Dalil-dalil dari Al-Quran ataupun Sunnah menunjukkan bahwasannya doa tidak akan diterima Allah Ta’ala pada kondisi-kondisi tertentu, di antaranya:

1. Berdoa dengan sesuatu yang mengandung dosa dan memutus tali kekerabatan.

2. Tergesa-gesa dan meninggalkan doa.

Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bahwasanya beliau bersabda:

لَا يَزَالُ يُسْتَجَابُ لِلْعَبْدِ مَا لَمْ يَدْعُ بِإِثْمٍ أَوْ قَطِيعَةِ رَحِمٍ، مَالَمْ يَسْتَعْجِلْ، قِيلَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا الِاسْتِعْجَالُ؟ قَالَ يَقُولُ: قَدْ دَعَوْتُ وَقَدْ دَعَوْتُ فَلَمْ أَرَ يَسْتَجِيبُ لِي فَيَسْتَحْسِرُ عِنْدَ ذَلِكَ وَيَدَعُ الدُّعَاءَ
*Senantiasa seorang hamba dikabulkan doanya selama dia tidak memohon suatu dosa, memutus silaturahmi dan tidak tergesa-gesa. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ditanya, Apa maksud tergesa-gesa (dalam berdoa)? Beliau menjawab, dia mengatakan, Saya telah berdoa. Dan saya benar-benar telah berdoa, tetapi belum dikabulkan doaku. Kemudian dia berhenti berdoa dan meninggalkannya.*

3. Bergelimang dengan perbuatan maksiat dan yang diharamkan.

4. Berlebih-lebihan dalam keharaman baik makanan ataupun minuman.

Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bahwasanya beliau bersabda:

أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ لَا يَقْبَلُ إِلَّا طَيِّبًا وَإِنَّ اللَّهَ أَمَرَ الْمُؤْمِنِينَ بِمَا أَمَرَ بِهِ الْمُرْسَلِينَ فَقَالَ { يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا إِنِّي بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ } وَقَالَ { يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ } ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ يَا رَبِّ يَا رَبِّ وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِيَ بِالْحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لِذَلِكَ
*Sesungguhnya Allah itu maha baik, tidak menerima kecuali hal-hal yang baik, dan sesungguhnya Allah memerintahkan orang-orang beriman sebagaimana yang diperintahkan kepada para Rasul, Allah berfirman: ‘Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal yang shalih. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan’. Dan firman-Nya yang lain: ‘Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu’. Kemudian beliau menyebutkan seorang laki-laki, dia telah menempuh perjalanan jauh, rambutnya kusut serta berdebu, ia menengadahkan kedua tangannya ke langit: ‘Ya Rabb, Ya Rabb, Sedangkan dia makan makanan yang haram, minum dari minuman yang haram dan pakaian yang dia pakai dari harta yang haram, dan dibesarkan dari hal-hal yang haram, bagaimana mungkin doanya diterima.*

Dari kitab Jan yu Ats-Tsimâr_
Ustadz fuad hamzah baraba lc
•┈┈┈┈•✿❁✿•┈┈┈┈•

SUMBER:
https://t.me/ilmusyar1

Silakan disebar Artikel ini dengan tidak menambah atau mengurangi isi tulisan dan yang berkaitan dengannya
———————————————————-​
Semoga Allah melimpahkan taufik-Nya kepada kita semua untuk amal yang dicintai dan diridhai-Nya. Shalawat dan salam semoga juga dilimpahkan Allah kepada Nabi kita Muhammad Shallallahu Álaihi Wasallam, segenap keluarga dan para sahabatnya.

MEDIA DAKWAH EUROMOSLIM: Buletin Terbit Setiap Hari Jum’at

EUROMOSLIM-AMSTERDAM
Indonesisch-Nederlandsche Moslim Gemeenschap–Amsterdam
Organisasi Keluarga Muslim Indonesia-Belanda di Amsterdam
EKINGENSTRAAT 3-7, AMSTERDAM-OSDORP
Euromoslim.org
———————–
Amsterdam, 27 september 2024 / 23 rabi’ul awal 1446
Saran, komentar dan sanggahan atas artikel diatas kirim ke:
E-mail: Euromoslim-Amsterdam: media@euromoslim.org