السلام عليكم ورحمة الله وبركاتة

الحمد لله على إحسانه، وشكر الله على توفقه وامتنانه، وأشهد أن لا إله إلا الله واهده لا شرك له تعظيم بشأنه, وأشهد أن محمد عبده ورسوله دائلا رضوانه, اللهم صلى عليه وعلى آله وصحبه وإخوانه

Alhamdulillāh kita akan membahas tafsir surat Al Bayyinah.

Kata Allāh: 

فِيهَا كُتُبٌ قَيِّمَةٌ

” Di dalamnya terdapat isi kitāb-kitāb yang lurus.”_

⇒ Al Qurān lurus tidak ada penyimpangan.

Kemudian Allāh menyebutkan: 

وَمَا تَفَرَّقَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ إِلَّا مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَتْهُمُ الْبَيِّنَةُ

Dan tidaklah ahlul kitāb, mereka terpecah-pecah kecuali setelah datang petunjuk kepada mereka._

Jadi ahlul kitāb ini, seakan-akan mengatakan: 

“Kami akan berimān kalau datang Rasūl (Muhammad shallallāhu ‘alayhi wa sallam).”

Ternyata setelah datang Rasūl (kata Allah Subhanahu wa Ta’ala), “Kalian tetap tidak berimān, itu kebiasaan kalian, sejak datang Taurāt kalian sudah terpecah belah.”

Sehingga Allāh mengatakan: 

وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ تَفَرَّقُوا وَاخْتَلَفُوا مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَهُمُ الْبَيِّنَاتُ ۚ وَأُولَٰئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ

” Dan janganlah kalian wahai kaum muslimin terpecah belah sebagaimana orang-orang yang terpecah belah sebelum kalian (yaitu orang-orang Yahūdi dan Nashrāni), setelah datang petunjuk kepada mereka (telah datang kepada mereka Rasūl, Taurāt dan Injīl) mereka tetap terpecah belah.” ‘Imrān: 105)

Dan Al Hāfizh Ibnu Katsīr rahimahullāh (ulamā besar dari mazhzab Syāfi’i) tatkala menafsirkan ayat ini, beliau menyebutkan hadīts yang masyhur yang dishahīhkan oleh kebanyakan ulamā hadīts. Dimana Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam  bersabda: 

افْتَرَقَتِ الْيَهُودُ عَلَى إِحْدَى أَوْ ثِنْتَيْنِ وَسَبْعِينَ فِرْقَةً وَتَفَرَّقَتِ النَّصَارَى عَلَى إِحْدَى أَوْ ثِنْتَيْنِ وَسَبْعِينَ فِرْقَةً وَتَفْتَرِقُ أُمَّتِي عَلَى ثَلاَثٍ وَسَبْعِينَ فِرْقَةً

” Umat Yahūdi terpecah menjadi 71 golongan, dan umat Nashrāni terpecah menjadi 72 golongan dan umat ini akan terpecah menjadi 73 golongan.”

Kata Rasulullah shalallahu alayhi wasallam, “Seluruhnya di neraka Jahannam kecuali satu.”

Para shahābat bertanya, “Siapa yang selamat tersebut ?”

Dalam riwayat kata Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam: 

مَاأَنَا عَلَيْهِ وَ أَصْحَابِيْ

” Orang yang berada di atas jalanku dan jalan para shahābatku.”_

(Hadits ini banyak periwayatannya dengan lafazh yang berbeda)

Jadi Orang-orang Yahūdi mereka sudah terpecah-belah, meskipun telah datang petunjuk dari Allāh Subhānahu wa Ta’āla mereka tetap terpecah-belah. 

Kata Allāh Subhānahu wa Ta’āla : 

وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ ۚ وَذَٰلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ

” Dan mereka (orang-orang Yahūdi, Nashrāni dan kaum musyrikin), mereka tidak diperintahkan oleh Nabi Muhammad shallallāhu ‘alayhi wa sallam kecuali untuk beribadah Ikhlās kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla.”_

⇒ Hunafā ( حُنَفَاءَ) di .ambil dari kalimat Hanīf. Hanīf dalam bahasa Arab artinya condong (bengkok) oleh karenanya dalam bahasa Arab seorang yang kakinya menjauh dikatakan ahnāf. Jadi hanīf artinya adalah condong, yaitu condong kepada tauhīd menjauh dari kesyirikan. 

Kata Allāh mereka (Yahūdi, Nashrāni dan kaum musyrikin) tidak diperintahkan oleh Nabi Muhammad shallallāhu ‘alayhi wa sallam kecuali untuk beribadah ikhlās kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla, menjauhkan diri mereka dari kesyirikan dan menuju kepada tauhīd. 

وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ ۚ وَذَٰلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ

” Dan mereka diperintahkan untuk shalāt, membayar zakat, dan itu adalah agama yang lurus.”_

Jadi Allāh ingin menjelaskan:

” Wahai Yahūdi dan Nashrāni, kenapa kalian tidak berimān kepada Muhammad? Apakah yang diperintahkan oleh Muhammad? Muhammad tidak memerintahkan apa-apa, Muhammad hanya memerintahkan kalian jangan musyrik.”

