Saudaraku Saudariku yang mencintai Allāh Subhānahu wa Ta’ālā dan Rasul Nya..
Perkara selanjutnya yang bisa menggugurkan amalan kita, yakni :
🔗 MENGANGKAT (MENGERASKAN) SUARA DI ATAS SUARA NABI SHALLALLĀHU ‘ALAYHI WA SALLAM
Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لَا تَرْفَعُوا أَصْوَاتَكُمْ فَوْقَ صَوْتِ النَّبِيِّ وَلَا تَجْهَرُوا لَهُ بِالْقَوْلِ كَجَهْرِ بَعْضِكُمْ لِبَعْضٍ أَنْ تَحْبَطَ أَعْمَالُكُمْ وَأَنْتُمْ لَا تَشْعُرُونَ
“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian mengangkat suara kalian di atas suara Nabi, dan janganlah kalian mengeraskan suara (perkataan) kalian di hadapan Nabi sebagaimana kalian mengeraskan suara kalian satu dengan yang lain, akan gugur amalan-amalan kalian dan kalian dalam kondisi tidak sadar.” (QS Al Hujurāt: 2).
Kata para ulama:
“Kalau Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam masih hidup lantas kita berkata-kata keras di hadapan Nabi atau suara kita mengungguli suara Nabi bisa membatalkan amalan kita, (maka) bagaimana jika bukan hanya mengeraskan suara, bahkan menyelisihi hadits-hadits Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam?”
Ini perkara yang sangat menyedihkan.
Sebagian orang, tatkala kita datangkan hadits-hadits yang shahih, (kemudian) kita katakan Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam mengatakan demikian, mereka (lalu) mengatakan:
“Saya tidak percaya, saya lebih percaya terhadap perkataan ustadz saya, guru saya, syaikh saya.”
Maka dia mencampakkan hadits Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam.
⇒ Padahal dia tahu bahwa Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam telah berkata dalam hadits yang shahih kemudian dia tolak.
Kita khawatir orang seperti ini akan digugurkan amalannya.
Kita tahu bahwasanya para ulama memiliki kedudukan yang mulia, akan tetapi tidak ada yang ma’shum.
Apa perkataan Imam Mālik, gurunya Imām Syāfi’ī rahimahullāh ?
Imam Malik pernah rahimahullāh berkata:
كل أحد يؤخذ من قوله ويرد إلا صاحب هذا القبر
“Setiap orang, siapapun juga, bisa ditolak perkataannya dan bisa diterima, kecuali Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam.”
⇒ Yang Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam, dia ma’shum, yang perkataannya harus kita terima.
Maka, seseorang jangan beragama dengan hawa nafsunya dan mengedepankan syahwatnya sehingga tatkala datang hadits-hadist shahih maka dia tolak dengan berdalil menggunakan perkataan syaikh atau guru atau ustadz.
Ini bisa menggugurkan amal shalihnya.
Wallohul Muwaafiq..
•┈┈┈┈•✿❁✿•┈┈┈┈•
SUMBER:
📧 Telegram: https://t.me/ilmusyar1
Silakan disebar Artikel ini dengan tidak menambah atau mengurangi isi tulisan dan yang berkaitan dengannya
——————————————–
Semoga Allah melimpahkan taufik-Nya kepada kita semua untuk amal yang dicintai dan diridhai-Nya. Shalawat dan salam semoga juga dilimpahkan Allah kepada Nabi kita Muhammad Shallallahu Álaihi Wasallam, segenap keluarga dan para sahabatnya.
MEDIA DAKWAH EUROMOSLIM: Buletin Terbit Setiap Hari Jum’at
EUROMOSLIM-AMSTERDAM
Indonesisch-Nederlandsche Moslim Gemeenschap–Amsterdam
Organisasi Keluarga Muslim Indonesia-Belanda di Amsterdam
EKINGENSTRAAT 3-7, AMSTERDAM-OSDORP
Amsterdam, 05 juli 024 / 29 dzulhijjah 1445
Saran, komentar dan sanggahan atas artikel diatas kirim ke:
E-mail: Euromoslim-Amsterdam: media@euromoslim.org