السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
الحمد لله ربّ العالمين والصلاة والسلام على أشرف الأنبياء والمرسلين وعلى آله وصحبه أجمعين، اما بعد

Kaum muslimin dan muslimat rahīmani wa rahīmakumullāh. 

Ini adalah halaqah kita yang ke-3 dalam mengkaji kitāb: بهجة قلوب الأبرار وقرة عيون الأخيار في شرح جوامع الأخبار (Bahjatu Qulūbil abrār wa Quratu ‘uyūnil Akhyār fī Syarhi Jawāmi’ Al Akhyār) yang ditulis oleh Syaikh Abdurrahmān bin Nāshir As Sa’dī rahimahullāh. 

Pada pertemuan kita kali ini, kita akan membahas hadīts dari Tamīm Ad Darīy radhiyallāhu ta’āla ‘anhu. 

عَنْ تَمِيمٍ الدَّارِيِّ، قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم : اَلدِّيْنُ النَّصِيْحَةُ، الدِّيْنُ النَّصِيْحَةُ، الدِّيْنُ النَّصِيْحَةُ، قَالُوْا: لِمَنْ يَا رَسُوْلَ اللهِ ؟ قَالَ: ِللهِ، وَلِكِتَابِهِ، وَلِرَسُوْلِهِ، وَِلأَئِمَّةِ الْمُسْلِمِيْنَ أَوْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ، وَعَامَّتِهِمْ.

_Dari Tamīm Ad Darīy radhiyallāhu ta’āla ‘anhu berkata: Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:_

” Agama itu adalah nasihat, agama itu adalah nasihat, agama itu adalah nasihat.”_

_Mereka (para shahābat) bertanya:_”Untuk siapa, wahai Rasūlullāh?”_

_Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam menjawab:_ 

_”Untuk Allāh, Kitāb-Nya, Rasūl-Nya, Imām kaum Muslimin atau Mukminin, dan bagi kaum Muslimin pada umumnya.”_ (Hadīts riwayat Muslim) 

Hadīts ini merupakan hadīts yang mulia yang di dalamnya Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam menyebutkan tentang kandungan dari syari’at Islām. 

Beliau menyatakan bahwasanya agama Islām ini isinya adalah nasehat (kata “untuk” di sini maksudnya adalah “tentang”). Nasehat tentang hak-hak  yang wajib untuk dipenuhi oleh kaum muslimin. 

Beliau menekankan hal ini hingga mengucapkannya 3 (tiga) kali. 

اَلدِّيْنُ النَّصِيْحَةُ، الدِّيْنُ النَّصِيْحَةُ، الدِّيْنُ النَّصِيْحَةُ

Di sini menunjukkan tidak ada keraguan lagi, bahwasanya agama ini berisi tentang nasehat-nasehat yang berharga. 

Para shahābat ketika itu menanyakan hak-hak apa saja yang dinasehatkan oleh syari’at Islām supaya dipenuhi oleh kaum muslimin. 

Maka ada 5 (lima) hal yang beliau (shallallāhu ‘alayhi wa sallam) sebutkan dalam hadīts ini. 

Penulis menjelaskan: 

Nasehat tentang Allāh نَّصِيْحَةُ لله 

Yaitu:

√ Meyakini tentang ke-Esa-an Allāh, serta sifat-sifat mulia yang Maha Agung, yang hanya dimiliki oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla. 

√ Menjalankan ibadah secara zhāhir dan bathin hanya kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla. Dengan menunaikan kewajiban dan menjauhi perkara-perkara yang Allāh haramkan. 

Nasehat tentang kitābullāh (نَّصِيْحَةُ لِكِتَابِ الله) 

Nasehat tentang kitābullah maknanya adalah dengan menjaga, dengan menghapal dan mentadabburi kitābullāh serta mempelajari makna-maknanya dan juga mengamalkan kandungan-kandungan yang terdapat di dalamnya. 