Apa yang didakwahkan Nabi Muhammad shallallāhu ‘alayhi wa sallam? 

Tidak ada hanya, “Jangan kalian berbuat kesyirikan.”  Itu merupakan dakwah para Rasūl. 

وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولًا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ

” Dan Kami telah mengutus bagi setiap umat seorang Rasūl, yang Rasūl itu menyeru sembahlah Allāh saja dan jauhilah kalian dari thāghūt.” (QS An Nahl: 36)

وَإِلَىٰ عَادٍ أَخَاهُمْ هُودًا ۗ قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَٰهٍ غَيْرُهُ ۚ أَفَلَا تَتَّقُونَ

_Dan kepada kaum ‘Ād kami utus saudara mereka Nabi Hūd Hud berkata:_

_”Wahai kaumku, sembahlah Allāh saja dan tidak ada Tuhan selain dari Allāh Subhānahu wa Ta’āla.” (QS Al A’rāf: 65)

وَإِلَىٰ ثَمُودَ أَخَاهُمْ صَالِحًا ۗ قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَٰهٍ غَيْرُهُ

 _Dan(Kami telah mengutus) kepada kaum Tsamud saudara mereka Shālih, Ia berkata, “Wahai kaumku, sembahlah Allāh saja.” (QS Al A’rāf: 73)

Semua Nabi memerintahkan umatnya untuk beribadah kepada Allāh saja sebagaimana Nabi Muhammad shallallāhu ‘alayhi wa sallam, Nabi Mūsā dan juga Nabi ‘Īsā ‘alayhissalām. 

Sekarang tugas Nabi Muhammad sama:

√ Kenapa kalian mengingkari Nabi Muhammad?

√ Kenapa kalian kufur kepada Nabi Muhammad? 

Tidak ada Nabi menyeru (kecuali) kepada tauhīd kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla. 

Kemudian setelah itu Allāh menyebutkan tentang nasib orang-orang yang kāfir, baik dari Yahūdi maupun Nashrāni (ahlul kitāb) maupun musyrikin, kata Allāh (perhatikan disini). 

إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا ۚ أُولَٰئِكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِ

” Sesungguhnya orang-orang kāfir dari kalangan ahlul kitāb Yahūdi dan Nashrāni dan dari kalangan kaum musyrikin (penyembah berhala) mereka di dalam neraka Jahannam, kekal di dalamnya, mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk.”

Mengapa mereka kekal di dalam neraka Jahannam? 

Kata Allāh Subhānahu wa Ta’āla karena mereka adalah makhluk yang terburuk. 

√ Allāh ciptakan mereka untuk beribadah kepada Allāh.

√ Allāh siapkan segala sarana dan prasarana.

√ Allāh berikan anugerah kepada mereka (tubuh yang indah, akal yang cerdas).

Namun mereka menyembah makhluk yang paling buruk. 

Orang yang paling buruk seperti ini, ada orang menyembah sapi, menyembah matahari, ada yang menyembah mayat, dewa, Jinn, wali, semua musyrikin, 

Sehingga mereka dikatakan Allāh:

أُولَٰئِكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِ

” Mereka adalah makhluk terburuk.”_

Yaitu tatkala mereka meninggalkan peribadatan kepada pencipta Alam semesta kemudian mereka menyembah kepada makhluk-makhluk yang sama dengan mereka. Bahkan yang menyedihkan mereka menyembah makhluk yang lebih buruk daripada mereka (Jinn, sapi). Subhānallāh. 

√ Menyembah patung yang tidak bisa apa-apa.

√ Menyembah dan minta kepada mayat yang sudah tidak bisa apa-apa.

√ Berdo’a kepada Jinn.

√ Berdo’a kepada wali.

√ Berdo’a kepada Mālaikat.

Mereka semuanya adalah musyrikin.

Demikian saja, WallāhuTa’āla A”lam bishawab. 

Wabillāhi taufīq. 

والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته


 BimbinganIslam.com
Selasa, 08 Jumadal Ūla 1439 H / 25 Januari 2018 M
Ustadz Dr. Firanda Andirja, M.A.
Tafsir Juz 30 | Surat Al-Bayyinah
Tafsir Surat Al-Bayyinah (Bagian 4)


Semoga Allah melimpahkan taufik-Nya kepada kita semua untuk amal yang dicintai dan diridhai-Nya. Shalawat dan salam semoga juga dilimpahkan Allah kepada  Nabi kita Muhammad Shallallahu  Álaihi  Wasallam, segenap keluarga dan para sahabatnya.

MEDIA DAKWAH: Buletin Euromoslim Terbit Setiap Jum’at  

EUROMOSLIM-AMSTERDAM  
Indonesisch-Nederlandsche Moslim Gemeenschap–Amsterdam
Organisasi Keluarga Muslim Indonesia-Belanda di Amsterdam
Ekingenstraat 3-7, Amsterdam

02 maret 2018 / 13 jumadal akhir 1439    
Saran, komentar dan sanggahan atas artikel diatas kirim ke: 
E-mail: Euromoslim-Amsterdam: media@euromoslim.org