•┈┈┈•⊰✿✿⊱•┈┈┈•

وَعنْ أبي إِبْراهيمَ عَبْدِ اللَّه بْنِ أبي أَوْفي رضي اللَّهُ عنهمَا أَنَّ رسولَ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم في بعْضِ أَيَّامِهِ التي لَقِيَ فِيهَا الْعَدُوَّ ، انْتَظرَ حَتَّى إِذَا مَالَتِ الشَّمْسُ قَامَ فِيهمْ فَقَالَ: « يَا أَيُّهَا النَّاسُ لا تَتَمنَّوا لِقَاءَ الْعدُوِّ ، وَاسْأَلُوا اللَّه العَافِيَةَ ، فَإِذَا لقيتُموهم فاصْبرُوا ، وَاعْلَمُوا أَنَّ الْجَنَّة تَحْتَ ظِلاَلِ السُّيُوفِ » ثُمَّ قَالَ النَّبِيُّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : اللَّهُمَّ مُنْزِلَ الْكِتَابِ وَمُجْرِيَ السَّحَابِ ، وَهَازِمَ الأَحْزابِ ، اهْزِمْهُمْ وَانْصُرْنا عَلَيْهِمْ
Dari Abi Ibrahim Abdullah bin Abi Aufa -raḍiyallāhu ‘anhuma-, bahwasanya Rasulullah -ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam- dalam beberapa pertempurannya saat hendak bertemu musuh, beliau menunggu hingga matahari condong lalu berdiri di tengah-tengah para sahabat. Beliau bersabda, “Wahai manusia, janganlah kalian mengharapkan bertemu musuh! Mohonlah ‘Afiat keselamatan kepada Allah! Jika kalian telah bertemu musuh maka bersabarlah, dan ketahuilah bahwa Surga itu di bawah bayangan kilatan pedang.” Selanjutnya Nabi -ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam- juga bersabda (dalam doanya), “Ya Allah, Yang menurunkan Kitab, Yang menjalankan awan, Yang mengalahkan pasukan! Kalahkanlah mereka dan tolonglah kami melawan mereka!” (HR. Bukhari, no. 2965, dan Muslim, no. 1742).
•┈┈┈•⊰✿✿⊱•┈┈┈•

📝 _*FAEDAH HADIST*_

Hadist ini memberikan faedah-faedah berharga, di antaranya;

1. Penjelasan penting agar para pemimpin pasukan atau panglima perang memilih waktu yang pas untuk berperang, karena hal ini juga bagian dari perhatian dan maslahat bagi para pasukan, waktu peperangan itu bisa di pagi hari atau setelah tergelincirnya matahari. Hal ini juga bagian dari rahmat dan kasih sayang Rasul terhadap umatnya.

2. Dibencinya bagi seseorang itu berharap bertemu dengan musuh, karena dia tidak tahu akibat dari setelah bertemu musuh itu, bisa jadi kehinaan dan kekalahan.

3. Anjuran meminta doa ‘afiat pada Allah Ta’ala, karena hal itu mencakup keselamatan dunia, kesehatan badan dan selamat di Akhirat.

4. Bersabar ketika menghadapi musuh dan tidak lari dari medan juang, karena sabar itu sebab mendapatkan keberuntungan dan kemenangan.

5. Jihad untuk meninggikan kalimat tauhid adalah sebab masuk ke surga Allah Ta’ala.

6. Pelajaran penting untuk bersiap jihad di jalan Allah Ta’ala, tidak hanya bersandar pada materi, tapi berdoa dengan tulus pada Allah Yang Mahakuasa lagi Maha Perkasa.

7. Dianjurkan berdoa dengan doa Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam agar musuh-musuh islam dikalahkan, dimana dalam doa yang ma’tsur (ada contohnya) itu terkandung makna yang pas sangat dalam kandungannya, mempunyai sifat agung sarat dengan pengagungan pada Allah dengan Nama dan sifat-Nya Yang Mahasempurna, juga doa ini dipakai oleh manusia terbaik yang pernah diciptakan oleh Allah Ta’ala di atas muka bumi ini, yaitu nabi yang mulia Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Wallahu Ta’ala A’lam.

Referensi: Syarah Riyadhus Shalihin karya Syaikh Shalih al Utsaimin rahimahullah dan Kitab Bahjatun Naadziriin Syarh Riyaadhish Shaalihiin karya Syaikh Salim bin ‘Ied Al Hilaliy.

👤 Ustadz Fadly Gugul S.Ag
✒️ _Yogyakarta, 26 Muharram 1444H / 24 Agustus 2022M_

📗 _*Fawaid Hadist Bimbingan Islam*_
Bimbinganislam.com

*( Disebar untuk kawasan Eropa oleh: Euromoslim- Amsterdam )*
———————————————