السلام ليكم الله اته
الحمد الله لاة لام لى ل الله لى له ابه ان لى الدين

Bapak ibu, saudara saudari yang dirahmati oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Mungkin pernah terbesit dalam diri kita mengapa umat Islam terhina? Rasa-rasanya tidak ditolong oleh Allah Subhānahu wa Ta’āla?

Mungkinkah kita pernah terbesit seperti itu?

Padahal Allah Subhanahu wa Ta’ala telah meminjamkan dalam kitabnya.

انَ حَقًّا لَيْنَا لْمُؤْمِنِين
_”Dan merupakan satu kepastian dari Kami, Kami yang akan membantu orang-orang yang percaya.”_
(QS. Ar-Rum: 47)

Janji dari Allah dan Allah tidak pernah menyelisihi janjinya.

لَا يُخْلِفُ ٱلْمِيعَادَ
_”Allāh Subhānahu wa Ta’āla tidak akan menyelisihi janjinya.”_
(QS. Ar-Radd: 31)

Lalu kenapa orang-orang mukmin sekarang seakan-akan merasa terhina, seakan-akan terkuyo-kuyo, bagaimana?

Maka kita perlu memahami satu atau dua ayat dari Al-Qur’ān mudah-mudahan kita bisa mendapatkan ibrah dari nasihat Allāh.

Bagaimana pertolongan Allāh Subhānahu wa Ta’āla bisa turun?

Bisa dibaca di surat Al-Hajj 40 dan 41

ٱلَّذِينَ أُخۡرِجُواْ مِن دِيَٰرِهِم بِغَيۡرِ حَقٍّ إِلَّآ أَن يَقُولُواْ رَبُّنَا ٱللَّهُۗ وَلَوۡلَا دَفۡعُ ٱللَّهِ ٱلنَّاسَ بَعۡضَهُم بِبَعۡضٖ لَّهُدِّمَتۡ صَوَٰمِعُ وَبِيَعٞ وَصَلَوَٰتٞ وَمَسَٰجِدُ يُذۡكَرُ فِيهَا ٱسۡمُ ٱللَّهِ كَثِيرٗاۗ وَلَيَنصُرَنَّ ٱللَّهُ مَن يَنصُرُهُۥٓۚ إِنَّ ٱللَّهَ لَقَوِيٌّ عَزِيزٌ ۞ ٱلَّذِينَ إِن مَّكَّنَّٰهُمۡ فِي ٱلۡأَرۡضِ أَقَامُواْ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتَوُاْ ٱلزَّكَوٰةَ وَأَمَرُواْ بِٱلۡمَعۡرُوفِ وَنَهَوۡاْ عَنِ ٱلۡمُنكَرِۗ وَلِلَّهِ عَٰقِبَةُ ٱلۡأُمُورِ
_”(Yaitu) orang-orang yang diusir dari kampung halamannya tanpa alasan yang benar, hanya karena mereka berkata, “Tuhan kami ialah Allāh.” Seandainya Allāh tidak menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentu telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadah orang Yahudi dan masjid-masjid, yang di dalamnya banyak disebut nama Allāh. Allāh pasti akan menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sungguh, Allāh Mahakuat, Mahaperkasa._

_(Yaitu) orang-orang yang jika Kami berikan kedudukan di bumi, mereka melaksanakan shalat, menunaikan zakat, dan menyuruh berbuat makruf dan mencegah dari yang mungkar; dan kepada Allāh-lah kembali segala urusan._

Kita perhatikan di sini ada ayat yang agung!

Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:

وَلَيَنصُرَنَّ ٱللَّهُ مَن يَنصُرُهُۥٓ ۗ
_”Dan Allāh sungguh akan menolong orang-orang yang menolong agama Allāh Subhānahu wa Ta’āla.”_

Siapakah yang akan ditolong oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla?

Disebutkan setelahnya yakni ayat 41.

Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:

ٱلَّذِينَ إِن مَّكَّنَّٰهُمۡ فِي ٱلۡأَرۡضِ أَقَامُواْ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتَوُاْ ٱلزَّكَوٰةَ وَأَمَرُواْ بِٱلۡمَعۡرُوفِ وَنَهَوۡاْ عَنِ ٱلۡمُنكَرِۗ وَلِلَّهِ عَٰقِبَةُ ٱلۡأُمُورِ

Dan sungguh Allāh akan menolong orang-orang yang menolong agama Allāh Subhānahu wa Ta’āla.

