ليكم الله اته

Kaum muslimin wa muslimat di manapun Anda berada.

Yang harus kita perhatikan:

Pertama| Ramadhān kali ini ,menurut sebagian orang, mereka menganggap Ramadhān yang tidak biasa.

sebagian Mengatakan, kalau kita melakukan shalat Tarawih di rumah akan terasa berat. amal ibadah pun tidak bersemangat karena tidak bisa berkumpul dengan jama’ah yang lain.

Maka kita perlu introspeksi diri!
Kita beribadah untuk siapa?
Kita beribadah karena apa?

Kalau kita beribadah untuk Allah, kita beribadah karena Allah, ada manusia atau tidak ada manusia, selayaknya kita tetap semangat beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Itu yang pertama, kemudian yang kedua:

kedua | Beribadah di masa-masa sulit, di masa-masa kesepian, di masa-masa kita mengisolasi diri, adalah beribadah yang insya Allah nilai pahalanya jauh lebih tinggi.

Para ulama kita Mengatakan:
لى ات الإيمان اغُ الْوُضُوءِ البرد
_”Termasuk derajat menuju yang tertinggi adalah menyempurnakan wudhu’ tatkala musim dingin yang sangat menyayat.”_

Di saat-saat sulit kita tetap istiqamah, beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka itu di antara derajat terbaik yang tertinggi di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Biasanya, di akhir Ramadhan kita sudah mulai berpikir untuk berhari raya. Kita mulai berpikir untuk bercengkrama dengan sanak kerabat, sahabat, tetangga dan seterusnya.

Sehingga malam-malam terakhir bulan Ramadhān yang justru menjadi peluang besar kita mendapatkan banyak orang, terlewatkan begitu saja. Karena kita lebih mengutamakan untuk berbicara, ngobrol ke sana ke sini, tukar pikiran, membicarakan rencana besok yang akan kita lakukan di hari raya.

Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallammengatakan: ا
الأعمال الخواتيم
_”Sesungguhnya amal itu diukur dari penutupannya.”_

Maka kita berharap Ramadhan tahun ini penutupannya menjadi penutup yang wangi.

مِسۡكٞۚ وَفِي لِكَ فَلۡيَتَنَافَسِ ٱلۡمُتَنَٰفِسُونَ
_”Penutupnya adalah wewangi, oleh karena itu orang-orang beriman saling berlomba untuk melakukan.”_(QS Al Mutaffifin: 26)

Di malam-malam terakhir Ramadhān ini, kita tetap membaca Al Qur’ān, kita tetap melalukan shalat Tarawih, kita tetap membaca dzikir pagi petang dan kita tetap beribadah melakukan amalan-amalan sunnah, agar Allāh Subhānahu wa Ta’āla menjadikan Ramadhān kita lebih berarti dan bermakna.

Dan kelak kita akan mendapatkan manfaatnya. Pada hari di mana harta, anak-anak tidak lagi berguna kecuali orang yang datang kepada Allāh dengan membawa amal shalih, membawa bacaan Al Qur’ān, membawa shalat malam, membawa dzikir dan membawa amal shalih yang lainnya.

Wallāhu Ta’āla A’lam Bishawāb
____________________
BimbinganIslam.Com
Rabu, 18 Ramadhan 1443 H/ 20 April 2022 M
Ustadz Abul Aswad Al-Bayaty, BA
Kitāb Majalis Syahri Ramadhān (مجالس شهر رمضان) Mendulang Faidah Ilmu di Bulan Ramadhān Karya Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin
Halaqah 30 : Penghujung Bulan Ramadhān
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Semoga Allah melimpahkan taufik-Nya kepada kita semua untuk amal yang dicintai dan diridhai-Nya. Shalawat dan salam semoga juga dilimpahkan Allah kepada Nabi kita Muhammad Shallallahu Álaihi Wasallam, segenap keluarga dan para sahabatnya.

MEDIA DAKWAH : Edisi Khusus Ramadhan 1443-2022
EUROMOSLIM-AMSTERDAM
Komunitas Muslim Indonesia-Belanda–Amsterdam
Organisasi Keluarga Muslim Indonesia-Belanda di Amsterdam
EKINGENSTRAAT 3-7, AMSTERDAM-OSDORP

Amsterdam, 21 April 2022 / 20 ramadhan 1443
Saran, Komtar dan sanggahan atas artikel di atas kirim ke:
E-mail: Euromoslim-Amsterdam: media@euromoslim.org