(Kitab ‘Asyratu Asbab Linsyirahis Shadr)
Syaikh Abdurrazaq ibnu Abdil Muhsin Al-Badr hafidzahullahu
*KEMBALI KEPADA ALLĀH DAN BERTAUBAT – Halaqah 06*
•══════◎❅◎❦۩❁۩❦◎❅◎══════•
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمدلله وصلاة وسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه و من تبعهم بإحسان الى يوم الدين
اللهم علمنا ما ينفعنا وأن ينفعنا بما علمنا وأن يزيدنا علما نافعا وعمل الصالح إنه ولي ذلك والقادر عليه، اما بعد.
Ikhawaniy wa Akhawatiy, Saudara Saudariku kaum Muslimin di manapun berada, semoga kita semua dilimpahkan rahmat oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla.
_InsyaAllāh_ pada pertemuan kali ini kita akan melanjutkan pembahasan kita mengenai Sepuluh sebab untuk meraih rasa lapang dada yang diambil dari kitab yang berjudul عشرة أسباب لانشراح الصدر yang mana ditulis oleh Syaikh Abdurrazaq bin Abdul Muhsin Al-Badr _hafidzahumāllāhu ta’āla._
Pada pembahasan kali ini _insyaAllāh_ kita akan melanjutkan sebab keempat yaitu:
السبب الرابع: الإنابة إلى الله وحسن الإقبالِ عليه
*Kembali kepada Allāh _Subhānahu wa Ta’āla_ yaitu bertaubat kepada-Nya dan menghadap kepada Allāh _Subhānahu wa Ta’āla_ dengan sebaik-baik keadaan.*
Kita ketahui bersama bahwa termasuk sebab dari lapang dada adalah kembali kepada Allāh _Subhānahu wa Ta’āla,_ menghadap kepadanya dengan sebaik-baik keadaan serta menikmati momentum ibadah kita kepada Allāh _Subhānahu wa Ta’āla._
Yang mana hal ini merupakan salah satu kekhususan umat Islam yaitu bertaubat kepada Allāh, menikmati ibadah kepada Allāh _Subhānahu wa Ta’āla_ yang mana ibadah kepada Allāh ini bisa menjadi penyejuk jiwa dan istirahatnya anggota badan kita.
Sejatinya _ketaatan dan ibadah bagi seorang muslim adalah pelepas lelah bagi hati dan merupakan istirahat bagi jiwa serta merupakan sesuatu yang enak dipandang oleh mata kita._
Ketika melaksanakan umrah kita akan merasakan kenikmatan, kita akan merasakan euforia, merasakan kebahagiaan dan dada kita akan merasa lapang.
Ketika kita khusyuk melaksanakan shalat maka pikiran kita fresh, insyaAllāh dengan kita rajin melaksanakan shalat, rajin berdoa dan rajin bertaubat kepada Allāh, Allāh akan memudahkan semua urusan kita.
Imam Ibnul Qayyim_rahimahullāh_ berkata, _”Kembali kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla serta mencintai dan menghadap kepadanya dengan sepenuh hati lalu diikuti dengan menikmati ibadah kepadanya maka tidak ada yang lebih melapangkan dada seorang hamba dari hal tersebut.”_
Beliau di sini memberikan taukid (penekanan) bahwa kembali kepada Allāh serta menghadap kepada-Nya dan menikmati beribadah kepada Allāh _Subhānahu wa Ta’āla_ adalah hal yang paling melapangkan dada seorang muslim.
Bahkan terkadang Imam Ibnul Qayyim_rahimahullāh_ berkata, _”Jika kehidupanku di Surga seperti keadaan ini maka aku benar-benar berada di dalam kehidupan yang paling baik.”_ Yaitu kehidupan ketika menikmati ibadah kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla, yang mana menikmati ibadah kepada Allāh merupakan salah satu sebab untuk mendapatkan kelapangan dada.
Contoh yang paling mudah yang disebutkan oleh Syaikh Abdurrazaq di dalam Kitabnya ini adalah melaksanakan Shalat. Betapa banyak di dalamnya yang dapat menyejukkan mata serta mengistirahatkan pikiran dan menenangkan hati seorang mukmin.
Bahkan Nabi _shallallāhu ‘alayhi wa sallam_ bersabda kepada sahabat Bilal (muadzin Rasūlullāh _shallallāhu ‘alayhi wa sallam_ ). Hadits dari Abu Dawud di mana Rasūlullāh _shallallāhu ‘alayhi wa sallam_ bersabda,
قُمْ يا بِلال فَأرِحْنا بالصَّلاة
_”Berdirilah wahai Bilal dan istirahatkan kami dengan shalat.”_
Rasūlullāh _shallallāhu ‘alayhi wa sallam_ memerintahkan Bilal untuk melakukan adzan, yang mana adzan merupakan panggilan untuk melaksanakan shalat. Di sini Rasūlullāh _shallallāhu ‘alayhi wa sallam_ menjelaskan bahwa shalat merupakan istirahat bagi seorang mukmin.
Shalat adalah cooldown, shalat adalah aktifitas yang dapat merefresh pikiran kita, aktifitas yang dapat melepaskan semua kepenatan kita, jika kita khusyuk di dalam melaksanakan ibadah ini.
