(Kitab ‘Asyratu Asbab Linsyirahis Shadr)
Syaikh Abdurrazaq ibnu Abdil Muhsin Al-Badr hafidzahullahu

MENINGGALKAN HAL YANG TIDAK BERMANFAAT – HALAQAH 12
•┈┈┈•⊰✿✿⊱•┈┈┈•
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمدلله رب الـعـالـمـيـن والصلاة والسلام على نبينا محمد وعلى آله وصحبه و من تبعهم بإحسان إلى يوم الدين
اللهم علمنا ما ينفعنا وانفعنا بما علمتنا وزدنا علما نافعا وعملا صالحا إنه ولي ذلك والقادر عليه، أما بعد.

Ikhawaniy wa Akhawatiy, Saudara Saudariku kaum Muslimin di manapun berada, semoga kita semua dilimpahkan rahmat oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla.

Alhamdulillāh kita telah sampai pada bab kedelapan untuk mendapatkan kelapangan dada yang mana ditulis oleh Syaikh Abdurrazaq bin Abdul Muhsin Al-Badr hafidzahumāllāhu. Dan insyaAllāh pada pertemuan kali ini kita akan melanjutkan sebab kesembilan untuk meraih kebahagiaan dan kelapangan dada.

Syaikh Abdurrazaq bin Abdul Muhsin menulis bahwa sebab kesembilan untuk meraih lapang dada adalah *meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat bagi kita* . Kita ketahui bersama bahwa termasuk salah satu sebab untuk mendapatkan lapangnya dada adalah menjaga lidah dari banyaknya bicara dan menjaga telinga dari mendengarkan hal-hal yang tidak bermanfaat baginya, serta menjaga mata kita dari melihat yang tidak berguna dan tidak layak untuk kita lihat.

Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda di dalam sebuah hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi,

مِنْ حُسْنِ إِسْلَامِ اَلْمَرْءِ, تَرْكُهُ مَا لَا يَعْنِيهِ
“Di antara tanda kebaikan keislaman seseorang yaitu adalah dia meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat baginya.”

Menyibukkan jiwa dan hati dengan sesuatu yang dapat memalingkan dari hal-hal yang urgent (penting) yang dapat membahagiakan serta menyukseskan kehidupan kita di dunia maupun di akhirat, memiliki pengaruh yang sangat buruk terhadap kehidupan kita.

Di mana hal tersebut akan menyempitkan serta menyusahkan kehidupan kita. Bahkan, tidak menjaga pendengaran, tidak menjaga penglihatan, dan tidak menjaga ucapan kita dari hal-hal yang tidak bermanfaat merupakan sebab datangnya kesedihan dan kegalauan, serta mengakibatkan terjadinya hal-hal yang akan membebani kita, membebani kehidupan kita, dan menyebabkan hal-hal yang sangat tidak diinginkan oleh manusia dikehidupan dunia maupun di akhirat kelak.

Sebagaimana pula tidak menjaga pandangan dan tidak menjaga pembicaraan dari hal-hal yang tidak bermanfaat akan menjerumuskan pelakunya ke dalam kesengsaraan serta ke dalam kesedihan.

Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda di dalam sebuah hadits setelah menjabarkan perihal pintu-pintu kebaikan, Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda,

أَلَا أُخْبِرُكَ بِمِلَاكِ ذَلِكَ كُلِّهِ؟ قُلْتُ بَلَى يَا نَبِيَّ اللَّهِ فَأَخَذَ بِلِسَانِهِ فَقَالَ كُفَّ عَلَيْكَ هَذَا فَقُلْتُ يَا نَبِيَّ اللَّهِ وَإِنَّا لَمُؤَاخَذُونَ بِمَا نتكلم بِهِ فَقَالَ ثَكِلَتْكَ أُمُّكَ يَا مُعَاذُ وَهَلْ يَكُبُّ النَّاسَ فِي النَّارِ عَلَى وُجُوهِهِمْ أَوْ عَلَى مَنَاخِرِهِمْ إِلَّا حَصَائِدُ أَلْسِنَتِهِمْ.
“Maukah aku beritahu tentang sesuatu yang bisa menguatkan semua pintu kebaikan ini?”, maka sahabat Mu’adz menjawab, “Tentu wahai Nabiyallāh”. Kemudian Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam memegang lisannya (lidahnya) dan bersabda, “Tahanlah atau jagalah lisan ini!” Mu’adz bertanya, “Wahai Nabiyallāh, apakah kita akan disiksa dengan sebab apa yang kita ucapkan?” Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam menjawab, “Alangkah sedihnya ibumu kehilanganmu wahai Mu’adz, bukankah manusia itu dilemparkan ke dalam Neraka dengan wajah tersungkur? Tidak lain dan tidak bukan disebabkan hasil panen atau apa yang mereka peroleh dari lisan-lisan mereka.”

