•┈┈┈•⊰✿✿⊱•┈┈┈•

عنْ عمرَ رضي اللَّهُ عنه قال : سمعْتُ رسولَ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم يقُولُ: « لَوْ أنَّكم تتوكَّلونَ على اللَّهِ حقَّ تَوكُّلِهِ لرزَقكُم كَما يرزُقُ الطَّيْرَ ، تَغْدُو خِماصاً وترُوحُ بِطَاناً»

_Dari Umar radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata: “Saya mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Jika kalian bertawakkal kepada Allah dengan sebenar-benarnya tawakkal, niscaya Dia akan memberikan rezeki kepada kalian, sebagaimana Dia telah memberikan rezeki kepada burung yang berangkat di pagi hari dalam keadaan perut kosong dan kembali dalam keadaan perut kenyang.”_

_(HR. Tirmidzi, no. 2344. Imam Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih)._
•┈┈┈•⊰✿✿⊱•┈┈┈•

📝 _*FAEDAH HADIST*_

1️⃣ Wajib bagi seorang hamba untuk bertawakal dan bersandar hanya kepada Allah Ta’ala dengan jujur dan benar.

Allah Ta’ala berfirman:
فَاعْبُدْهُ وَتَوَكَّلْ عَلَيْه
_”Maka sembahlah Dia (Allah) dan bertawakallah kepada-Nya.” (QS. Hud : 123)_

2️⃣ Tawakkal (التَّوَكُّلُ) dibangun di atas dua perkara, yaitu menyerahkan urusan sepenuhnya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan melakukan sebab.

3️⃣ Tawakkal tidaklah sempurna hanya dengan menyerahkan urusan kepada Allah, melainkan harus dibarengi dengan melakukan sebab, atau yang biasa kita sebut (dalam bahasa Indonesia) dengan ikhtiar. Oleh karenanya bukanlah dikatakan tawakkal jika hanya menyerahkan urusan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala tanpa ada usaha.
Karena di antara hikmah Allah ‘Azza wa Jalla adalah Allah Subhanahu wa Ta’ala mengaitkan antara akibat dengan sebab, atau yang sering kita sebut dengan sunnatullah (aturan Allah).

4️⃣ Jika seseorang ingin mendapatkan tujuan, maka dia harus mengikuti sunnatullah yaitu usaha, akan tetapi perlu diingat bahwa usaha tersebut hanyalah sebab dan yang menentukan tetap hanyalah Allah Subhanahu wa Ta’ala.

5️⃣ Pelajaran berharga dari tawakalnya burung. Seekor burung tidak tahu letak di mana biji-bijian dan makanan yang akan didapatkan, bisa jadi di tempat kemarin yang ia dapatkan, sekarang telah habis persediaan biji tersebut. Akan tetapi, burung tetap pergi di pagi hari untuk mengais rezeki, tidak diam disangkarnya saja.
Maka tentu manusia yang berakal lebih bisa melakukan usaha, bukan hanya bertopang dagu menunggu rezeki turun dari langit.

6️⃣ Allah ‘Azza wa Jalla telah menjamin seluruh rezeki makhluk-Nya.

Wallahu Ta’ala A’lam.

_*Referensi:* Syarah Shahih Muslim oleh Imam Nawawi, Syarah Riyadhus Shalihin karya Syaikh Shalih al Utsaimin dan Kitab Bahjatun Naadziriin Syarh Riyaadhish Shaalihiin karya Syaikh Salim bin ‘Ied Al Hilaliy._

👤 Ustadz Fadly Gugul S.Ag
✒️ _Yogyakarta, 24 Shofar 1444H / 21 September 2022M_

📗 _*Fawaid Hadist Bimbingan Islam*_
Bimbinganislam.com

*( Disebar untuk kawasan Eropa oleh: Euromoslim- Amsterdam )*
——————————————-