Dan Rasūlullāh _shallallāhu ‘alayhi wa sallam_ juga bersabda di dalam hadits yang diriwayatkan oleh
Imam Ahmad dan Imam An-Nassā’i,
وجُعلتْ قرَّة عيني في الصلاة
_”Allāh Subhānahu wa Ta’āla telah menjadikan penyejuk mataku pada shalat.”_
Di sini Rasūlullāh _shallallāhu ‘alayhi wa sallam_ menjelaskan salah satu keutamaan lain dari melaksanakan shalat yaitu sebagai penyejuk mata.
Syaikh Abdurrazaq_hafidzahullāh_ mengakhiri pembahasan sebab keempat ini dengan menyebutkan perkataan Imam Ibnul Qayyim _rahimahullāh_ yang menjelaskan keseharian ibadah seorang muslim yang bertakwa.
Imam Ibnul Qayyim berkata, _”Saat seseorang yang bertakwa terbangun dari tidurnya yang terbesit pertama kali adalah berwudhu dan bergegas melaksanakan shalat sebagaimana yang telah Allāh _Subhānahu wa Ta’āla_ perintahkan. Setelah ia melaksanakan shalat pada waktunya (melaksanakan shalat shubuh pada waktunya) ia menyibukkan diri dengan membaca Al-Qur’an dan berdzikir yaitu berdzikir pagi hingga terbit matahari lalu ia melaksanakan shalat dhuha.”_
Yang mana keutamaannya kita ketahui jika seorang melaksanakan shalat shubuh lalu mengisi waktu dengan beribadah (dzikir atau membaca Al-Qur’an) hingga terbit matahari lalu melaksanakan shalat dua raka’at maka pahalanya bagaikan umrah.
Kemudian ia pergi untuk mencari rezeki lalu ketika datang shalat dhuhur ia bersegera bersuci dan mendapatkan shaf pertama di masjid lalu ia melaksanakan shalat dhuhur sebagaimana yang Allāh _Subhānahu wa Ta’āla_ perintahkan dengan menyempurnakan syarat-syaratnya dan menjalankan rukun-rukunnya, juga melaksanakan sunnah shalat dan memenuhi hak-hak bathinnya dari rasa khusyuk serta merasa diawasi.
Jadi syarat agar shalat ini menjadi salah satu _qurratu ‘ayun_ atau penyejuk mata adalah rasa khusyuk serta merasa diawasi oleh Allāh _Subhānahu wa Ta’āla,_ serta menghadirkan diri seolah-olah berada di depan Allāh _Subhānahu wa Ta’āla._ Setelah menyelesaikan shalat dan hati, badan dan keadaannya terdapat bekas dan pengaruh yang tampak jelas pada lisan serta anggota tubuhnya kalau ia sudah melakukan shalat.
Lalu ia mendapatkan buah dari shalat ini yaitu rasa condong kepada alam akhirat serta mencukupkan diri dari perkara duniawi yang mana perkara duniawi ini menipu.
Dan hamba tersebut mengurangi dari terlalu berlebihan di dalam urusan dunia serta semangat untuk mendapatkan dunia ini.
Dan shalat seorang mukmin mencegah dari melakukan perbuatan yang tercela dan mungkar yang mana shalat juga membuahkan keinginan atau menumbuhkan rasa keinginan seorang hamba untuk berjumpa dengan Allāh _Subhānahu wa Ta’āla,_ seorang hamba akan rindu untuk berjumpa dengan Rabb-Nya. Serta membuat hamba tersebut lari dari semua hal yang dapat memisahkan dirinya dari Allāh _Subhānahu wa Ta’āla._
Di sini Imam Ibnul Qayyim menjelaskan beberapa keutamaan dan aktifitas seorang hamba mukmin yang mana ketika dia khusyuk ketika shalat akan menumbuhkan keimanan, menumbuhkan rasa ingin berjumpa dengan Allāh _Subhānahu wa Ta’āla._
Semoga Allāh _Subhānahu wa Ta’āla_ menjadikan kita salah satu hamba-Nya yang khusyuk di dalam melaksanakan shalat. Sehingga membuat kita semakin rindu berjumpa dengan Allāh _Subhānahu wa Ta’āla,_ rindu dengan Surga dan menumbuhkan rasa tenang di dalam jiwa kita dan menumbuhkan lapang dada di dalam dada kita. _Aamiin Yā Rabbil’ālamīn._
وبالله التوفيق و الهداية
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Ustadz Muhammad Idris, Lc
•┈┈┈•⊰✿✿⊱•┈┈┈•
Kitab Kitab ‘Asyaratu Asbab Linsyirahis Shadr
Ustadz Muhammad Idris, Lc
*HALAQAH 6* : KEMBALI KEPADA ALLĀH DAN BERTAUBAT
*Join Telegram* :https://t.me/ilmusyar1
———————————————————-
Semoga Allah melimpahkan taufik-Nya kepada kita semua untuk amal yang dicintai dan diridhai-Nya. Shalawat dan salam semoga juga dilimpahkan Allah kepada Nabi kita Muhammad Shallallahu Álaihi Wasallam, segenap keluarga dan para sahabatnya.
MEDIA DAKWAH EUROMOSLIM: Buletin Terbit Setiap Hari Jum’at
EUROMOSLIM-AMSTERDAM
Indonesisch-Nederlandsche Moslim Gemeenschap–Amsterdam
Organisasi Keluarga Muslim Indonesia-Belanda di Amsterdam
EKINGENSTRAAT 3-7, AMSTERDAM-OSDORP
Amsterdam, 22 maret 2024 / 12 ramadhan 1445
Saran, komentar dan sanggahan atas artikel diatas kirim ke:
E-mail: Euromoslim-Amsterdam: media@euromoslim.org