•┈┈┈•⊰✿✿⊱•┈┈┈•

وَعنْ أَبي سَعيدٍ وأَبي هُرَيْرة رضي اللَّه عَنْهُمَا عن النَّبيِّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم قَالَ : «مَا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلاَ وَصَبٍ وَلاَ هَمٍّ وَلاَ حَزَن وَلاَ أَذًى وَلاَ غمٍّ ، حتَّى الشَّوْكَةُ يُشَاكُها إِلاَّ كفَّر اللَّه بهَا مِنْ خطَايَاه »

_Dari Abu Said dan Abu Hurairah radhiallahu ‘anhuma dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda: “Tidak suatupun yang menimpa seorang muslim sebagai musibah dari kelelahan, atau penyakit, atau kehawatiran, atau kesedihan, atau gangguan, bahkan duri yang melukainya melainkan Allah akan menjadikan itu semua dapat menghapus kesalahan-kesalahannya”_

(HR. Al-Bukhari, no. 5641 dan Muslim, no. 2573).
•┈┈┈•⊰✿✿⊱•┈┈┈•

📝 _*FAEDAH HADIST*_

1️⃣ Balasan minimal bagi seorang Muslim yang tertimpa musibah, sekecil apa pun musibah tersebut, maka Allah akan menghapuskan kesalahannya.

2️⃣ Seorang muslim dalam menghadapi ujian dan musibah di dunia dan ia mampu bersabar mengharapkan pahala dari musibah tersebut dengan keimanan, maka sesungguhnya ia akan mendapatkan tambahan kebaikan dengan dihapusnya kesalahan dan dosanya.

Rasulullah (ﷺ) bersabda:

مَا مِنْ شَيْءٍ يُصِيبُ الْمُؤْمِنَ حَتَّى الشَّوْكَةِ تُصِيبُهُ إِلَّا كَتَبَ اللَّهُ لَهُ بِهَا حَسَنَةً أَوْ ‏‏حُطَّتْ ‏عَنْهُ بِهَا خَطِيئَةٌ

_”Tidaklah sesuataupun yang menimpa orang mukmin, sampai duri yang menancapnya kecuali Allah catat baginya kebaikan dan dihapusnya kesalahan” (HR. Muslim, no. 2572)._

3️⃣ Segala musibah yang terjadi itu sebagai bukti akan lemahnya manusia, tidak kuasa menolak takdir Allah Yang Maha Bijaksana dan dengan imannya menunjukkan perasaan membutuhkan kepada Rabb-nya. Dan tidak ada kemenangan serta solusi kecuali dengan merasa membutuhkan diri kepada Rabb-nya.

4️⃣ Sudah selayaknya bagi seorang Muslim agar selalu menghadirkan niat mengharapkan pahala di setiap musibah yang ia alami, baik kecil maupun besar.

5️⃣ Di antara hikmah-hikmah musibah adalah agar tidak terlalu condong terhadap dunia. Kalau sekiranya tidak ada musibah, maka kebanyakan orang akan lebih mencintainya sehingga dia lalai urusan akhirat.

Akan tetapi dengan adanya musibah seseorang jadi bangkit dari kelalaiannya sehingga dia bisa beramal untuk hari depan yang tidak ada musibah dan cobaan-cobaan (akhirat), karena itu ganjaran dari musibah adalah berbuah kebaikan. Sejatinya orang yang tertimpa musibah itu adalah mereka yang diharamkan dari mendapatkan kebaikan.

Wallahu Ta’ala A’lam.

_*Referensi:* Syarah Riyadhus Shalihin karya syaikh Shalih al Utsaimin rahimahullah dan Kitab Bahjatun Naadziriin Syarh Riyaadhish Shaalihiin karya Syaikh Salim bin ‘Ied Al Hilali_

👤 Ustadz Fadly Gugul S.Ag
✒️ _Yogyakarta, 07 Muharram 1444H / 05 Agustus 2022M_

📗 _*Fawaid Hadist Bimbingan Islam*_
Bimbinganislam.com

*( Disebar untuk kawasan Eropa oleh: Euromoslim-Amsterdam )*