*Sepuluh Sebab Untuk Mendapatkan Kebahagiaan Dan Lapang Dada*
( Kitab ‘Asyratu Asbab Linsyirahis Shadr)
Syaikh Abdurrazaq ibnu Abdil Muhsin Al-Badr hafidzahulla

*MENTAUHIDKAN ALLAH DAN IKHLAS
DALAM BERIBADAH-HALAQAH 3*
•┈┈┈•⊰✿✿⊱•┈┈┈•
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمدلله رب الـعـالـمـيـن والصلاة والسلام على نبينا محمد وعلى آله وصحبه و من تبعهم بإحسان إلى يوم الدين
فأسأل الله عزوجل أن يعلمنا بما ينفعنا وأن ينفعنا بما علمنا وأن يزيدنا علما نافعا وعملا صالحا إنه ولي ذلك والقادر عليه ثم أما بعد.

Ikhawaniy wa Akhawatiy, Saudara Saudariku kaum Muslimin di manapun berada, semoga kita semua dilimpahkan rahmat oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla.

Alhamdulillāh, kita masih bisa berkumpul untuk melanjutkan pembahasan kita mengenai 10 sebab untuk mendapatkan kelapangan dada. Dimana kita bahas dan kita ambil dari Kitab yang ditulis oleh Syaikh Abdurrazaq bin Abdil Muhsin Al-Badr hafidzahullāhu yaitu عشرة أسباب لانشراح الصدر yang beliau tulis dengan ringkas sehingga _insyaAllāh_ bisa kita pahami dengan lebih mudah.

Dan pada pertemuan yang lalu telah kita bahas muqaddimah atau pendahuluan yang beliau tulis. Dan insyaAllāh pada pertemuan kali ini kita akan membahas sebab pertama untuk mendapatkan kelapangan dada. Yang mana sebab pertama ini adalah:

السبب الأول: توحيد الله وإخلاص الدين له
Mentauhidkan (mengesakan) Allāh Subhānahu wa Ta’āla serta mengikhlaskan seluruh amal ibadah (seluruh agama ini) hanya untuk-Nya.

Syaikh Abdurrazaq hafidzahullāhu memulai pembahasan ini dengan menyebutkan tujuan utama diciptakannya manusia di bumi ini adalah untuk mentauhidkan Allāh Subhānahu wa Ta’āla. Di mana beliau menyebutkan salah satu ayat yang ada di surat Adz-Dzariyāt.

Allāh Ta’āla berfirman:

وَمَا خَلَقۡتُ ٱلۡجِنَّ وَٱلۡإِنسَ إِلَّا لِيَعۡبُدُونِ
_”Dan tidaklah Aku ciptakan manusia dan jin kecuali untuk beribadah kepada-Ku.”_ (QS. Adz-Dzāriyāt: 56).

Lalu beliau melanjutkan pembahasannya dengan menyebutkan bahwa manusia diciptakan Allāh _Subhānahu wa Ta’āla_ dengan memiliki rasa tunduk, taat, dan melakukan apa-apa yang diperintahkan Allāh _Subhānahu wa Ta’āla._ Dan ini merupakan fitrah manusia. Sehingga ketika Allāh menciptakan manusia di bumi ini, Allāh sudah memberikan fitrah kepada manusia sehingga manusia bisa membedakan mana yang haq dan mana yang bathil.

Dan mereka sudah diberikan fitrah dan mengetahui bahwa satu-satunya yang berhak disembah di dunia ini, satu-satunya yang berhak di sembah dikehidupan ini, hanyalah Allāh _Subhānahu wa Ta’āla._

Dan Allāh _Subhānahu wa Ta’āla_ berfirman di dalam surat Al-Jin, yang berbunyi:

وَأَنَّ ٱلْمَسَـٰجِدَ لِلَّهِ فَلَا تَدْعُوا۟ مَعَ ٱللَّهِ أَحَدًۭا
_”Dan sesungguhnya masjid-masjid Allāh itu hanyalah milik Allāh Subhānahu wa Ta’āla dan janganlah kalian berdoa kepada selain Allah atau menyekutukan-Nya di dalamnya.”_ (QS. Al-Jin : 18).

