Para pembaca Bimbinganislam.com yang memiliki akhlaq mulia berikut kami sajikan serial fawaid hadist, Fawaid Hadist #04 | Meraih Pahala Dengan Niat Yang Saleh.
Selamat membaca.
عَنْ جابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ الأَنْصَارِيِّ رضِيَ اللهُ عنْهُمَا قَالَ: كُنَّا مَعَ النَّبِيِّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم في غَزَاةٍ فَقَالَ: “إِنَّ بِالْمَدِينَةِ لَرِجَالاً مَا سِرْتُمْ مَسِيراً، وَلاَ قَطَعْتُمْ وَادِياً إِلاَّ كَانُوا مَعَكُم حَبَسَهُمُ الْمَرَضُ” وَفِي روايَةِ: “إِلاَّ شَركُوكُمْ فِي الْأَجْرِ”
Dari Abu Abdillah yaitu Jabir bin Abdullah al-Anshari radhiallahu’anhuma, berkata: “Kita berada beserta Nabi (ﷺ) dalam suatu peperangan -yaitu perang Tabuk- kemudian beliau (ﷺ) bersabda: ‘Sesungguhnya di Madinah itu ada beberapa orang lelaki yang engkau semua tidak menempuh suatu perjalanan dan tidak pula menyeberangi suatu lembah, melainkan orang-orang tadi ada besertamu -yakni sama-sama memperoleh pahala-, mereka itu terhalang oleh sakit -maksudnya andaikata tidak sakit pasti ikut berperang.’
Dalam suatu riwayat dijelaskan: “Melainkan
mereka -yang tertinggal itu- berserikat denganmu dalam hal pahalanya.”
(HR. Muslim, no. 1911).
عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: رَجَعْنَا مِنْ غَزْوَةِ تَبُوكَ مَعَ النَّبِيِّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم فَقَالَ: “إِنَّ أَقْوَامَاً خَلْفَنَا بِالْمَدِينَةِ مَا سَلَكْنَا شِعْباً وَلاَ وَادِياً إِلاَّ وَهُمْ مَعَنَا، حَبَسَهُمْ الْعُذْرُ”
Dari Anas radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata: “Kita kembali dari perang Tabuk bersama Nabi (ﷺ), lalu beliau bersabda: “Sesungguhnya ada beberapa kaum yang kita tinggalkan di Madinah, tiada menempuh kita sekalian akan sesuatu lereng ataupun lembah, melainkan mereka itu bersama-sama dengan kita jua -jadi memperoleh pahala seperti yang berangkat untuk berperang itu-, mereka itu terhalang oleh sesuatu keuzuran.”
(HR. Bukhari, no. 2839).
Faedah Hadist
Ada beberapa faedah yang bisa kita ambil dari hadist-hadist ini, antara lain:
1. Keutamaan memiliki niat yang ikhlas.
2. Rasulullah (ﷺ) menjaga keutamaan sahabat yang lain, menjelaskan kedudukan mereka dan memberikan uzur bagi mereka yang lemah dan sakit.
3. Orang yang memiliki niat yang baik dan ikhlas serta berusaha untuk melakukannya, namun ternyata tidak dapat dilakukan karena terhalang oleh udzur, maka dia akan mendapatkan pahala seperti orang yang melakukannya.
4. Begitu juga mereka yang terbiasa melakukan ketaatan dan kebaikan, tapi karena ada sebab uzur syar’i hingga tidak bisa melakukan kebaikan tersebut maka baginya terhitung mendapat pahala yang sempurna
5. Wasilah berjalan dengan kendaraan atau jalan kaki ke medan jihad fisabilillah, dan pulangnya juga terhitung mendapatkan pahala
6. Beratnya perjuangan pergi ke medan jihad dengan melalui berbagai rintangan dan halangan, dan Allah Yang Maha pemurah membalas amalan ini dengan ganjaran terbaik.
Wallahu A’lam.
Referensi: Syarah Riyadhus Shalihin karya syaikh Shalih al Utsaimin rahimahullah dan Kitab Bahjatun Naadziriin Syarh Riyaadhish Shaalihiin karya Syaikh Salim bin ‘Ied Al Hilali
“Demi Allah, jika Allah memberi hidayah kepada satu orang dengan sebab perantara dirimu, hal itu lebih baik bagimu daripada unta-unta merah.” (HR. Bukhari dan Muslim).
*unta merah adalah harta yang paling istimewa di kalangan orang Arab kala itu (di masa Nabi ﷺ).
Bimbinganislam.com
*( Disebar untuk kawasan Eropa oleh: Euromoslim- Amsterdam )*