السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Sepuluh hari yang lalu, saya pernah shalat di salah satu masjid, saya letakan sutroh di depan saya, sebagaimana perintah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda:
إِذَا صَلَّى أَحَدُكُمْ إِلَى سُتْرَةٍ فَلْيَدْنُ مِنْهَا لَا يَقْطَعْ الشَّيْطَانُ عَلَيْهِ صَلَاتَهُ
Jika seseorang dari kalian melakukan shalat menghadap sutrah, maka hendaklah dia mendekat kepadanya, jangan sampai setan membatalkan shalatnya. (HR. Abu Daud, Ibnu Majah dan Ath-Thabrani).
Tiba-tiba datang seorang laki-laki yang saya kira bukan termasuk golongan mereka *quraniyyin*, akan tetapi dia terpengaruh dengan pemikiran mereka. Dia mengatakan: apa ini yang kau shalat menghadapnya, bukankah ini patung?
Maka saya menjawab: ini adalah sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Dia mengatakan: datangkanlah kepadaku ayat Al-Quran, karena saya tidak mengambil (pendapat) kecuali dari Al-Quran. Maka saya tahu kalau dia akalnya telah tercemari dengan pemikiran mereka.
Dia berkata kembali: jangan bawakan kepada hadits, karena hadits itu ada yang shahih, dusta, dan batil. Dan saya tidak mengambil (dalil) dari hadits.
Saya katakan kepadanya: tadi kamu shalat bersama kami shalat apa? Dia menjawab: shalat maghrib. Saya bertanya lagi: berapa rakaat? Dia menjawab: tiga rakaat. Saya tanya kembali: bawakan kepada saya ayat Al-Quran yang menjelaskan bahwa shalat maghrib itu tiga rakaat? Diapun terdiam, tidak bisa menjawab. Kemudian dia mengatakan: Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam shalat maghrib tiga rakaat.
Saya bertanya kembali dengan bahasa dan uslubnya: apakah kamu melihat dengan mata kepalamu sendiri Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam shalat tiga rakaat? Dia menjawab: tidak.
Dan saya katakan kepadanya: bagaimana kamu shalat tiga rakaat, tapi tidak melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam melakukan itu, dan tidak ada ayat Al-Quran yang menjelaskan hal itu? Dia menjawab: itu sampai kepada kami dari para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, dan dia mengakui dan membenarkannya.
Maka saya katakan kepadanya: demikian pula sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sampai kepada kami dalam keadaan terjaga dari para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Maka wajib bagimu untuk mengambil sunnah dengan Al-Quran. Maka diapun tidak bisa menjawab walau hanya satu kata.
Penulis: Ustadz Fuad Hamzah Baraba, Lc Hafizhahullah
_Dari kitab Tabshirotul Anâm Bilhuqûqi Fil Islâm_.
◉ ═══ ༻❀○❁○❀༺ ═══ ◉
SUMBER:
https://t.me/ilmusyar1
NB:
Mohon dishare sebanyak-banyaknya. Moga Allah ‘Azza wa Jalla catat sebagai amal jariyah. ‘Azza wa Jalla
Dilarang mengubah teks tulisan dan yang berkaitan dengannya tanpa izin dari penulis.
———————————————————-
Semoga Allah melimpahkan taufik-Nya kepada kita semua untuk amal yang dicintai dan diridhai-Nya. Shalawat dan salam semoga juga dilimpahkan Allah kepada Nabi kita Muhammad Shallallahu Álaihi Wasallam, segenap keluarga dan para sahabatnya.
MEDIA DAKWAH EUROMOSLIM: Buletin Terbit Setiap Hari Jum’at
EUROMOSLIM-AMSTERDAM
Indonesisch-Nederlandsche Moslim Gemeenschap–Amsterdam
Organisasi Keluarga Muslim Indonesia-Belanda di Amsterdam
EKINGENSTRAAT 3-7, AMSTERDAM-OSDORP
Euromoslim.org
———————–
Amsterdam, 18 oktober 2024 / 15 rabi’ul akhir 1446
Saran, komentar dan sanggahan atas artikel diatas kirim ke:
E-mail: Euromoslim-Amsterdam: media@euromoslim.org