Saudaraku yang semoga selalu istiqomah di dalam keimanan dan ketaqwaan kepada Allāh Subhānahu wa Ta’ālā…
Perkara terakhir yang kami sebutkan yang bisa menggugurkan amalan kita, yakni :
🔗 BERSUMPAH DENGAN NAMA ALLĀH SUBHĀNAHU WA TA’ĀLA MENGATAKAN “SI FULĀN TIDAK AKAN DIAMPUNI ALLĀH SUBHĀNAHU WA TA’ĀLA.”
Dalam hadits yang shahih, Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam mengisahkan 2 orang dari Bani Isrāīl; yang satu rajin beribadah dan yang satu malas beribadah (tukang maksiat).
Temannya yang rajin beribadah senantiasa menasehati temannya yang tukang maksiat dengan mengatakan:
“Wahai sahabatku, berhentilah engkau dari bermaksiat.”
Dan saudaranya tidak perduli, tetap saja bermaksiat.
Suatu hari bertemu lagi dan menasihati lagi temannya dengan mengatakan:
“Wahai Fulān, berhentilah engkau dari maksiat.”
Namun dia tidak mau berhenti dari maksiat.
Sampai suatu hari dia melakukan dosa yang cukup besar maka temannya pun cukup emosi dan mengatakan:
“Wahai Fulān, berhentilah dari maksiat.”
Maka yang ditegur berkata:
“Biarkanlah aku dengan Allāh, bukan urasanmu menegur-negur aku. Apakah Allāh mengutus engkau sebagai rasul untuk mengawasiku?”
Rupanya yang melakukan maksiat juga emosi dan mengeluarkan perkataan yang kasar yang menyakiti hati orang shalih tadi.
Tatkala dia mendengar perkataan pelaku maksiat, maka dia menggunakan otaknya dan menyimpulkan bahwa orang seperti ini tidak akan diampuni oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla.
Kenapa?
Menurutnya, dia telah menegur berkali-kali namun tidak didengar malah dijawab oleh pelaku maksiat dengan perkataan demikian.
Perkataan pelaku maksiat ini salah, namun orang yang shalih ini lebih salah lagi, yaitu dengan berkata: “Allāh tidak akan mengampunimu.”
Tatkala dia memvonis dengan perkataan “Allāh tidak akan mengampuni engkau”, berarti dia telah menyempitkan luasnya rahmat Allāh Subhānahu wa Ta’āla, padahal ini hanya pelaku maksiat (bukan kafir).
Maka Allāh Subhānahu wa Ta’āla mengirim malaikat untuk mencabut nyawa kedua orang ini, dan dihadirkan di hadapan Allāh Subhānahu wa Ta’āla, Allāh berkata:
“Siapa yang berani-berani bersumpah bahwa Aku tidak akan mengampuni Si Fulān? Aku telah mengampuni dia dan Aku menggugurkan amalanmu.”
Maka orang shalih ini dimasukkan ke dalam neraka Jahannam sedangkan pelaku maksiat diampuni oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla.
Saudaraku yang kami cintai karena Allāh Subhānahu wa Ta’ālā…
Jangan sampai tatkala emosi, lalu kemudian kita mengucapkan perkataan-perkataan yang melebihi syari’at Allāh Subhānahu wa Ta’āla.
Abu Hurairah radhiyallāhu Ta’āla ‘anhu tatkala meriwayatkan hadits ini berkata:
تكلم بكلمة أوبقت دنياه وآخرته
“Orang ini telah mengucapkan satu kalimat saja, yang akhirnya menghancurkan dunia dan akhiratnya.”
Demikianlah.
Semoga Allāh Subhānahu wa Ta’āla menerima amalan ibadah kita dan menjauhkan kita dari hal-hal yang bisa merusak dan mengurangi atau menggugurkan amal ibadah kita.
•┈┈┈┈•✿❁✿•┈┈┈┈•
SUMBER:
📧 Telegram: https://t.me/ilmusyar1
Silakan disebar Artikel ini dengan tidak menambah atau mengurangi isi tulisan dan yang berkaitan dengannya
———————————————————-
Semoga Allah melimpahkan taufik-Nya kepada kita semua untuk amal yang dicintai dan diridhai-Nya. Shalawat dan salam semoga juga dilimpahkan Allah kepada Nabi kita Muhammad Shallallahu Álaihi Wasallam, segenap keluarga dan para sahabatnya.
MEDIA DAKWAH EUROMOSLIM: Buletin Terbit Setiap Hari Jum’at
EUROMOSLIM-AMSTERDAM
Indonesisch-Nederlandsche Moslim Gemeenschap–Amsterdam
Organisasi Keluarga Muslim Indonesia-Belanda di Amsterdam
EKINGENSTRAAT 3-7, AMSTERDAM-OSDORP
Amsterdam, 12 juli 2024 / 06 muharram1446
Saran, komentar dan sanggahan atas artikel diatas kirim ke:
E-mail: Euromoslim-Amsterdam: media@euromoslim.org