Nasehat tentang Rasūlullāh (نَّصِيْحَةُ لِرَسُوْلِ)

Nasehat tentang hak Rasūlullāh yaitu dengan:

√ Mengimāni kerasūlan Beliau shallallāhu ‘alayhi wa sallam.

√ Mencintai Beliau shallallāhu ‘alayhi wa sallam.

√ Menjadikan Beliau tauladan di dalam beragama.

√ Mengedepankan ucapan Beliau dibandingkan ucapan-ucapan manusia yang lain. 

Nasehat tentang hak pemimpin-pemimpin kaum muslimin (نَّصِيْحَةُ لأَئِمَّةِ الْمُسْلِمِيْنَ أَوْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ) 

Adapun nasehat tentang hak pemimpin-pemimpin kaum muslimin maka beliau (shallallāhu ‘alayhi wa sallam) jelaskan di sini yang termasuk āimatul muslimin adalah pemimpin yang tertinggi ataupun pemimpin-pemimpin pada wilayah tertentu. 

Setiap orang yang dia diserahkan kepemimpinan, baik secara kepemimpinan umum atau kepemimpinan yang khusus (terbatas), maka dia memiliki hak yang harus ditunaikan atau dipenuhi oleh kaum muslimin. 

Apa saja hak-hak mereka? 

Hak-hak mereka adalah:

√ Hak untuk didengar dan ditaati aturan-aturannya.

√ Memberikan nasehat kepada mereka dengan sesuatu yang bermanfaat bagi mereka dan juga bagi rakyat yang mereka pimpin. 

√ Serta agar mereka menunaikan kewajiban yang seharusnya mereka jalankan. 

Nasehat terhadap kaum muslimin pada umumnya (نَّصِيْحَةُ لعَامَّتِ الْمُسْلِمِيْنَ) 

Maka Beliau (shallallāhu ‘alayhi wa sallam) sebutkan yaitu dengan cara; 

√ Mencintai kaum muslimin sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri. 

√ Dia memperlakukan kaum muslimin sebagaimana dia memperlakukan dirinya sendiri. 

√ Dia cinta untuk memberikan kepada kaum muslimin sesuatu yang dia cinta kalau dia diberikan, 

√ Dia benci menimpakan sesuatu kepada kaum muslimin sebagaimana dia benci akan ditimpa perkara tersebut. 

⇒ Ini merupakan hak terhadap kaum muslimin secara umum. 

Ini beberapa makna dari nasehat terhadap hak-hak yang disebutkan oleh Rasūlullāh  shallallāhu ‘alayhi wa sallam di dalam hadīts yang mulia ini. 

Demikian yang bisa kita kaji pada halaqah kita kali ini, in syā Allāh kita lanjutkan lagi pada pertemuan berikutnya. 

وصل الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم

والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته


BimbinganIslam.com
Rabu, 10 Rajab 1439 H / 28 Maret 2018 M
Ustadz Riki Kaptamto Lc
Kitab Bahjatu Qulūbul Abrār Wa Quratu ‘Uyūni Akhyār fī Syarhi Jawāmi’ al Akhbār
Halaqah 003| Hadits 03


Semoga Allah melimpahkan taufik-Nya kepada kita semua untuk amal yang dicintai dan diridhai-Nya. Shalawat dan salam semoga juga dilimpahkan Allah kepada  Nabi kita Muhammad Shallallahu  Álaihi  Wasallam, segenap keluarga dan para sahabatnya.

MEDIA DAKWAH: Buletin Euromoslim Terbit Setiap Jum’at  

EUROMOSLIM-AMSTERDAM  
Indonesisch-Nederlandsche Moslim Gemeenschap–Amsterdam
Organisasi Keluarga Muslim Indonesia-Belanda di Amsterdam
Ekingenstraat 3-7, Amsterdam – Nederland

Amsterdam,  8 juni 2018 / 23 ramadhan 1439  
Saran, komentar dan sanggahan atas artikel diatas kirim ke: 
E-mail: Euromoslim-Amsterdam: media@euromoslim.org