Maksud dari ayat ini yaitu dengan menyerahkan atau berdoa dengan membersamai sekutu-sekutu Allāh _Subhānahu wa Ta’āla_ (berdoa tidak hanya kepada Allāh, namun juga berdoa kepada selain Allāh) ini yang dimaksud dengan menyekutukan Allāh _Subhānahu wa Ta’āla._

Allāh _Subhānahu wa Ta’āla_ juga berfirman:

وَمَآ أُمِرُوٓا۟ إِلَّا لِيَعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَ حُنَفَآءَ
_”Dan tidaklah kalian diperintahkan kecuali untuk menyembah Allāh (satu-satunya) dan melakukan hal itu dengan ikhlas dan hati yang lurus (حَنِيْف).”_ (QS. Al-Bayyinah : 5).

Tujuan diciptakan manusia yaitu untuk mentauhidkan Allāh Subhānahu wa Ta’āla.

Lalu Syaikh melanjutkan pembahasannya dengan menyebutkan salah satu buah dari Tauhid. Yang mana hal tersebut berkaitan dengan pembahasan tentang lapang dada. Dimana ketika seseorang mentauhidkan Allāh _Subhānahu wa Ta’āla_ dan menyerahkan seluruh ibadah hanya untuk-Nya, tentu ada hal yang dia capai, terutama hasil tersebut akan dia dapatkan dan dia rasakan langsung di dunia ini.

Yaitu apa? Mendapatkan rasa lapang dada. Dan rasa lapang dada ini akan ia peroleh sesuai dengan apa yang ia lakukan dan apa yang ia kerjakan di dunia ini. Dimana saat seseorang mentauhidkan Allāh dengan sebenar-benarnya, maka Allāh akan memberikan rasa lapang dada yang sesuai dengan Tauhidnya, yang sesuai dengan ikhlasnya.

Imam Ibnul Qayyim _rahimahullāh_ berkata,

فَأَعْظَمُ أَسْبَابِ شَرْحِ الصَّدْرِ: التَّوْحِيدُ، وَعَلَى حَسَبِ كَمَالِهِ وَقُوَّتِهِ وَزِيَادَتِهِ يَكُونُ انْشِرَاحُ صَدْرِ صَاحِبِهِ
_”Sebab terbesar untuk mendapatkan kelapangan dada adalah Tauhid. Sebagaimana kesempurnaan serta kekuatan dan besarnya Tauhid seorang hamba, maka seperti itulah kelapangan dada akan diperoleh.”_

Imam Ibnul Qayyim di sini menjelaskan bahwa kelapangan dada seseorang berkaitan erat dengan Tauhid. Jadi seberapa besar kita mentauhidkan Allāh _Subhānahu wa Ta’āla_, maka sebesar itu pulalah kelapangan dada yang Allāh berikan kepada kita.

Allāh _Subhānahu wa Ta’āla_ juga berfirman:

أَفَمَنْ شَرَحَ اللَّهُ صَدْرَهُ لِلْإِسْلَامِ فَهُوَ عَلَى نُورٍ مِنْ رَبِّهِ
_”Maka, apakah orang-orang yang dibukakan hatinya oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla untuk menerima agama Islam, lalu dia mendapat cahaya dari Tuhannya (sama dengan orang yang hatinya membatu?)”_ (QS. Az-Zumar : 22).

Dari ayat ini Allāh menjelaskan bahwa salah satu sebab untuk hidayah, yaitu untuk menerima agama Islam dengan sebaik-baiknya, merupakan kelapangan dada.

Kelapangan dada untuk menerima Islam itu berkaitan erat dengan Tauhid. Berkaitan erat dengan bagaimana kita mentauhidkan Allāh _Subhānahu wa Ta’āla,_ memasrahkan semua hal kepada-Nya, meyakini bahwa apa-apa yang kita peroleh, apa-apa yang menimpa kita semua itu berasal dari Allāh _Subhānahu wa Ta’āla._

Lalu Allāh _Subhānahu wa Ta’āla_ juga berfirman di dalam Al-Qur’an surat Al-An’ām: 125:

فَمَنْ يُرِدِ اللَّهُ أَنْ يَهدِيَهُ يَشْرَحْ صَدْرَهُ لِلْإِسْلَامِ وَمَنْ يُرِدْ أَنْ يُضِلَّهُ يَجْعَلْ صَدْرَهُ ضَيِّقًا حَرَجًا كَأَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِي السَّمَاءِ
_”Barangsiapa yang Allāh kehendaki baginya hidayah maka Allāh akan lapangkan dadanya untuk menerima Islam dan barangsiapa yang Allāh kehendaki kesesatan baginya, Allāh akan jadikan dadanya sempit dan sesak, seakan-akan dia sedang mendaki ke langit.”_

Dari sini bisa kita simpulkan bahwa _kelapangan dada untuk menerima agama Islam itu merupakan hidayah serta taufik dari Allāh Subhānahu wa Ta’āla yang mana harus kita usahakan dengan memperbaiki dan memperbagus semua amalan kita,_ memperbaiki Tauhid kita, bagaimana kita mentauhidkan Allāh _Subhānahu wa Ta’āla_ dengan sebenar-benarnya tanpa menyekutukan Allāh _Subhānahu wa Ta’āla_ di dalam semua hal.