Tapi ada syaratnya, siapa mereka itu?

Syaratnya adalah:
Keimaman dengan tauhīd yang sifat mereka itu يعبدوننى لا يشبهوننا بشيء – mereka itu hanya beribadah kepada Allāh, tidak menyekutukan Allāh Subhānahu wa Ta’āla dengan sesuatu apapun.

Pertolongan Allāh mutlak turun untuk orang-orang yang beriman, orang-orang yang bertauhīd kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla.

Maka kita perbaiki ibadah kita kepada Allāh, kita hanya menyembah kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla, kita hanya berdoa dan bergantung kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla agar pertolongan Allāh Subhānahu wa Ta’āla turun.

Karena janji Allāh:

وَكَانَ حَقًّا عَلَيْنَا نَصْرُ ٱلْمُؤْمِنِينَ
_”Dan janji Kami adalah menolong orang yang beriman, dengan keimanan yang benar.”_
(QS. Ar-Rum: 47)

Dengan keimanan yang benar dengan tauhīd yang benar, hanya beribadah kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla.

Kemudian pertolongan Allāh turun yaitu bagi orang yang mereka itu dikatakan oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla:

ٱلَّذِينَ إِن مَّكَّنَّـٰهُمْ فِى ٱلْأَرْضِ أَقَامُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ
_”Yaitu orang-orang yang apabila kami berikan kekuasaan di muka bumi mereka menegakkan shalat.”_
(QS. Al-Hajj: 41)

Pertolongan Allāh turun bagi orang yang menjaga shalatnya, bagi orang yang bisa istiqamah dalam shalatnya, karena shalat adalah pembeda antara orang Islām dengan selainnya.

Kata Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam:

الفرق بيننا وبينهم الصَّلاةُ
_”Perbedaan antara kita dengan mereka adalah shalat.”_

Bahkan izzah kemuliaan Islām itu tinggi sekali sampai orang munafik (ndrendek) Sehingga mereka saking takutnya (khawatirnya), mereka ikut-ikutan shalat. Subhānallāh.

Maka sangat susah terbayangkan, orang pengen Islām, agama ini dimulikan oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla tapi menyepelekan shalat. Oleh karena itu Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman apabila ingin mendapatkan pertolongan dari Allāh Subhānahu wa Ta’āla sifatnya adalah disebutkan oleh Allāh:

ٱلَّذِينَ إِن مَّكَّنَّـٰهُمْ فِى ٱلْأَرْضِ أَقَامُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ

Yaitu mereka mendirikan shalat, yang kedua.
Yang ketiga apa?
Yang ketiga adalah mereka memiliki sifat:

وَءَاتَوُا۟ ٱلزَّكَوٰةَ
_Mereka membayarkan zakat._

Ini adalah ujian bagi orang-orang yang mengaku beriman, karena fitnah ujian bagi umat ini di antaranya yang terbesar dalam masalah harta. Mungkin bagi orang yang shalat tidak keluar modal kayaknya agak ringan, puasa malah bisa irit.

Tapi kalau dengan zakat kadang berat karena mengeluarkan harta, ini fitnah ujian berat. Mungkin ada orang kaya yang mungkin dia kadang suka bersedekah. Seumur-umur mungkin umurnya sampai 50 tahun, 60 tahun bahkan 70 tahun belum pernah membayar zakat sekali dalam hidupnya dengan sesuai tuntutan syariat walaupun sekali dalam hidupnya.

لاحولا ولاقوة الا بالله

Lalu bagaimana mungkin Allāh akan menurunkan keberkahan bagi orang-orang yang menahan zakatnya sesuai dengan aturan syari’at tata cara pembayaran zakat yang benar.

Maka bagi orang yang menginginkan kejayaan Islām, maka bayaran zakat!

Abu Bakar Ash-Shiddiq dulu memerangi orang-orang yang menahan zakat.

Kenapa?
Karena zakat ini penting sekali.

