•┈┈┈•⊰✿✿⊱•┈┈┈•
وَعَنْ أبي سَعيدٍ بْن مَالِك بْن سِنَانٍ الخُدْرِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ نَاساً مِنَ الأنصَارِ سَأَلُوا رَسُولَ الله صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم فأَعْطاهُم ، ثُمَّ سَأَلُوهُ فَأَعْطَاهُمْ ، حَتَّى نَفِد مَا عِنْدَهُ ، فَقَالَ لَهُمْ حِينَ أَنَفَقَ كُلَّ شَيْءٍ بِيَدِهِ : « مَا يَكُنْ مِنْ خَيْرٍ فَلَنْ أدَّخِرَهُ عَنْكُمْ ، وَمَنْ يسْتعْفِفْ يُعِفَّهُ الله وَمَنْ يَسْتَغْنِ يُغْنِهِ اللَّهُ ، وَمَنْ يَتَصَبَّرْ يُصَبِّرْهُ اللَّهُ . وَمَا أُعْطِىَ أَحَدٌ عَطَاءً خَيْراً وَأَوْسَعَ مِنَ الصَّبْرِ » مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
Dari Abu Said yaitu Sa’ad bin Malik bin Sinan al-Khudri radhiallahu ‘anhuma bahwasanya,
_Ada beberapa orang dari kaum Anshar meminta sedekah kepada Rasulullah shalallahu alaihi wasalam, lalu beliau memberikan sesuatu pada mereka itu, kemudian mereka meminta lagi dan beliau pun memberinya pula sehingga habislah harta yang ada di sisinya, kemudian setelah habis membelanjakan segala sesuatu dengan tangannya itu,
beliau bersabda: _“Apa saja kebaikan yakni harta yang ada di sisiku, maka tidak sekali-kali akan kusimpan sehingga tidak kuberikan padamu semua, tetapi karena sudah habis, maka tidak ada yang dapat diberikan. Barangsiapa yang menjaga diri dari meminta-minta pada orang lain maka akan diberi rezeki kepuasan oleh Allah dan barangsiapa yang merasa dirinya cukup maka akan diberi kekayaan oleh Allah, kaya hati dan jiwa dan barang siapa yang berlaku sabar maka akan dikarunia kesabaran oleh Allah. Tiada seorangpun yang dikaruniai suatu pemberian yang lebih baik serta lebih luas (kegunaaan dan faedahnya, pent.) daripada karunia kesabaran itu.”_
(Muttafaq ‘alaih, HR. Bukhari, no. 1469 dan Muslim, no. 1053).
•┈┈┈•⊰✿✿⊱•┈┈┈•
📝 _*FAEDAH HADIST*_
1️⃣. Hadis ini menunjukkan kedermawanan Rasulullah ﷺ, dimana beliau tidak pernah menolak memberikan bantuan dan keringanan pada umatnya tatkala beliau masih mampu untuk memenuhinya, serta tidak pandang bulu dalam memberikan kebahagiaan dan berbagi dengan para sahabatnya radhiyallahu ‘anhum ajma’in.
2️⃣. Motivasi dan semangat agar setiap muslim itu menjaga kehormatan dan harga diri dari meminta-minta pada manusia, senantiasa merasa cukup dan memilki sikap qona’ah dengan pemberian Allah Yang Mahapemurah, dan berusaha untuk sabar di dalam melewati setiap fase kehidupan di dunia ini.
3️⃣. Keagungan dan keutamaan sifat dan sikap sabar, bahwa siapa saja yang berusaha menjadi orang yang sabar dengan penuh kesungguhan dan ketulusan, maka Allah Ta’ala akan mengabulkannnya dengan menjadikannya termasuk orang-orang yang sabar.
4️⃣. Pentingnya memiliki karakter sikap ‘kaya hati dan kaya jiwa’, dimana ia selalu mengadu urusannya kepada Allah Yang Mahapengasih dan Mahapenyayang, dan sangat jauh dari sikap meminta-minta pada manusia.
5️⃣. Sungguh beruntung dan sangat besar karunia Allah Ta’ala bagi mereka yang dianugerahi sikap sabar dalam kehidupan ini, sabar dalam menjalankan ketaatan, sabar dalam menahan diri hingga tak terjatuh dalam perbuatan maksiat dan hal yang dimurkai, serta mampu bersabar dalam menghadapi taqdir yang pahit.
Wallahu Ta’ala A’lam.
_*Referensi:* Syarah Riyadhus Shalihin karya syaikh Shalih al Utsaimin rahimahullah dan Kitab Bahjatun Naadziriin Syarh Riyaadhish Shaalihiin karya Syaikh Salim bin ‘Ied Al Hilali_
👤 Ustadz Fadly Gugul S.Ag
✒️ _Yogyakarta, 27 Dzulhijjah 1443H/27 Juli 2022M_
📗 _*Fawaid Hadist Bimbingan Islam*_
Bimbinganislam.com
*( Disebar untuk kawasan Eropa oleh: Euromoslim- Amsterdam )*