Lalu di akhir bab Syaikh Abdurrazaq _hafizhahullāhu_ menuliskan kesimpulan yang bisa kita ambil setelah pemaparan ayat-ayat serta hadits-hadits di atas adalah:

_”Bahwasanya Tauhid dan Hidayah merupakan sebab terbesar untuk mendapatkan kelapangan dada. Sedangkan kesyirikan dan kesesatan merupakan sebab utama yang bisa menyempitkan dada kita. Dan sesungguhnya hati yang berada di dada manusia ini, Allāh ciptakan hanya untuk mentauhidkan Allāh Subhānahu wa Ta’āla jadi ini merupakan fitrah manusia.”_

Fitrah manusia yang sesungguhnya adalah mentauhidkan Allāh _Subhānahu wa Ta’āla_ sehingga jika hati keluar dari tujuan penciptaannya, jika dada ini keluar dari tujuan penciptaannya yaitu untuk mentauhidkan Allāh dan hati ini keluar dengan mempersekutukan Allāh di dalam beribadah, maka hati ini akan berguncang.

Hati ini akan dirasuki dan dimasuki dengan perasaan sedih, rasa cemas, rasa gundah, dan rasa galau dan hal-hal lain yang dapat mengotorinya serta hal-hal yang dapat merusaknya. Dan itu semua berkaitan dengan jauhnya kita dari Tauhid serta jauhnya kita dari mengikhlaskan agama ini kepada Allāh _Subhānahu wa Ta’āla._

Itulah yang ditulis oleh Syaikh Abdurrazaq _hafizhahullāhu_ di dalam pembahasan sebab pertama untuk mendapatkan kelapangan dada yaitu Mentauhidkan Allāh, Mengesakan Allāh _Subhānahu wa Ta’āla_, serta mengikhlaskan semua ibadah (semua agama ini) hanya untuk-Nya.

Dan di akhir kata, marilah kita bersama-sama berdoa semoga Allāh _Subhānahu wa Ta’āla_ menjadikan kita hamba-Nya yang terus menerus mentauhidkan Allāh, mengesakan Allāh _Subhānahu wa Ta’āla,_ mengikhlaskan diri kita, mengikhlaskan semua amal ibadah kita hanya untuk Allāh _Subhānahu wa Ta’āla._

Sehingga dengan ini, dengan apa yang telah kita kerjakan, Allāh _Subhānahu wa Ta’āla_ menjadikan dada kita lapang dan memudahkan semua urusan kita. Karena hanya Allāh _Subhānahu wa Ta’āla_ sajalah yang dapat memudahkan serta melancarkan semua urusan kita.

_Aamiin Yā Rabbil’ālamīn._

وبالله التوفيق و الهداية
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Ustadz Muhammad Idris, Lc Hafizhohullah
•══════◎❅◎❦۩❁۩❦◎❅◎══════•
Kitab ‘Asyratu Asbab Unsyirahis Shadr
Ustadz Muhammad Idris, Lc Hafizhohullah
*HALAQAH 3* : MENTAUHIDKAN ALLAH DAN IKHLAS DALAM BERIBADAH
*📧Join Telegram* :https://t.me/ilmusyar1
———————————————————-​
Semoga Allah melimpahkan taufik-Nya kepada kita semua untuk amal yang dicintai dan diridhai-Nya. Shalawat dan salam semoga juga dilimpahkan Allah kepada Nabi kita Muhammad Shallallahu Álaihi Wasallam, segenap keluarga dan para sahabatnya.

MEDIA DAKWAH EUROMOSLIM: Buletin Terbit Setiap Hari Jum’at
EUROMOSLIM-AMSTERDAM
Indonesisch-Nederlandsche Moslim Gemeenschap–Amsterdam
Organisasi Keluarga Muslim Indonesia-Belanda di Amsterdam
EKINGENSTRAAT 3-7, AMSTERDAM-OSDORP

Amsterdam, 01 maret 2024 / 20 sha’ban 1445
Saran, komentar dan sanggahan atas artikel diatas kirim ke:
E-mail: Euromoslim-Amsterdam: media@euromoslim.org