•┈┈┈•⊰✿✿⊱•┈┈┈•
Sahabat Abdullah bin Mas’ud radhiallahu ‘anhu menceritakan bahwa Rasulullah ﷺ bersabda,

عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِى إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِى إِلَى الْجَنَّةِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ صِدِّيقًا وَإِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِى إِلَى الْفُجُورِ وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِى إِلَى النَّارِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ وَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ كَذَّابًا
_“Wajib atas kalian senantiasa berlaku jujur, karena sesungguhnya kejujuran akan mengantarkan pada kebaikan dan sesungguhnya kebaikan akan mengantarkan pada surga. Jika seseorang senantiasa berlaku jujur dan berusaha untuk jujur, maka dia akan dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Hati-hatilah (jauhilah) kalian dari berbuat dusta, karena sesungguhnya dusta akan mengantarkan kepada kejahatan dan kejahatan akan mengantarkan pada neraka. Jika seseorang sukanya berdusta dan berupaya untuk berdusta, maka ia akan dicatat di sisi Allah sebagai pendusta.”_
(HR. Bukhari, no. 6094, dan Muslim, no. 2607).
•┈┈┈•⊰✿✿⊱•┈┈┈•

📝 _*FAEDAH HADIST*_

*1️⃣* Pelajaran berharga tentang agungnya jujur dan nistanya kedustaan. Karena jujur itu adalah perintah Allah Ta’ala, juga merupakan sifat yang langka di zaman sekarang, betapa banyak orang yang terjerumus di dalam kedustaan. Padahal seseorang yang jujur maka dia telah melakukan ibadah yang mulia. Allah ‘Azza wa Jalla berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ
_“Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar.” (QS. At-Taubah: 119)._

*2️⃣* Perintah dan motivasi untuk jujur dalam prilaku dan sikap, karena itu adalah asas segala kebaikan.

*3️⃣* Kejujuran itu dapat mengantarkan kepada kebajikan. Artinya orang yang jujur akan terbuka di hadapannya banyak kebajikan. Ini adalah petunjuk bahwasanya lisan dapat mempengaruhi amalan badan, kejujuran membuka amalan-amalan kebajikan yang lain. Dan kebajikan-kebajikan tersebut dapat mengantarkannya ke dalam surga. Allah ﷻ berfirman,

إِنَّ الْأَبْرَارَ لَفِي نَعِيمٍ
_“Sesungguhnya orang-orang yang banyak berbuat kebajikan benar-benar berada dalam surga yang penuh kenikmatan.” (QS. Al-Infithar: 13)._

*4️⃣* Larangan dan celaan dari dusta serta bermudah-mudahan dengan prilaku ini, karena perbuatan dusta itu tercela dan hanya akan menarik pada kedustaaan dan kebohongan lainnya. Minimal jika dia berdusta sekali maka akan membuka pintu-pintu kedustaan kedua, kedustaan ketiga, dan seterusnya. Atau lebih dari itu, kedustaannya akan mengantarnya melakukan berbagai kezholiman dan dosa, yang bisa menjerumuskannya ke dalam neraka. Allah Ta’ala berfirman,

وَإِنَّ الْفُجَّارَ لَفِي جَحِيمٍ
_“Dan sesungguhnya orang-orang yang durhaka benar-benar berada dalam neraka.” (QS. Al-Infithar: 14)_

*5️⃣* Barangsiapa yang terkenal dengan akhlak dan prilaku tertentu, sering diulang dan bekesinambungan, maka boleh dan sah, dia dijuluki dengan prilaku tersebut.

Wallahu Ta’ala A’lam.

Referensi: Syarah Riyadhus Shalihin karya Syaikh Shalih al Utsaimin rahimahullah dan Kitab Bahjatun Naadziriin Syarh Riyaadhish Sholihiin karya Syaikh Salim bin ‘Ied Al Hilaliy.

👤 Ustadz Fadly Gugul S.Ag
✒️ _Yogyakarta, 27 Muharram 1444H / 25 Agustus 2022M_

📗 _*Fawaid Hadist Bimbingan Islam*_
Bimbinganislam.com

*( Disebar untuk kawasan Eropa oleh: Euromoslim- Amsterdam )*
———————————————