•┈┈┈•⊰✿✿⊱•┈┈┈•

وَعَنْ أبي هُرَيْرةَ رَضِيَ اللَّهُ عنه قال : قال رسولُ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : « مَا يَزَال الْبَلاءُ بِالْمُؤْمِنِ وَالْمؤمِنَةِ في نَفْسِهِ وَولَدِهِ ومَالِهِ حَتَّى يَلْقَى اللَّه تعالى وَمَا عَلَيْهِ خَطِيئَةٌ» رواه التِّرْمِذيُّ وقال : حديثٌ حسنٌ صحِيحٌ .
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ’anhu berkata: Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Cobaan itu akan senantiasa bersama orang yang beriman baik laki laki ataupun perempuan baik berkaitan dengan dirinya, anaknya ataupun hartanya sampai dia berjumpa dengan Allah tanpa membawa dosa.”
(HR. At-Tirmidzi no. 2399, Imam Tirmidzi berkata, hadis ini hasan shahih).
•┈┈┈•⊰✿✿⊱•┈┈┈•

📝 _*FAEDAH HADIST*_

Hadist ini memberikan faedah-faedah berharga, di antaranya;

1. Pelajaran berharga bahwa musibah dan ujian itu merupakan sunnatullah yang berlaku atas para hamba.

2. Siapa saja yang sudah menyatakan dirinya beriman maka dia pasti akan mendapatkan cobaan dan ujian. Hal ini juga ditegaskan dalam sebuah ayat:
أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لا يُفْتَنُون
“Apakah manusia itu mengira bahwasanya mereka akan dibiarkan begitu saja setelah mengucapkan ‘Kami beriman’ sementara mereka tidak akan mendapatkan cobaan dan ujian” (QS. Al ‘Ankabuut: 2).

3. Musibah dan ujian yang dialami seorang muslim itu bermacam macam; adakalanya berkaitan dengan dirinya, anak keturunannya atau harta benda yang dimilikinya, dan kabar gembira (akhir bahagia) itu adalah bagi orang yang bersabar dalam menghadapi semua itu. Allah Ta’ala berfirman:
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الأَمْوَالِ وَالأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِين
“Dan sungguh Kami (Allah) akan memberikan cobaan kepada kalian dengan sedikit dari rasa takut, kelaparan, berkurangnya harta, jiwa dan buah buahan. Dan berikanlah kabar gembira kepada orang orang yang sabar” (QS. Al-Baqarah: 155).

4. Penjelasan tentang salah satu aqidah ahlus sunnah wal jama’ah, yaitu perjumpaan dengan Allah Ta’ala.

5. Salah satu aqidah ahlus sunnah wal jama’ah adalah bahwasnya Allah Ta’ala bisa dilihat kelak di akhirat. Adapun di dunia maka tidak ada seorang pun yang bisa melihat Allah Ta’ala.

6. Hikmah dari cobaan dan ujian bagi seorang yang beriman adalah sebagai penghapus dosa juga pelebur kesalahan.

7. Keutamaan orang yang beriman di mana ujian dan cobaan yang diberikan Allah ‘Azza wa Jalla kepadanya itu bukan sebagai siksaan dan adzab melainkan sebagai penghapus dosa. Hal ini berbeda dengan orang yang tidak beriman, cobaan dan musibah yang Allah Ta’ala berikan kepada mereka itu sebagai hukuman dan siksaan yang disegerakan di dunia di samping adzab dan siksaan yang lebih berat dan kekal di akhirat selama mereka tidak bertaubat sebelum meninggal.

8. Rahmat kasih sayang Allah ‘Azza wa Jalla yang begitu luas dan besar terhadap hamba-hamba-Nya yang beriman.

Wallahu Ta’ala A’lam.

Referensi: Syarah Riyadhus Shalihin karya Syaikh Shalih al Utsaimin rahimahullah dan Kitab Bahjatun Naadziriin Syarh Riyaadhish Shaalihiin karya Syaikh Salim bin ‘Ied Al Hilaliy.

👤 Ustadz Fadly Gugul S.Ag

📗 _*Fawaid Hadist Bimbingan Islam*_
Bimbinganislam.com

*( Disebar untuk kawasan Eropa oleh: Euromoslim- Amsterdam )*
————————————————