Wajib Merasa Tenang dengan Aqidah Ini
Di antara faktor yang membuat aqidah di dalam jiwa Ahlus Sunnah itu mantap dan selamat, adalah bahwa jiwa Ahlus Sunnah merasa begitu tenang dengan aqidah ini.
Setiap Ahlus Sunnah merasakan kedamaian di dalam hatinya, ketenangan di dalam jiwanya, kesenangan dan kebahagiaan, bahkan juga kegembiraan dan kelezatan dengan aqidah yang haq ini, yang Allah tabāraka wa ta’ālā anugerahkan kepadanya.
Hal ini tidak akan dapat ditemukan pada seorang pengikut hawa nafsu dan amatlah jauh dirinya.
Allah tabāraka wa ta’ālā berfirman,
﴿الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ﴾
“ (Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.”
(QS. ar-Ra’du: 28).
Di dalam jiwa mereka terdapat ketenangan yang sempurna dan kedamaian yang agung terhadap aqidah yang benar ini, yang mereka peroleh dari Kitab Rabb mereka dan sunnah Nabi mereka ﷺ.
Berkenaan hal ini, Ibnul Qayyim rahimahullāh berkata di dalam kitabnya ash-Shawā’iqul Mursalah,
«سكون القلب إلى شيء ووثوقه به، وهذا لا يكون إلا مع اليقين، بل هو اليقين بعينه، ولهذا تجد قلوب أصحاب الأدلة السمعية – يعني أهل السنة – مطمئنة بالإيمان باللّه وأسمائه وصفاته وأفعاله وملائكته واليوم الآخر، لا يضطربون في ذلك، ولا يتنازعون فيه».
“ Tetap dan mantapnya hati terhadap sesuatu, hal ini takkan terjadi melainkan dengan disertai keyakinan, bahkan dengan benar-benar yakin (‘ainul yaqīn). Karena itulah anda akan dapati hati Ahlus Sunnah itu, merasa tenang dengan iman kepada Allah, Asmā’ & Shifāt -Nya, serta perbuatan-Nya, kepada malaikat-Nya, dan hari akhir. Mereka tidak goyah di dalam keimanan ini dan tidak pula bimbang.” ash-Shawā’iqul Mursalah II/741.
Syaikhul Islam Ibnu Taymiyah rahimahullāh berkata,
«وأما أهل السنة والحديث فما يعلم أحد من علمائهم ولا صالح عامتهم رجع قط عن قوله واعتقاده، بل هم أعظم الناس صبرا على ذلك، وإن امتحنوا بأنواع المحن، وفتنوا بأنواع الفتن، وهذه حال الأنبياء وأتباعهم من المتقدمين».
“ Adapun Ahlus Sunnah dan ahli hadits, tidak ada seorangpun ulama atau orang shalih dari umumnya mereka, yang diketahui menarik kembali pendapat dan aqidahnya sama sekali. Bahkan mereka adalah manusia yang paling sabar dengan pendapat dan aqidahnya, walaupun mereka diuji dengan berbagai ujian dan fitnah. Dan demikian inilah keadaan para nabi dan para pengikut mereka terdahulu.” Majmu’ Fatawa IV : 50.
‘Abdul Haq al-Isybîlî rahimahullâhu berkata:
«واعلم أن سوء الخاتمة -أعاذنا الله تعالى منها- لا تكون لمن استقام ظاهره وصلح باطنه، ما سمع بهذا، ما علم به ولله الحمد، وإنما تكون لمن له فساد في العقد، أو إصرار على الكبائر، وإقدام على العظائم»
“ Ketahuilah, bahwasanya sū’ul khātimah -semoga Allah ta’ala melindungi kita darinya- tidak pernah didengar dan diketahui terjadi pada orang-orang yang lurus lahirnya dan baik batinnya, dan hanya milik Allah-lah segala pujian. Sesungguhnya ia hanya terjadi kepada orang yang memiliki aqidah yang rusak, terus menerus di dalam dosa besar, dan mendahulukan keangkuhan.”
(Dicuplik oleh Ibnul Qayyim di dalam al Jawābul Kāfī hlm.198).
Inilah diantara faktor utama yang dapat menghantarkan kepada mantapnya ahli kebenaran, jiwa dan hati mereka merasa tenang terhadap kebenaran, serta merasa nyaman secara sempurna dengannya. Lantas mengapa mereka menyeleweng darinya?
Mengapa mereka masih mencari selainnya padahal mereka merasa tenang dan menikmati dengan sebenar-benarnya terhadapnya?
••• ════ ༻🌿༺ ════ •••
abinyasalma
Sumber :
E-book “15 Faktor Penopang Mantapnya Aqidah”
http://bit.ly/15faktor
————————-
Semoga Allah melimpahkan taufik-Nya kepada kita semua untuk amal yang dicintai dan diridhai-Nya. Shalawat dan salam semoga juga dilimpahkan Allah kepada Nabi kita Muhammad Shallallahu Álaihi Wasallam, segenap keluarga dan para sahabatnya.
MEDIA DAKWAH EUROMOSLIM: Buletin Terbit Setiap Hari Jum’at
EUROMOSLIM-AMSTERDAM
Indonesisch-Nederlandsche Moslim Gemeenschap–Amsterdam
Organisasi Keluarga Muslim Indonesia-Belanda di Amsterdam
EKINGENSTRAAT 3-7, AMSTERDAM-OSDORP
Amsterdam, 13 december 2019 / 16 rabi’ ul akhir 1441
Saran, komentar dan sanggahan atas artikel diatas kirim ke:
E-mail: Euromoslim-Amsterdam: media@euromoslim.org