Kemudian yang keempat, apabila kita ingin mendapatkan pertolongan dari Allāh Subhānahu wa Ta’āla disebutkan yaitu:

وَأَمَرُوا۟ بِٱلْمَعْرُوف
_Yaitu mereka memerintahkan kepada hal-hal yang ma’ruf (kebaikan)._

Mengajak, berdakwah, diajak kepada yang baik.

Kita ingin masuk surga, kita ingin saudara-saudara kita juga masuk surga, kita ajak. Jangan sampai kita egois dalam beramal yang penting aku masuk surga. Saudara-saudara kita juga ingin masuk surga, maka kita ajak mereka dengan melakukan ketaatan.

Kemudian agar kita mendapatkan pertolongan dari Allāh Subhānahu wa Ta’āla yaitu dengan:

وَنَهَوْا۟ عَنِ ٱلْمُنكَرِ
_Melarang (mencegah) perbuatan kemungkaran._

Pun jangan pula kita egois, yang penting aku tidak bermaksiat. Tapi orang-orang di sekeliling kita bermaksiat, barangkali bisa ditimpa musibah kehinaan bukan karena diri kita, tapi orang-orang disekitar kita, yang kita diam tidak mau melakukan amar ma’ruf nahi mungkar.

Maka kemuliaan Islām diberikan di antaranya orang yang memiliki sifat dia mau melakukan amar ma’ruf nahi mungkar. Itu adalah sifat-sifat yang Allāh Subhānahu wa Ta’āla dalam Kitab-Nya.

Bagi orang yang mendambakan pertolongan dari Allāh Subhānahu wa Ta’āla.

Dan yang terakhir di bulan Ramadhān, apabila kita ingin menggapai pertolongan dari Allāh Subhānahu wa Ta’āla perbanyak sabar dan shalat.

وَٱسْتَعِينُوا۟ بِٱلصَّبْرِ وَٱلصَّلَوٰةِ ۚ
_”Minta tolonglah kepada Allāh dengan sabar dan shalat.”_
(QS. Al-Baqarah: 45)

Di bulan Ramadhān kita dilatih untuk apa? Untuk bersabar, dilatih untuk mendirikan shalat, dilatih pula untuk membayar zakat, dilatih untuk amar ma’ruf nahi mungkar.

Saling mengingatkan memberikan nasihat.

Mudah-mudahan di bulan Ramadhān ini, moment bagi kita untuk introspeksi, “Mengapa umat Islām semakin hari semakin mundur, seakan-akan pertolongan Allāh jauh?”.

Kita mulai dari sekarang untuk meninggikan kalimat Allāh, menjadikan Islām mulia yaitu dengan mengikuti petunjuk Allāh Subhānahu wa Ta’āla dalam surat Al-Hajj ayat 40 dan 41.

Demikian mudah-mudahan bermanfaat.

وصلى الله علي نبينا و حبيبنا مصطفى محمد و على أله و صحبه و سلم والحمد لله رب العالمين
و السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
____________________
BimbinganIslam.Com
Senin, 02 Ramadhan 1443 H/ 04 April 2022 M
Ustadz Ibnu Ali Sutopo, M.Si
Kitāb Majalis Syahri Ramadhān (مجالس شهر رمضان) Mendulang Faidah Ilmu di Bulan Ramadhān Karya Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin
Halaqah 18 : Sebab Sebab Pertolongan Allāh
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Semoga Allah melimpahkan taufik-Nya kepada kita semua untuk amal yang dicintai dan diridhai-Nya. Shalawat dan salam semoga juga dilimpahkan Allah kepada Nabi kita Muhammad Shallallahu Álaihi Wasallam, segenap keluarga dan para sahabatnya.

MEDIA DAKWAH : Edisi Khusus Ramadhan 1443-2022
EUROMOSLIM-AMSTERDAM
Komunitas Muslim Indonesia-Belanda–Amsterdam
Organisasi Keluarga Muslim Indonesia-Belanda di Amsterdam
EKINGENSTRAAT 3-7, AMSTERDAM-OSDORP

Amsterdam, 06 April 2022 / 05 ramadhan 1443
Saran, Komtar dan sanggahan atas artikel di atas kirim ke:
E-mail: Euromoslim-Amsterdam: media@euromoslim.org