(Oleh Syaikh Prof. Dr. Abdurrazzāq Al-Badr حفظه الله)

Dari Yahyā Bin Abī Katsīr رحمه الله, beliau berkata:

مَا صَلَحَ مَنْطِقُ رَجُلٍ إِلَّا عَرَفْتَ ذَلِكَ فِي سَائِرِ عَمَلِهِ، وَلَا فَسَدَ مَنْطِقُهُ إِلَّا عَرَفْتَ ذَلِكَ فِي سَائِرِ عَمَلِهِ.

“Tidaklah ucapan seseorang itu baik, melainkan engkau (juga) mengetahui (kebaikan) itu ada pada seluruh perbuatannya, dan tidaklah rusak ucapan seseorang kecuali engkau (juga) mengetahui (kerusakan) itu ada pada seluruh perbuatannya.” (Hilyatul Auliyā’ Li Abī Nu’aim: 3/68)

Karena lisan merupakan kurirnya hati, juru bicaranya hati dan perantara antara hati dengan anggota badan, sehingga apabila lisan itu istiqomah, maka istiqomah pula anggota badan (yang lainnya), namun jika bengkok maka bengkok pula.

Dari Abū Saīd Al-Khudry, dari Nabi صلى الله عليه وسلم beliau bersabda:

إذا أصبح ابن آدم فإن الأعضاء كلها تكفر اللسان فتقول : اتق الله فينا فإنما نحن بك، فإن استقمت استقمنا وإن اعوججت اعوججنا

“Apabila seorang manusia keturunan Nabi Adam memasuki waktu pagi, maka seluruh anggota tubuhnya mengingkari lisan(nya), seluruh anggota tubuh tersebut mengatakan: ‘Bertakwalah kepada Allah dalam urusan kami, karena sesungguhnya kami tergantung kepadamu, apabila kamu lurus, maka kamipun lurus, namun apabila kamu bengkok, maka kamipun bengkok!’” (Diriwayatkan oleh At-Tirmīdzī).

Diterjemahkan dari: https://www.al-badr.net/muqolat/6487

Allāhu A’lam.

EUROMOSLIM-AMSTERDAM
Indonesisch-Nederlandsche Moslim Gemeenschap–Amsterdam
Organisasi Keluarga Muslim Indonesia-Belanda di Amsterdam
EKINGENSTRAAT 3-7, AMSTERDAM-OSDORP
Amsterdam, 20 Januari 2021 / 07 Jumādal Ākhirah 1442
Saran, komentar dan sanggahan atas artikel diatas kirim ke: E-mail: Euromoslim-Amsterdam: media@euromoslim.org