•┈┈┈•⊰✿✿⊱•┈┈┈•
وعنْ أبي حَمْزَةَ أَنَس بن مَالِكٍ الأَنْصَارِيِّ خَادِمِ رسول الله صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم ، رضي الله عنه قال : قال رسول الله صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : للَّهُ أَفْرحُ بتْوبةِ عَبْدِهِ مِنْ أَحَدِكُمْ سقطَ عَلَى بعِيرِهِ وقد أَضلَّهُ في أَرضٍ فَلاةٍ متفقٌ عليه .
وفي رواية لمُسْلمٍ : للَّهُ أَشدُّ فرحاً بِتَوْبةِ عَبْدِهِ حِين يتُوبُ إِلْيهِ مِنْ أَحَدِكُمْ كان عَلَى راحِلَتِهِ بِأَرْضٍ فلاةٍ ، فانْفلتتْ مِنْهُ وعلَيْها طعامُهُ وشرَابُهُ فأَيِسَ مِنْهَا ، فأَتَى شَجَرةً فاضْطَجَعَ في ظِلِّهَا ، وقد أَيِسَ مِنْ رَاحِلتِهِ ، فَبَيْنما هوَ كَذَلِكَ إِذْ هُوَ بِها قَائِمة عِنْدَهُ ، فَأَخذ بِخطامِهَا ثُمَّ قَالَ مِنْ شِدَّةِ الفَرحِ : اللَّهُمَّ أَنت عبْدِي وأَنا ربُّكَ، أَخْطَأَ مِنْ شِدَّةِ الفرح
Dari Abu Hamzah yaitu Anas bin Malik al-Anshari radhiyallahu anhu, pelayan Rasulullah (ﷺ), katanya: Rasulullah (ﷺ) Bersabda: _“Sesungguhnya Allah itu lebih gembira dengan taubat hambaNya daripada gembiranya seorang dari engkau semua yang jatuh di atas untanya dan oleh Allah ia disesatkan di suatu tanah yang luas.”_
(HR. Bukhari, no. 6309 dan Muslim, no. 2747)
Dalam riwayat Muslim dengan lafal: “Sesungguhnya Allah itu lebih gembira dengan taubat hambaNya ketika ia bertaubat kepadaNya daripada gembiranya seorang dari engkau semua yang berada di atas kendaraannya yang dimaksud ialah untanya dan berada di suatu tanah yang luas, kemudian kehilangan kendaraannya itu dari dirinya, sedangkan di situ ada makanan dan minumannya. Orang tadi lalu berputusasa. Kemudian ia mendatangi sebuah pohon terus tidur berbaring di bawah naungannya, sedang hatinya sudah berputus asa sama sekali dari kendaraannya tersebut. Tiba-tiba di kala ia berkeadaan sebagaimana di atas itu, kendaraannya itu tampak berdiri di sisinya, lalu ia mengambil ikatnya. Oleh sebab sangat gembiranya maka ia berkata: “Ya Allah, Engkau adalah hambaku dan aku adalah TuhanMu”. Ia menjadi salah ucapannya karena amat gembiranya.”
•┈┈┈•⊰✿✿⊱•┈┈┈•
📝 _*FAEDAH HADIST*_
1️⃣ Allah Ta’ala sangat gembira dengan taubat hamba-Nya, juga menyayangi hamba tersebut.
2️⃣ Hadits ini mendorong dan sangat memotivasi setiap hamba untuk banyak bertaubat pada Allah Ta’ala.
3️⃣ Sesuatu yang keliru yang dilakukan tidak disengaja tidaklah terkena hukuman. Seperti jika seseorang keliru mengatakan, ‘Ya Allah, Engkau adalah hambaku dan aku adalah Rabb-Mu.’ Ini adalah kalimat kufur namun diucapkan dalam keadaan keliru, tidak disengaja saking bahagia dengan keadaannya.
4️⃣ Seyogyanya setiap insan itu mencontoh Nabi (ﷺ) yang selalu menjelaskan sesuatu dengan contoh untuk semakin memperjelas sesuatu. Ini bukti baiknya Rasul dalam mendidik para sahabat.
5️⃣ Pasrah pada ketentuan Allah Ta’ala dengan cara yang benar dapat mendatangkan kebaikan dan keberkahan. Karena laki-laki yang dikisahkan dalam hadits di atas telah berputus asa dari hilangnya hewan tunggangannya, lantas Allah Yang Maha Pemurah pun mengembalikan hewan tunggangannya.
6️⃣ Luasnya Rahmat Allah Ta’ala bagi para hamba-Nya.
7️⃣ Allah Ta’ala memiliki sifat (farh) yaitu bergembira yang sesuai dengan keagungan Allah Ta’ala dan kemuliaan-Nya.
8️⃣ Introspeksi diri itu sangat perlu dan ini dianjurkan bagi makhluk yang banyak salah dan khilafnya.
Wallahu Ta’ala A’lam.
_*Referensi:* Syarah Riyadhus Shalihin karya syaikh Shalih al Utsaimin rahimahullah dan Kitab Bahjatun Naadziriin Syarh Riyaadhish Shaalihiin karya Syaikh Salim bin ‘Ied Al Hilali_
👤 Ustadz Fadly Gugul S.Ag
📗 _*Fawaid Hadist Bimbingan Islam*_
Bimbinganislam.com
*( Disebar untuk kawasan Eropa oleh: Euromoslim- Amsterdam )*