•┈┈┈•⊰✿✿⊱•┈┈┈•

وَعَنْ أبي هُريْرة عَبْدِ الرَّحْمن بْنِ صخْرٍ رضي الله عَنْهُ قَالَ: قالَ رَسُولُ اللهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم: “إِنَّ الله لا يَنْظُرُ إِلى أَجْسامِكْم، وَلا إِلى
صُوَرِكُمْ، وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وأعمالكم‏”‏ ‏(‏‏(‏رواه مسلم‏)‏‏)‏‏.‏

Dari Abu Hurairah, yaitu Abdur Rahman bin Shakhr _radhiyallahu ‘anhu_, beliau berkata katanya: Rasulullah (ﷺ) bersabda:
_”Sesungguhnya Allah Ta’ala itu tidak melihat kepada tubuh-tubuhmu, tidak pula kepada bentuk rupamu, tetapi Dia melihat kepada hati-hatimu sekalian.”_
(HR. Muslim no. 2564)
•┈┈┈•⊰✿✿⊱•┈┈┈•

📝 _*FAEDAH HADIST*_

1️⃣ Motivasi untuk berniat baik, dan urgensi memperbaiki hati, karena amal hati adalah pembenar dari amal syar’iyah, dan hati itu adalah sumber kepekaan dan perasaan. Sehingga perasaan ini mestilah ditandai dengan keluhuran, kasih sayang dan cinta untuk semua nilai kemanusiaan dan prinsip keislaman.
2️⃣ Hadist ini memberikan petunjuk kepada perjuangan melawan penyakit-penyakit perasaan yang nampak, penyakit-penyakit hati, di antaranya penyakit nifaq, penyakit riya, penyakit hasad serta semua yang mendistorsi nilai-nilai keislaman dan merusak ikatan sosial.
3️⃣ Manusia hidup dalam berbagai macam bentuk tubuh, variasi kulit, ras, suku bangsa, dan lainnya. Tetapi yang menjadi patokan dan tolak ukurnya di hadapan Allah Sang Pencipta adalah ketakwaannya.
4️⃣ Tak perlu bersedih dan risau jika bentuk fisik seorang insan itu jelek di mata manusia, dia tak punya harta, dan kedudukan di dunia, karena sejatinya yang menjadi ukuran adalah hati dan amalan pada Rabbnya.
5️⃣ Perbuatan yang dibalas oleh Allah adalah amalan yang disertai niat yang ikhlas dan benar.
6️⃣ Setiap muslim harus lebih memperhatikan keadaan hati dari berbagai sifat tercela.
7️⃣ Memperbaiki hati lebih didahulukan daripada memperhatikan amalan lahiriyah. Yang utama, hati diperbaiki dengan memperhatikan akidah dan memperbarui iman yang lemah.
8️⃣ Amalan seseorang itu bisa jadi nampak baik secara lahiriyah, namun hatinya rusak. Oleh karena itu, tetap kita berinteraksi dengan orang semacam ini dengan memperhatikan lahiriyahnya. Sedangkan hatinya yang rusak adalah urusannya dengan Allah Ta’ala.
Wallahu A’lam

_*Referensi:* Syarah Riyadhus Shalihin karya syaikh Shalih al Utsaimin rahimahullah dan Kitab Bahjatun Naadziriin Syarh Riyaadhish Shaalihiin karya Syaikh Salim bin ‘Ied Al Hilali_

📗 _*Fawaid Hadist Bimbingan Islam*_
👤 _*Ustadz Fadly Gugul S.Ag*_
✒️ _Yogyakarta, 29 Dzulqa’dah 1443H/29 Juni 2022M_

Bimbinganislam.com
*( Disebar untuk kawasan Eropa oleh: Euromoslim- Amsterdam )*