang melakukan kesyirikan, karenanya diharapkan seorang hamba meng-Esa-kan dengan peng-Esa-an yang benar terhadap Allāh Subhānahu wa Ta’āla.
Maka tidak ada salahnya Allāh meminta semua ini, karenanya seorang hamba ketika dia berusaha untuk beriman kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla dengan cara yang benar tidak hanya dalam masalah Tauhid Rububiyyah namun dalam masalah Tauhid Uluhiyyah.
Karena Tauhid Uluhiyyah ini sebagai pembuktian dia dengan apa yang telah diakui
dari Tauhid Rububiyyah, maka harus dibuktikan dengan sikap seorang hamba dihadapan Allāh Subhānahu wa Ta’āla dalam kesehariannya.
Dan kita selalu berharap Allāh Subhānahu wa Ta’āla menjaga kehidupan kita, keluarga kita dan orang-orang yang ada di sekitar kita untuk mentauhidkan Allāh (meng-Esa-kan) Allāh dengan sebenar-benarnya. Sehingga Allāh Subhānahu wa Ta’āla akan memasukan kita ke dalam Surga-Nya.
Wallāhu Ta’āla A’lam Bisshowaab.
و السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
____________________
BimbinganIslam.Com
Rabu, 26 Muharram 1444 H / 24 Agustus 2022 M
Ustadz Mu’tashim, Lc, M.A Hafizhahullāh
Kitāb Ushulul Imam Karya Kumpulan Para Ulama
Halaqah 06 : Makna Tauhid Uluhiyyah dan Pengertiannya
———————————————————-
Semoga Allah melimpahkan taufik-Nya kepada kita semua untuk amal yang dicintai dan diridhai-Nya. Shalawat dan salam semoga juga dilimpahkan Allah kepada Nabi kita Muhammad Shallallahu Álaihi Wasallam, segenap keluarga dan para sahabatnya.
MEDIA DAKWAH EUROMOSLIM: Buletin Terbit Setiap Hari Jum’at
EUROMOSLIM-AMSTERDAM
Indonesisch-Nederlandsche Moslim Gemeenschap–Amsterdam
Organisasi Keluarga Muslim Indonesia-Belanda di Amsterdam
EKINGENSTRAAT 3-7, AMSTERDAM-OSDORP
Amsterdam,14 Okt 2022 / 18 rabi’ul awwal 1444
Saran, komentar dan sanggahan atas artikel diatas kirim ke:
E-mail: Euromoslim-Amsterdam: media@euromoslim.org