Dari sini Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda tentang menjaga lisan kita atau menjaga lidah kita dari membicarakan hal-hal yang tidak pantas, yang mana ini adalah salah satu sebab yang akan menjerumuskan kita ke dalam adzab Neraka.

Oleh karena itu, sudah selayaknya bagi seorang muslim untuk bersungguh-sungguh di dalam mendisiplinkan diri, dalam menghiasi diri kita dengan perilaku yang terpuji, menjaga adab, menjaga jiwa, dan menjauhkan diri dari apa-apa yang dapat membahayakannya dan menghancurkannya., Dan salah satunya adalah apa? Tidak menjaga lisan kita, tidak menjaga pandangan kita, dan tidak menjaga pendengaran kita.

Lalu Syaikh Abdurrazaq menutup sebab kesembilan ini dengan memberikan nasihat perihal bahaya terus menerus bermain Handphone. Syaikh Abdurrazaq berkata, “Dan salah satu ujian yang menimpa manusia pada zaman ini, yang mana dengannya terbuka lebar pintu-pintu masuk bagi hal-hal yang tidak bermanfaat”.
Yaitu asyiknya diri kita saat melihat HP atau berpindah aplikasi, berseluncur di dunia maya hanya untuk menikmati hal-hal yang tidak bermanfaat atau kadang yang kita lakukan merupakan keburukan dan suatu hal yang tercela. Maka semua itu berimbas buruk dan membahayakan agama dan akhlak kaum muslimin, menyia-nyiakan waktu mereka, membuat mereka terperosok ke dalam berbagai macam dan ragam kesedihan, kegalauan, dan menyebabkan rasa sempit di dalam dada.

Syaikh menutup pembahasan ini dengan mengingatkan kita perihal bahayanya banyak bermain Handphone untuk melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat atau bahkan yang kita lakukan itu adalah hal-hal yang tercela dan hal-hal yang membahayakan diri kita, yang mana bisa jadi yang kita lakukan itu adalah perbuatan dosa.

Dan cukup sekian pembahasan kita mengenai sebab kesembilan yaitu menghindarkan diri dari hal-hal yang tidak bermanfaat. Dan yang paling penting, yang ditekankan oleh Syaikh Abdurrazaq hafidzahullāh pada pembahasan kali ini adalah mengurangi penggunaan Handphone atau mengurangi kebiasaan kita menggunakan Handphone di waktu kosong dan bisa kita coba untuk melakukan hal-hal yang lebih bermanfaat.

Semoga Allāh Subhānahu wa Ta’āla menghindarkan diri kita dari terjerumus dan terbiasa melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat dan semoga Allāh Subhānahu wa Ta’āla memberkahi waktu kita sehingga apa yang kita lakukan, apa yang kita kerjakan adalah hal-hal yang bermanfaat untuk diri kita, hal-hal yang bermanfaat untuk kehidupan kita di akhirat kelak.

وبالله التوفيق و الهداية
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Ustadz Muhammad Idris, Lc hafidzhohullah
•══════◎❅◎❦۩❁۩❦◎❅◎══════•
Kitab ‘Asyaratu Asbab Linsyirahis Shadr
Ustadz Muhammad Idris, Lc hafidzhohullah
HALAQAH 12 : MENINGGALKAN HAL YANG TIDAK BERMANFAAT
Join Telegram :https://t.me/ilmusyar1
———————————————————-​
Semoga Allah melimpahkan taufik-Nya kepada kita semua untuk amal yang dicintai dan diridhai-Nya. Shalawat dan salam semoga juga dilimpahkan Allah kepada Nabi kita Muhammad Shallallahu Álaihi Wasallam, segenap keluarga dan para sahabatnya.

MEDIA DAKWAH EUROMOSLIM: Buletin Terbit Setiap Hari Jum’at
EUROMOSLIM-AMSTERDAM
Indonesisch-Nederlandsche Moslim Gemeenschap–Amsterdam
Organisasi Keluarga Muslim Indonesia-Belanda di Amsterdam
EKINGENSTRAAT 3-7, AMSTERDAM-OSDORP

Amsterdam, 03 Mei 2024 / 24 syawal 1445
Saran, komentar dan sanggahan atas artikel diatas kirim ke:
E-mail: Euromoslim-Amsterdam: media@euromoslim.org