(Prof. Dr. Abdurrazzāq Al-Badr حفظه الله)

Sufyān Bin ‘Uyainah رحمه الله berkata:

إذا كان نهاري نهار سفيه، وليلي ليل جاهل، فما أصنع بالعلم الذي كتبت ؟

“Jika siangku adalah (seperti) siangnya orang bodoh dan malamku adalah (seperti) malamnya orang jahil, lalu apa yang aku perbuat dengan ilmu yang telah aku tulis?” (Akhlāqul ‘Ulamā’ Lil-Ājurri: 44)

Ini adalah nasihat agung yang sepantasnya bagi seorang penuntut ilmu untuk memperhatikannya. Sungguh yang menjadi perhatian para Salaf dahulu adalah bahwa ilmu itu terlihat pada ibadah, akhlak dan muamalah mereka. Sebagaimana dikatakan oleh Al-Hasan Al-Bashri رحمه الله:

كان الرجل إذا طلب العلم لم يلبث أن يُرى ذلك في بصره وتخشعه ولسانه ويده وصلاته وزهده

“Jika seseorang menuntut ilmu, maka itu akan segera terlihat pada pandangan, kekhusyuan, lisan, tangan, shalat dan kezuhudannya.” (Diriwayatkan oleh Ad-Dārimi: 385)

Diterjemahkan dari: https://www.al-badr.net/muqolat/6356

EUROMOSLIM-AMSTERDAM
Indonesisch-Nederlandsche Moslim Gemeenschap–Amsterdam
Organisasi Keluarga Muslim Indonesia-Belanda di Amsterdam
EKINGENSTRAAT 3-7, AMSTERDAM-OSDORP

Amsterdam, 02 Januari 2021 / 18 Jumādal ūlā 1442
Saran, komentar dan sanggahan atas artikel diatas kirim ke: E-mail: Euromoslim-Amsterdam: media@euromoslim.org